-
Can we always be this close, like.. Forever?Terlihat sesosok perempuan yang sedang duduk di bangku taman sekolahnya. Sepertinya perempuan itu sedang membaca novel. Sesekali ia membenarkan posisi duduknya. Sekitar 30 menit sibuk membaca, akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dari bangku taman dan berjalan kembali ke kelas melalui koridor sekolahnya yang di-gossip-kan 'angker'. Tapi tidak untuk perempuan itu, dirinya terlihat 'masa bodoh' dan terus berjalan tanpa menengok ke arah lain.
"Loh dari mana sih? Gue cariin kemana-mana, sampe gue nanya Mbak Yen yang lagi sibuk jualan cireng tau gak. Gue kira lo di gondol we–"
Perempuan yang bernama Lea itu mendengus kasar, "Ssst, udah ya, ngomelnya."
"Gue serius Ta-Le-a Cle-o-dig-ma."
"Whatever, pokoknya lo harus dengerin gue. Lo tau gak, si Jordan tadi nolak adek kelas yang udah tergila-gila sama dia, bilangnya ganteng lah, apa lah gue gak ngerti. Si Laras yang videoin. Jahat banget gak sih si kulkas berjalan yang satu itu."
"Yaudah sih Clay, terserah Jordan. Udah tau Jordan dinginnya kaya gimana, masih aja mau. Iya sih, Jordan emang baik, dia juga anak basket, tapi yang suka juga harus nerima concequency-nya."
Clay menaikkan kedua bahunya, "Dan asal lo tau, pas adek kelas ditolak itu, ada salah satu siswi yang teriak, 'Udah tau Jordan deketnya sama Lea, masih aja dikejar', dah itu bikin adek kelasnya tambah kesel dan akhirnya lari balik ke kelasnya."
Lea memilih untuk bungkam, ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini, justru sahabatnya lah yang kepo dan heboh sendiri.
"Gue mau balik kelas, mau ikut gak? Kalo gak, gue tinggal."
"Yeeeeeee tunggu gue Le!" ucap Clay menyusul Lea yang sudah berjalan di depannya.
Kedua perempuan itu menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua yang dekat dengan kelas Lea dan Clay, 11-2. Disepanjang jalan, mereka hanya bisa mendengarkan ocehan siswi yang memperhatikan Lea dengan tatapan jeli sambil berkata,
'Itu loh yang sama Jordan.'
'Gak cantik-cantik amat.'
'Tapi cocok kok sama Jordan.'
'Cantik kok ceweknya, tapi tampangnya jutek. Pantes Jordan gelem.'
'Ayune rek, gelem aku nek karo Lea.' (Cantiknya, gue mau kalo sama Lea)Seperti itulah komentar-komentar pedas netizen, bak kicauan Burung Beo, Lea sendiri tak begitu peduli, dirinya tetap menatap lurus dan berjalan santai. Clay yang mengetahui hal itu hanya busa menggeleng, bagaimana ada manusia batu lainnya seperti Lea di dunia ini.
Sesampainya dikelas, Lea duduk di bangkunya lalu mengeluarkan ponselnya. Ia membuka aplikasi line dan melihat chat dari beberapa orang.
Perempuan itu mengernyit, ada 6 pesan dari Jordan. Dirinya menghela nafas, mengingat sifat Jordan yang sangat bertolak belakang, perempuan itu dibuat tertawa oleh ingatannya itu. Bagaimana bisa seseorang seperti Jordan yang dicap sebagai Cold Boy bisa sereceh itu ketika bersama orang yang dekat dengannya.
Memang, di sekolah Jordan sangatlah dingin dan bermuka datar, namun dibalik semua itu Jordan tetaplah laki-laki yang suka bermain-main. Entahlah, laki-laki itu benar-benar memperhatikan image-nya.
Kembali ke ponselnya, Lea membuka ruang obrolan dirinya dengan Jordan.
Jordan Iqbalry
Le
Lele
Lea
Gue gak bisa pulang bareng lo
Maaf ya
Gue ada latian basket.
10.23

KAMU SEDANG MEMBACA
Jor & Lea
Teen FictionKeseharian Lea yang cuma leseh-leseh dirumah sambil momong selimut super duper alus kesayangannya udah bisa buat dirinya betah tiduran di kamar seharian. Apalagi ditambah wifi dan baterai ponselnya yang full sampe ujung kanan. siapa juga yang gak ma...