Bahagia?

4 0 0
                                    

Hari ini kita jalan bersama, menembus keramaian malam dengan senyum bahagia diwajah kita.

Sudah lama tidak jalan bersama, tertawa bersama dan bercerita sedikit dan banyak tentang hidup masing masing.

Oke dan ternyata tetap sama, iya kamu tentang segala yang ada dalam fikiran itu dan apa yang kamu ucapkan setelahnya.

Baiklah, kita sudah ungkapkan banyak cerita bersama, tentang ini dan itu, tentang kamu dan aku, bahagia segala hal "terkadang" menurut kita.

Aku sempat katakan hal yang seperti itu tidak lucu, tidak sesuai dengan humorku, tapi kamu tetap sama, dan aku mengerti.

Sejujurnya aku sangat bahagia dengan hidupku, tak ada yang kurang dan selalu ada sahabat dan orang yang aku sayangi untuk teman bercerita. Oh jangan lah salah prasangka, aku tidak sendiri seperti yang kamu harapkan.

Baiklah, jika yang kamu maksud adalah seorang pacar aku memang tidak memilikinya, tapi dengar. Di cintai orang lain dan mencintai orang lain tidak berarti harus punya pacar untuk mendapatkannya, banyak cara lain dan rasa cinta lebih besar dari sekedar pacar, banyak sayang perhatian dan segala yang kamu banggakan itu saya dapatkan tanpa harus memiliki pacar.

Baik lah sudah, tak ada rasa iri hati kepada kmu. Karena aku tau, semakin seseorang berusaha tampak bahagia semakin tersiksa sesungguhnya dirinya. Jangan terlalu memaksakan diri agar terlihat lebih baik dari diri ini.

Tidak baik berdiri paling atas dengan memanjat dan membenamkan kepala seseorang agar kamu bahagia.

Ingat, jangan terlalu keras memaksakan agar terlihat bahagia. Punya pasangan apapun belum itu bukan tolak ukur agar kamu bahagia. Sudah jangan paksakan lagi.

Semoga harimu menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutipan HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang