Di pagi hari yang cerah saya membuka pintu jendela, ia melihat beberapa burung yang sedang berkicau, saya pun termenung dan berpikir bagaimana nasibku di masa depan nanti " apakah saya bisa menjadi orang yang sukses" tanyanya dalam hati, dan saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dengan kerja keras saya sendiri. Tiba - Tiba mamah memanggil saya...? iya mah...! kenapa kamu termenung Nak, ada apa..., tidak ada apa - apa Bu, Ucap saya, kalo begitu bisa tolong mamah. Setelah membantu mamah saya termenung kembali untuk kedua kalinya " Pokoknya saya harus menjadi orang yang di banggakan kedua orang tua saya " Ucap dalam hati.
Matahari mulai terbit, jam sudah menunjukkan pukul jam 06.00 WIB. Saya mulai membereskan buku dan memakai sepatu dengan terburu - buru untuk pergi kesekolah dan saya pamit kepada kedua orang tua sambil mencium tangan ibu dan bapak saya. Dalam perjalanan saya bertemu dengan temen sekelas dan saya jalan bareng menuju kesekolah, sesampai di kelas lalu temen saya bertanya kepada saya " Jar apa kamu memiliki cita-cita, Ucap Beni? " Ya saya ingin menjadi pengusaha yang hebat, Jawab Saya. " Kalo cita-citamu mau jadi apa,ucap Fajar ? " kalau aku ingin menjadi...!!! Beni pun terdiam dan tersenyum, Kok...!! kamu kenapa diem saja Ben..!! Ooo gak apa-apa Jar , " jadi, cita-citamu ingin jadi apa? Ucap Fajar. " Kalo aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Ucap Beni , Beni terus berjalan dengan kebinggungan sampai merasa ada yang kurang karena tidak ada sahabatnya yang dateng selain Fajar.
Bel pun berbunyi menandakan tanda mulainya kegiatan yaitu semua siswa-siswi langsung menuju ke tempat wudhu untuk melaksanakan sholat dhuha bersama, setelah saya dan Beni selesai wudhu langsung menuju ke masjid untuk sholat dhuha bersama dengan temen-teman yang lain. Kemudian kita bersama-sama membaca sholawat Nabi SWT. Beni langsung ke kelas, di depan kelas tiba-tiba saya di panggil " Ben..Ben!! udah selesai belom pr matematika...?Oo pr matematika, kalau saya sudah siap, kalo kamu, ucap Fajar ? " kalo aku... sih belom siap, " Ben boleh saya pinjem buku matematikamu, Tanya Ben boleh sih tapi...? ada syaratnya " apaan tuh". Syaratnya mudah kok kamu memiliki cita-cita " ya aku ingin menjadi Dokter ( kata Fajar). Kenapa kamu ingin menjadi dokter!! Tanya Beni, yak karena saya ingin saling menolong kepada orang-orang yang sakit dikomplekku " emang nya di komplekmu diserang penyakit apa..? " Penyakit demam berdarah, saat ini banyak orang yang sakit belom di terobati " kalo begitu harus cepat-cepat di cegah penyakitnya " iya sih tapi...? belum ada solusinya, saya pun ikut perhatian atas musibah yang menimpa di komplek ku. Terlalu asyik berbicara, guru pun masuk ke dalam kelas. masing-masing kembali tempat duduknya.
********"Tunggu kelanjutannya ya.... Pasti ane bakal ngelanjutin ceritanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Cita-Cita
Short StoryKegagalan adalah bukan akhir dari segalanya,tapi kegagalan adalah awal dari kesuksesan yang akan mendatangkan