Brakkk... bunyi pintu kamarku yang kubanting dengan sangat keras. "Aaahh...kenapa sih gak bisa ngerti aku dikit aja !?!" teriakku sebal yang diakhiri dengan menghempaskan tubuhku ke ranjang tempat tidur dan segera menutup wajahku dengan bantal. Tak terasa mataku sudah mengeluarkan air di kelopak mataku yang menandakan bahwa aku sudah tidak dapat menahan kesedihan ku. Ya... aku menangis, menangis karna penderitaan dalam hidupku, menangis karena tidak ada yang mengerti aku dan menangis atas nasib ini.
Pagi menjelang, sinar-sinar matahari dari celah-celah jendela kamarku berhasil membangunkan aku dari sebuah mimpi, aku selalu berharap semalam hanya mimpi. Benar! Semua itu hanyalah mimpi. Aku bangun dengan lemah dari ranjangku dan segera mengambil handuk untuk segera mandi. Saat berjalan, melewati cermin, aku berhenti sejenak. Disana, aku bisa melihat dengan jelas mata sembab yang menggambarkan sejuta kesedihan dan kekecewaan. Melihat sosok dicermin itu aku hanya bisa tersenyum pahit. Ternyata ini bukan mimpi!! Melainkan kenyataan yang harus aku hadapi. Setelah melihat diriku yang tak berguna ini, segera aku melanjutkan langkah gontaiku menuju kamar mandi yang terdapat dalam kamarku.
"Selesai..." gumamku setelah merapikan dasi sebagai sentuhan terakhir dan siap untuk berangkat ke sekolah, berangkat ke SMA ANGKASA. Tanpa berkata apapun ataupun menyapa kedua orangtuaku, aku langsung menyambar kunci mobil di gantungan ruang tengah rumah dan segera melajukan mobilku dengan sangat-sangat cepat tanpa sarapan dan pamit pada kedua orang tuaku yang dulunya selalu aku hormati dan sayangi, tapi sekarang mereka membuat aku kecewa dan sangat kecewa.
Dalam perjalanan aku teringat pada kejadian malam tadi, malam tersuram dalam hidupku. Ingin aku melarikan diri, melarikan diri dari dunia ini dan melarikan diri dari semua kenyataan hidup ini tapi tetap saja aku tak bisa. Aku tidak memiliki tempat tujuan lain yang pantas untuk menampung anak putus asa seperti diriku. Tetes demi tetes air mata ini mengalir dari mata sayupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME (Gabriella Clairine IXD/18)
Short Story"Semoga dengan kepergianku ini, kalian bisa memikirkan hidup kalian masing-masing"