Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joong memandangi layar handphonenya dengan sabar. Kurang dari seminggu lagi, dan dia akan resmi menjadi mahasiswa teknik. Ia ketukkan jemarinya di meja belajar, sembari menunggu Pavel—tetangga sekaligus kakak tingkatnya di kampus untuk mengirim kontak kakak pembimbingnya.
Jurusannya menggunakan sistem kakak pembimbing atau kakak asuh karena sulitnya mata kuliah dan sistem perkuliahan yang dihadapi. Setiap mahasiswa baru akan dibimbing oleh kakak tingkat yang mempunyai nomor induk mahasiswa sama. Joong tidak memiliki ekspektasi apa pun terhadap kakak pembimbingnya nanti. Mau itu perempuan atau laki-laki pun, tidak masalah. Yang jelas, Joong berharap agar kakak pembimbingnya ini akan akan memudahkan kehidupan kampusnya nanti.
Beberapa menit kemudian, Pavel mengirimkan sebuah kontak padanya. Tanpa pikir panjang, ia langsung menyimpan kontak tersebut dan mengirimkan pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joong menatap layar ponselnya dengan terkejut. Astaga apa-apaan sih, ini? Dia sudah mengirim pesan dengan biasa saja tapi kenapa balasannya seperti itu? Pemuda yang kini menjadi mahasiswa jurusan teknik tersebut mendecakkan lidah. Apa-apaan sih seniornya ini?
Tapi tunggu dulu. Joong harus menenangkan diri. Ia tarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya. Ia tidak boleh ikut terbawa emosi. Mau bagaimana pun juga, kakak pembimbingnya ini yang akan membantunya nanti selama masa perkuliahan setahun ke depan. Joong lalu mengirimkan pesan lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Membaca balasan singkat dari kakak pembimbing bernama Nine ini membuat Joong hampir emosi. Astaga. Masuk kuliah saja belum dia sudah mendapatkan cobaan seperti ini? Rasanya Joong sudah ingin sambat duluan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huft. Semoga saja dunia perkuliahannya akan dilancarkan meski katingnya jutek begitu. :( . . . -oOo-
Sedangkan, di sebuah condo yang berbeda dari Joong, seorang pemuda sedang menggigit jemarinya dengan gemas. Nine tidak tahu harus bereaksi seperti apa ketika terdapat pesan masuk dari adik tingkatnya. Adik tingkat yang pernah dia omongkan dengan Pavel dan senior lain. Adik tingkat yang pernah membuatnya kesal karena terlihat tampan meski masih memakai seragam SMA dan berkeringat. Adik tingkat yang diam-diam dia taksir. Ups.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ugh, semoga saja selama satu tahun ke depan semuanya akan baik-baik saja. Please jantungnya Nine, berhenti berdetak dengan cepat! Asdfghjkl, Nine tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa! 😣