Satu kata untuk kota yang pertama ku pijaki ini panas.. Namaku Iviy Rosaline orang banyak memanggilku dengan sebutan Iviy. Aku baru saja lulus sekolah menengah atas, di usia ku yang baru menginjak 19 tahun aku harus mengadu nasib di kota orang, ya bukan nya aku tak mau melanjutkan kuliah seperti temen-teman ku namun keadaan ekonomi lah yang tak memungkin kan untuk itu..
"Drrrrttt...drrtt.." suara hp milik Iviy berbunyi di saku nya
"Hallo asallamualaikum bu?" Iviy menjawab telpon nya yang ternyata itu dari ibu nya di kampung
"Udah sampai belum?" Tanya dari sebrang sanah
"Alhamdullilah udah bu, ini baru nyampe kontrakan, aku cape" Keluh Iviy
"Yasudah istirahat lah,ingat pesan Ibu jaga diri baik-baik,kabari kalo ada apa-apa,, ibu matiin telpon nya yah, Asallamualikum"
"Waalaikumsallam" Iviy memutuskan panggilan telpon nya, bukan nya tak mau lama-lama bercengkrama bersama ibu nya,namun semakin lama malah semakin rindu dan ingin pulang. Padahal baru saja dia sampai di tempat tujuan nya
Aku harus betah apapun yang terjadi aku tak boleh pulang sebelum membawa kesuksesan.. semangat Iviy. Iviy bergumam
Tak terasa waktu sudah mulai sore, kost-kost an yang di tempati Iviy mulai ramai dengan penghuni kamar-kamar yang lain. Iviy baru menyadari ternyata penghuni kost an nya di dominasi kaum adam
Pantas saja harga nya jauh lebih murah dan sepi di pagi hari, mungkin mereka adalah pegawai pabrik besar. Ujar Iviy
Sesekali Iviy memberikan senyum ramah pada penghuni kost an yang lain, yang sesekali menyapa nya yang tengah duduk di bangku depan rumah nya
"Penghuni baru yah??"
"Iyah nih !!"
"Kerja dimana?"
"Di restoran ramen yang ada di ujung jalan pertigaan"
"Oh semoga betah yah !!"
Iviy hanya membalas dengan senyuman, tak ada niat untuk memperpanjang pembicaraan, baginya sudah beruntung ada yang mau menyapa pun ..
...
"Ev lu lembur gak hari ini?" Seseorang menepuk punggung milik Evan.
Evan andrea adalah lelaki misterius namun hangat di kalangan teman-teman nya, badan yang tinggi,perawakan kecil namun kekar,berkulit kuning langsat dan bersih"Enggak,emang nya kenapa?" Jawab evan seraya membereskan alat-alat nya di laci masing-masing pegawai teknikal permesinan
"Enggak, denger-denger di kost an yang lu tempatin ada penghuni baru, tapi gak tau cewe gak tau cowo " Balas Egi teman Evan selama 1,5 tahun di perusahaan tempat mereka kerja
"Terus apa??" Evan hanya acuh untuk itu tak heran jika teman nya yang satu ini sering sekali mencoblang nya dengan wanita-wanita yang menurut dia cocok. Namun Evan selalu menolak,entah lah rasanya belum ada yang pas menurut nya dia masih menikmati masa-masa sendirinya
"Tau ah .." Egi yang jengkel pun pergi. Ean hanya terkekeh melihat tingkat teman nya yang satu ini..
...
Pukul 18:00 Evan baru sampai di kostan nya,ternyata benar kata Egi kamar di samping kamar nya ada yang ngisi terlihat dari lampu yang menyala,sedikit ada bayangan di dalam kamar yang terpantul lewat jendela,teras depan nya pun terlihat jauh lebih bersih, sepertinya yang ngisi perempuan.Sejak kapan kamar ini di isi,perasaan tadi pagi masih sepi? Ah mungkin saja siang hari,kalo dia perempuan,dia adalah satu-satunya penghuni kost an perempuan. Gumam evan
Terlihat dari gerak geriknya,sepertinya pintu penghuni kost an baru akan keluar, Evan yang sedari duduk di atas motor pun langsung turun dan duduk di bangku di depan kamar nya..
Ckreettt...
Terlihat pintu terbuka memperlihat kan gadis mungil dengan memakai rok kodok selutut dan jakit hendak keluar"Penghuni baru yah de??" Evan memberanikan diri untuk menyapa nya, ada rasa tertarik untuk ingin mengenal nya
"Eh.. iyah kak, baru tadi siang " Iviy menjawab gugup orang yang sedang menatap nya, kamar mereka berdampingan mereka hanya terhalang pagar sebagai batas antara kamar satu dengan yang lain nya..
"Mau kemana malam begini?, oh iyah kenalin namaku Evan" Evan mendekat kepagar seraya menyodorkan tangan nya. Iviy pun membalas dengan malu-malu
"Iviy.. mau ke minimarket mau belanja keperluan" Iviy melepas kan genggaman nya
Oh Iviy nama yang bagus dan unik
"Gimana kalo sama aku aja, kebetulan aku juga mau belanja" Evan rasanya ingin jauh lebih mendekati nya
"Apa gak ngerepotin? Keliatan nya baru pulang kerja, kalo mau belanja nitip aja sama aku?" Iviy ingin rasanya menolak, apalagi dia adalah lelaki yang baru di kenal. Namun terlihat dari wajah nya sepertinya dia lelaki baik-baik jadi Iviy hanya berniat menawarkan saja
"Enggak santai aja, pulang kerja nya udah dari tadi cuma mampir dulu di resto" elak Evan, ya memang benar jam kerja berakhir pukul 16:30 namun Evan pergi dulu untuk mencari makan
...
Tak butuh waktu lama mereka tiba di sebuah minimarket dan mereka langsung masuk,mereka membawa keranjang masing-masing."Emh.. kamu asal dari mana?" Evan mulai membuka pembicaraan setelah beberapa menit yang lalu mereka hanya sibuk mencari kebutuhan masing-masing
"Aku??.. ah aku dari cianjur !!" Iviy menjawab sesekali melihat orang yang bertanya dengan sedikit mendongkakan wajah nya.
Evan memiliki tubub yang tinggi,wajar saja untuk melihat pun Iviy susah"Oh cianjur !! Lulusan kemarin yah??"
"Ah iyah hehe"
"Gak mau lanjutin,masih muda loh?"
"Gak tau, gak ada modal nya !!"
"Ahh ah iyah, kerja dimana?"
"Di resto ramen yang di ujung jalan kicc"
"Oh yah, itu tempat ku nongkrong,nanti bisa sesekali melihat mu yah !!" Kali ini ada rasa cukup senang entah lah mendengar itu Evan serasa di jatuhi cara yang begitu mulus
"Emh.. oh iyah aku sudah belanja nya !!" Iviy memperlihat kan belanjaan nya yang sudah penuh,tapi tidak dengan keranjang Evan disana cuma di isi beberapa snack,karena Evan bingung dan tak niat untuk belanja dia hanya ingin jauh mengenal sosok Iviy saja.
...
Setelah mereka mebayar belanjaan mereka, Evan berniat mengajak dulu sebentar jalan-jalan anggap saja untuk memperkenalkan kota yang baru Iviy tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear my Dear
Teen FictionJangan sampai kau jatuhkan hati kepada orang yang salah untuk kedua kalinya