Nala terduduk diam.
Rasanya ia sangat malas untuk bertemu ayah dan ibunya.
Nala pun masih ingat ketika ia berumur 7 tahun. Ia selalu mengutarakan sebuah janji kepada kedua orang tua nya.
“Ibu.. Ayah..
Aku ingin kalian berjanji akan selalu
bersama...”
Baginya sekarang janji itu telah musnah begitu saja.
Sungguh berat rasanya melihat ayah dan ibunya akan berpisah.
"Aaakkkh!!!! " ,teriak Nala sekencang mungkin.
Suara Nala terdengar sampai ke rumah seorang pria yang jarang sekali keluar rumah.
"Siapa yang teriak ya??"
Pria ini langsung melihat ke jendela dan terlihat Nala sedang duduk sambil menangis.
Saat melihat Nala, dia sangat penasaran. Saat itu juga pertama kalinya pria itu keluar dari rumahnya.
"Heii..
Anda kenapa?",tanyanya tidak berani
melihat wajah Nala.
Nala pun hanya sibuk menangis. Ia tidak ingin mendengarkan siapa pun.
Sesekali Nala melihat ke langit dan menatap sang bintang-bintang.
Pria itu masih menunggu Nala selesai menangis.
Tetapi tangisan Nala malah semakin membuyar.
"Aku gak mau tinggal sama ayah ! Aku pengen keluarga ku tetap seperti dulu..",ujar Nala sangat sedih.
"Heeeiiii ! Sadar...
Anda kenapa?",tanya pria itu lagi
sambil memegang pundak Nala.
"Eh. Siapa kamu??"
"Maaf sebelumnya. Tapi suara kamu kedengaran sampai rumah saya. Jadi saya pikir ada orang gak waras di luar",jawab pria itu polos.
"Apaa dia bilang gua gak waras??",ucap Nala kesal dalam hatinya.
Terasa sangat canggung. Tetapi amarah Nala sudah memanas.
"Lo bilang gua gak waras? Sini lo.. biar gua jotosin bibir lo!",ucap Nala geram sambil mengejar pria itu.
Pria itu langsung berlari memutar halaman rumah mereka.
Nala terus mengejar dan semakin dekat dengan pria itu.
"Lo siapa sih?",tanya pria itu lagi.
"Guaaa? Ngapain lo tanya gua?",jawab Nala heran.
Nala semakin dekat dengan pria itu. Namun batu kecil membuat Nala terjatuh dipelukan pria tersebut.
Heeyo ada yang kepo sama chapter selanjutnya?
Ditunggu ya ..
See u ❤
