Back To You - Pacacham X Nielcham

5. Hard Feeling

Berita itu sangat menggemparkan Korea.

Kang Daniel dan Jihyo Twice.

Berita paling hot tahun ini.

Reaksi pertamaku adalah...

Apakah Daniel Hyung seorang Bi?

Tapi egoku berpikir apakah ia hanya ingin balas dendam padaku?

Rasanya aku seperti ditampar.

Beginikah yang dirasakan Daniel hyung dulu?

Padahal kami sudah berpisah.

"Wah Daebak!" Seru member lain.

Kami sedang menonton tv di ruang tengah.

Woong mengusap rambut basahnya dengan handuk. Donghyun menenggak air mineral dari depan kulkas.

Daehwi duduk di ujung sofa sebelah kiri sementara kekasihku menempel padaku di sebelah kanan.

Tangan kirinya ada di atas pahaku. Agak terlalu naik dan tidak berpindah darisana sejak tadi.

Untungnya Daehwi tidak memperhatikan karena dia sedang melakukan video call.

Tangan kiri Youngmin berganti meraba pinggang sampai ke dada Woojin.

"Hyung!" Kutampar tangannya. Youngmin hyung hanya tersenyum lebar.

"Kau cepat sekali keras." Bisiknya.

Aku segera berdiri dan menggeser tempat dudukku lalu menyilangkan kakiku.

Kelakuan Youngmin hyung tidak terlalu sukses mengalihkan pikiranku dari berita di TV.

Pikiranku memang bersama berita tapi tubuhku menegang. Atas bawah.

Aku benci mengakuinya.

Aku juga benci mengakui bahwa nafsuku besar sekali.

Ini karena Kang Daniel!! Dia sudah melatih tubuhku dengan sangat baik.

Jadi ketika Youngmin hyung melakukan hal terlarang itu, penolakanku tidak terlalu kentara, bahkan mungkin sebenarnya aku malah tidak memberikan penolakan sama sekali.

Justru tubuhku sangat mendamba.

Aku tidak lagi jijik atau menyalahkan diriku sendiri karena itu.

Aku sudah menganggapnya hal biasa, tapi aku mulai menganggap diriku sendiri agak terlalu murah karena dengan cepat berpindah dari Daniel ke Youngmin.

Aku bingung.

Apakah aku memang mencintai Youngmin hyung? Atau aku hanya merespon sentuhannya?

Bagiku dia seperti hyung.

"Woojin..."

"Nde hyung." Ucapku tersadar dari lamunan.

"Ayo ke atas."

Ekspresinya keras.

Tanpa menunggu jawabanku, Youngmin mengambil 2 kaleng bir dan menuju ke rooftop.

Aku menyusulnya.

Dia bersandar pada pagar. Matanya menatap rembulan.

Tatapannya tak terbaca.

Youngmin membuka kedua kaleng dan menyerahkan satu kepadaku.

Untuk beberapa saat hanya terdengar seruputan bir.

"Ada yang kau pikirkan?"

Aku terdiam.

"Kau masih belum bisa melupakan Daniel?"

"Aniya." Sangkalku seketika.

"Akhir-akhir ini kau selalu murung dan tidak fokus, itu tidak baik karena kita akan segera comeback."

"Mian."

"Ani, aku yang seharusnya minta maaf." Youngmin mengusap air matanya.

"Hyung!"

Satu hal yang aku tidak tahan adalah melihat orang yang aku sayangi bersedih.

"Aku merasa tidak berdaya sebagai kekasih sekaligus leader." Ucapnya. "Aku egois. Tidak seharusnya aku mengacaukan hubungan kita. Kau pasti bingung sekali." Air matanya makin deras

"Mian, mian." Ucap Youngmin berkali-kali.

"Mian, tapi aku tidak akan mundur, mianhae karena mencintaimu Woojinah."

Aku memeluk Youngmin. Birnya jatuh ke lantai.

"Ini hanya terlalu cepat untukku hyung, dan aku merasa hina sekali karena berpaling dengan cepat kepadamu."

Aku mengungkapkan isi pikiranku.

"Benar hanya itu?"

"Tentu saja."

"Aku kira kau benci padaku, karena membuatmu terpaksa menerimaku."

Aku menggeleng.

"Aku akan menunggu sampai hatimu menjadi milikku sepenuhnya." Youngmin balas memelukku.

"Gomawo hyung, karena mau mengerti..."

Youngmin tersenyum dan itu sudah cukup membuatku bahagia.

================================

Votements ^^