Manis

1K 103 4
                                    

Ini adalah hari yang sangat panas. Wei Wuxian sedang menikmati es krim di bawah teriknya matahari, bersama Jiang Cheng, Nie Huaisang, dan beberapa murid lainnya di bawah pohon, di pinggir lapangan olahraga. Sambil makan es krim mereka mengobrol santai menikmati waktu istirahat. Makan es krim setelah olahraga memang yang terbaik. Tidak lama kemudian, terdengar bel sekolah berdentang, menandakan penggantian jam pelajaran. Lan Wangji berjalan mendekati rombongan yang sedang beristirahat tersebut. Selaku ketua kelas, sudah tugasnya memanggil teman-temannya untuk bersiap masuk kelas dan mengikuti mata pelajaran berikutnya. Melihat Lan Wangji, para siswa segera berdiri dan berjalan ke arah gedung sekolah. Semuanya, kecuali Wei Wuxian yang masih duduk santai menyantap es krim nya dengan cuek.

"Wei Wuxian, pelajaran berikutnya akan dimulai 30 menit lagi. Kami mau ganti baju dulu lalu kembali ke kelas. Bagaimana denganmu?" Tanya Jiang Cheng yang sudah berdiri di samping Nie Huaisang.
"Kalian duluan saja. Aku masih mau bersantai di sini." Jawab Wei Wuxian dengan santai.
"Wei Xiong, sebaiknya segera pergi saja. Nanti malah jadi masalah kalau kau sampai terlambat." Nie Huaisang angkat bicara.
"Jangan khawatir, aku akan kembali ke kelas tepat waktu. Aku tidak akan terlambat." Balas Wei Wuxian sambil tersenyum, menatap Jiang Cheng dan Nie Huaisang.
"Hah... Baiklah, jangan membuat masalah ya.." Jiang Cheng mengalah lalu berjalan menjauh diikuti oleh Nie Huaisang.
"Iya, tidak akan." Jawab Wei Wuxian sambil melambaikan tangannya pada kedua temannya yang sudah menjauh.

"Wei Ying" terdengar suara Lan Wangji memanggilnya. Wei Wuxian menoleh, ternyata Lan Wangji sudah berdiri di sampingnya. Kini, hanya mereka berdua yang masih berada di tempat itu.
"Lan Zhan, ayo duduk dulu di sini.." Ucap Wei Wuxian sambil menepuk-nepuk tanah tertutup rumput tepat di sampingnya.
Tak disangka, Lan Wangji benar-benar duduk. Wei Wuxian mengira Lan Wangji akan mengabaikan kata-katanya dan membuatnya segera kembali ke kelas.
"Aku masih mau istirahat, temani aku ya? Tidak apa-apa kan?" Tanya Wei Wuxian sambil kembali menyantap es krimnya yang hampir meleleh.
"Mn" Lan Wangji hanya bergumam mengiyakan.

Hening... Mereka menikmati keheningan untuk beberapa menit. Lan Wangji menatap Wei Wuxian yang masih asyik menjilati es krim. Bibir merahnya terlihat begitu menggoda dengan leberan es krim di sudutnya. Tanpa sadar, Lan Wangji menelan ludahnya kasar. Menyadari dirinya sedang ditatap, Wei Wuxian menoleh. Sambil tersenyum, dia bertanya "Lan Zhan, apa kau mau mencicipinya? Ini sangat manis."
Wei Wuxian menyodorkan es krimnya ke arah bibir Lan Wangji.
"Mn" gumam Lan Wangji.
Tanpa basa basi, tangan Wei Wuxian yang terulur ditariknya. Membuat wajah mereka berhadapan. Jarak di antara wajah mereka sangat tipis dengan hidung mereka yang hampir bersentuhan.

Kemudian, Lan Wangji menempelkan bibirnya. Kenyal, lembut, manis, dan ada sensasi dingin karena es krim di bibir Wei Wuxian. Wei Wuxian sendiri terkejut dengan perlakuan Lan Wangji, es krim yang di pegangnya terjatuh ke tanah. Ia mencoba melepas pagutan bibir mereka, namun tangan Lan Wangji menahan tangannya. Mendorong tubuhnya ke belakang hingga dia terbaring di rerumputan. Lan Wangji mulai menghisap bibirnya. Perlahan dan lembut, seolah ia menikmati makanan termanis di dunia. Tetapi tidak lama kemudian, hisapan itu berubah menjadi agresif. Lan Wangji menggigit bibirnya, membuat Wei Wuxian mengerang membuka bibirnya. Lidah Lan Wangji segera masuk ke rongga mulutnya. Lidah Lan Wangji mengabsen giginya satu per satu, lalu berputar-putar mengajak menari lidah Wei Wuxian. Ciuman yang diberikan Lan Wangji kini terasa begitu panas dan erotis, hingga Wei Wuxian kewalahan dibuatnya. Ia membiarkan Lan Wangji yang mendominasi. Suasana pinggir lapangan yang tadinya begitu hening, kini sayup-sayup terdengar suara kecapan dan desahan.

Ciuman itu berlangsung cukup lama. Hingga Wei Wuxian mulai kehabisan oksigen, ia menepuk-nepuk dada Lan Wangji yang berada di atasnya. Lan Wangji segera melepaskan pagutan bibir mereka. Ia mengangkat wajahnya, menatap wajah Wei Wuxian yang berada di bawahnya. Wajahnya memerah, matanya sayu, bibirnya terbuka lebar karena sesak nafas. Lan Wangji tersenyum kecil, kemudian berkata "Sangat manis"

Kemudian ia bangkit dari tubuh Wei Wuxian. Mengangkat tubuh Wei Wuxian yang lebih kecil dari tubuhnya, membantunya duduk kembali. Lalu mengecup dahi Wei Wuxian dan berkata "Segera kembali ke kelas. Pelajaran berikutnya akan segera dimulai." Lalu tanpa basa basi lebih lanjut berdiri dan berjalan menjauh dari lapangan olahraga. Meninggalkan Wei Wuxian yang masih syok sendirian.

"Aaaaaaargh.... Lan Zhaaaaaan"
Teriak Wei Wuxian sambil menutupi wajahnya yang merah bak kepiting rebus.

Mo Dao Zu Shi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang