anak baru

2 0 0
                                    

aku berjalan menuju rumah yang sudah terlihat tua, rumah yang pernah ditinggali oleh ibuku kala itu dengan 4 saudaranya. Dan sekarang rumah itu sudah sepi, hanya tersisa si tuan rumah didalam yaitu neneku. Aku berangkat dari Bali menuju Jakarta untuk merawat neneku karena aku begitu sayang padanya, ibu? dia lebih memilih untuk menguruskan pekerjaanya disana, ayah? pria itu sudah pergi entah kemana sejak aku berumur 6 tahun. Jadi akulah yang turun tangan sekarang. 

Aku berjalan dengan hati yang ceria karena inilah pertama kali dalam hidupku beretemyu dengannya, sejak kecil aku memang sudah terlahir di Bali. "Ning Nong" aku memencet bel rumahnya. Lumayan lama aku menunggu nenek membuka pintu rumahnya dan "Kreek" "siapa?" kata nenek padaku. Aku langsung memeluknya tanpa mengucapkan apapun sedangkan nenek, ia hanya terdiam kaget melihat reaksiku padanya. "ini aku nek, cucu nenek" kataku sambil melepaskan pelukan kita.

dia mengangkat tangannya yang sudah berkeriput dengan perlahan lahan untuk menunjuku "Carin Holy?" tanya nenek yang dibalas dengan anggukan dan senyuman ku. Nenek tersenyum senang dengan jawabanku dan langsung memelukku lagi. kita berpelukan lumayan lama dan nenek pun bertanya "ada apa kamu kesini? mana ibumu? sendiri kah?" tanya nenek sambil berusaha meliat kebelakang.

"aku sendiri nek, mama di Bali karena masih banyak kerjaan yang mama harus urus" mendengar jawabanku muka nenek menjadi murung, aku tau kenapa dia seperti ini karena nenek ingin bertemu dengan anak sulungnya yaitu mamah dan mama ternyat lebih memilih pekerjaannya daripada menjenguk nenek. aku menangkup wajah nenek dengan kedua tangankua "tapi kan mamah kerja buat kebutuhan aku dan nenek" kataku. "nenek tau, tapi tidak bisakah ia menjengukku? sudah 16 tahun aku tidak bertemu dengannya". aku hanya tersenyum kecut dan memeluk nenek.

"ya udah yuk Carin masuk kerumah nenek" aku dan nenek berjalan masuk kerumahnya. suasana didalam rumah sangat indah menurutku, tempatnya bersih, banyak foto foto mamah dan saudaranya tertata rapi di meja pajangan. dari luar terlihat seperti rumah yang terlihat tua tetapi tidak didalam. nenek menyuruhku untuk masuk ke kamarku yang berada di lantai 2.

 Di lantai 2 hanya terdapat gudang,kamar tidur,dan balkon. Aku memasuki kamar tidur kosong itu, diseluruh tembok kamar terdapat tulisan dan gambar gambar anak kecil. di kamar ini terdapat 2 meja, 1 meja kecil dan 1 meja belajar sepertinya,tempat tidur,lemari tua, dan kamar mandi. Aku duduk di tempat tidur sejenak untuk mengistirahatkan tubuhku. 

Saat aku tiduran, mataku beralih ke tembok yang berada disisi kananku terdapat tulisan disana dengan tanda tanda love  aku mengubah posisiku menjadi duduk agar bisa melihat tulisan itu lebih jelas saat aku sudah dapat membacanya, aku hanya ber oh-ria dengan diriku sendiri.di tembok itu tertulis "GILANG" dan disertai tanda tanda hati di sekitar nama itu. sekarang akupun tau siapa pemilik kamar ini,mamah. 

Gilang adalah nama papah ya walaupun papa sudah tidak kulihatlagi sejak aku umur 6 tahun. kalau tentang masalah kenapa aku juga tidak tau, padahal pada hari selasa mereka masih makan berdua pada malam hari pada saat Bang Kada,Bang Aster,dan aku sedang tertidur. aku terbangun karena sleepwalking, aku memang sering sekali sleepwalking lalu kadang terbangun.

                                                                                  ---0000000000---

"Ciitt Ciiit Ciiittt" (suara alas sepatu yang tergesek dengan lantai)

"PASSING!!!" teriak coach dari pinggir lapangan. bola di lempar dari seseorang menuju teman timnya. yang menangkap langsung mendribble bola menuju ring lawan, larinya seperti dikejar kejar setan sangatlah cepat layak sonic dan saat tinggal beberapa langkah lagi ia dapat melakukan lay up

So PuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang