"Apa?!" Baekhyun terkejut dan kembali bertanya dengan nada tinggi, "Ulangi perkataanmu."
"Kita cerai saja. Kau pasti tak akan bahagia bila bersama denganku," ucap Chanyeol kemudian melepaskan dasi kerjanya, "Aku akan memberimu setengah dari hartaku, kau tidak perlu khawatir."
Chanyeol memasuki kamar kembali dah menidurkan dirinya di ranjang besar miliknya dan milik Baekhyun. Chanyeol benar-benar tidak ingin amarahnya meluap-luap seperti dulu. Menghancurkan bukanlah sifatnya yang sekarang, ia telah dewasa dan memiliki pasangan hidup.
"C-Chanyeol?" suara kecil itu membuat Chanyeol yang baru saja ingin terlelap kembali terbangun. "A-apakah kau benar marah?" Chanyeol masih tertidur.
"Chanyeol?" panggil Baekhyun sekali lagi. Chanyeol masih tidak bergeming. pikirannya hancur kali ini, begitu pula dengan hatinya. Amarahnya sudah melewati batas, ia tidak ingin menyakiti Baekhyun. "M-Maafkan aku..."
"Aku tidak bermaksud untuk bermain di belakangmu. Aku hanya merasa Daniel adalah laki-laki baik dan aku berani bersumpah tidak ada apa-apa di antara kami." Baekhyun berusaha dengan keras. Ia mencoba sekuat apapun untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam olehnya. "Kumohon, Channie..."
Channie...
Chanyeol tersenyum. Sudah lama dirinya tidak dipanggil seperti itu, namun kini sudah saatnya untuk menyerah. Ia tidak ingin membuat pria kecilnya menderita karena pernikahan ini. Sudah saatnya untuk Chanyeol mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus.
"Chan?" panggilan Baekhyun membuat Chanyeol memejamkan kedua matanya. Diam-diam Baekhyun melihat Chanyeol dengan mata terpejam, entah mengapa dirinya cukup sakit melihat hal itu. "A-aku mencintaimu, tidurlah yang nyenyak."
Hal yang terakhir diucapkan Baekhyun membuat Chanyeol tersenyum diselingi oleh tangisan haru miliknya. Baekhyun melilitkan kedua lengannya di badan Chanyeol, memeluknya dari belakang dan menyenderkan kepalanya di punggung tegap milik Chanyeol. "Aku berjanji akan mencoba lebih keras, kumohon jangan tinggalkan aku." Tanpa disadari, Baekhyun juga mengeluarkan air matanya.
_Marriage and War_
Chanyeol terbangun dari tidurnya, ia melihat jam yang tertera di nakas dan langsung bersiap. Melihat ke arah samping dan mendesah kasar. Tidak ada Baekhyung di sampingnya.
"A-aku mencintaimu."
Chanyeol sedikit tersenyum dengan ucapan Baekhyun semalam. Namun, ia kembali mengingat saat Baekhyun pulang dengan pria lain. Chanyeol menggeleng pelan untuk menepis pikirannya itu dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Aku ingin satu hari yang menyenangkan."
_Marriage and War_
Chanyeol sudah rapi dengan setelan jasnya. Hari ini di kantor akan sangat sibuk dan dirinya tidak akan punya waktu makan siang, jadi ia bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan. Dan hari ini juga ia memiliki janji dengan klien. Dan kali ini klien yang sangat penting untuk perusahaannya.
Ketika dirinya keluar dari kamar mandi, ia mendengar bunyi kran air yang menyala dan menemukan Baekhyun yang sedang mencuci piring. Chanyeol cukup terkejut. Yang lebih mengejutkan adalah ketika ada sarapan yang siap di meja makan.
Baekhyun yang ingin menaruh piring, terkejut melihat Chanyeol yang berdiri di depan kamar sembari mematung diam melihat meja makan. Piring yang dipegang oleh Baekhyung terjatuh karena dirinya cukup terkejut, piring tersebut bahkan pecah yang membuat Chanyeol tersadar dan segera menghampiri Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage And War [ON GOING]
FanficPernikahan. Aku benar-benar membenci kata-kata itu, lebih baik aku tidak pernah menikah daripada harus menikah dengan laki-laki aneh sepertimu. - Byun Baekhyun Tenanglah, mungil. Kau akan jatuh dan memohon padaku ketika waktunya tiba. Pernikahan ini...