Ia melangkah mendekati pria yang tengah sibuk tersenyum sambil melihat layar ponselnya, hal itu bukanlah hal yang aneh baginya. Ia hanya tersenyum kecil dan duduk disampring pria itu.Dua menit
Lima menit
Sepuluh menit sudah berlalu. Tidak ada tanda-tanda salah satu dari mereka bersuara, hanya ada suara kekehan kecil dari sang lelaki yang masih sibuk dengan ponselnya. Hingga lima belas menit kemudian, ia akhirnya menyadari kehadiran seseorang.
"Kenapa ga bilang kalo udah disini?"
"Gapapa? Kamu lagi seneng gitu."
"Iya! Kamu harus tau, aku sekarang berhasil deket sama dia!"
"Dia?"
"Iya! Seola."
Dia, hanya membulatkan bibirnya dan tersenyum lagi sambil menatap lurus kedepan. Tersenyum melihat betapa senangnya temannya ini.
"Sekarang gimana?"
"Hm? Gimana? Ya, ga gimana-gimana sih tapi dia bilang besok pengen ketemu." Wajah pria itu merekah seperti permen kapas yang mengembang dengan sangat cantiknya, tentu saja rasanya manis dan begitu juga dengan senyum pria itu, manis.
"Selamat."
Hanya itu yang bisa ia katakan pada temannya. Ia memasukkan kedua tangannya kesaku hoodie kesayangannya. Ia menatap langit biru tanpa matahari, tapi lima detik kemudian ia teringat dengan senyuman temannya itu. Bagai matahari.
"Oh ya! Kamu kenapa? Kamu bilang mau cerita?"
Pria tadi membenarkan posisinya dan mengangkat bahunya, "Entahlah? aku bingung."
"Kenapa? Kamu sama pacar kesayanganmu itu berantem lagi?"
"Bukan.."
"Terus??" Kali ini, temannya itu kembali larut pada ponselnya sambil menunggu jawaban. Ia kembali mengukir senyuman manis, dan lagi salah satu dari mereka hanya bisa memperhatikan dan memastikan betapa manisnya senyum pria itu.
"Gimana, kalau aku suka sama kamu?"
..
..
..
Suara mobil dan motor berlalu lalang didepan mereka, mengisi kesunyian dari akhir kalimat yang di ucapkan pria itu. Temannya, hanya diam dan memandang pria itu dengan tatapan kosong, bingung lebih tepatnya. Lalu, ia tertawa.
"Hahaha, tentu saja kamu suka aku! Aku sahabatmu!"
"Bukan."
Sekejap, senyum pria itu lenyap dan meninggalkan kekehan canggung sambil mendorong bahu temannya itu pelan. "Eyy, kamu ga perlu malu. Aku sahabatmu, pasti kamu suka sama aku."
"Gimana, kalau aku gay?"
Lagi, pria disampingnya itu terdiam saat ia akan kembali larut dengan ponselnya. "Hah..?"
"Iya, aku sayang sama kamu."
Ep. 1 : Soon only if seungseok selca release lmao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected.
FanfictionFor such a long time being a best friend, one of them attempt that they had strange feelings which there's no possibility, cause the problem is: Both of them are strictly straight and one of them is homophobic. written both with eng/ind.