Rescue Mission

890 45 3
                                    

[Tittle : Rescue Mission]
[Author : Yagen Ryou]
[Genre : Romance, Drama, BL, Action]

×××

   Pada pagi hari itu, kantor para Mafia di Yokohama telah dikejutkan dengan teriakan bos mereka yaitu Samatoki Aohitsugi.

   Samatoki menggebrak meja keras dengan napasnya yang tidak beraturan. "KENAPA BISA IA DITANGKAP! SUDAH KUBILANG KALIAN HARUS MENJAGANYA!" Ucapnya penuh amarah.

    Anak buahnya hanya menunduk ketakutan ketika mendengar bos besar mereka marah. Samatoki meremas kertas informasi yang ia dapatkan dari Jyuto hingga benar-benar tidak terbentuk lagi.

"Ichiro...." panggilnya kecil. Anak buahnya sangat pahan jika bos besar mereka sangat mencintai anak itu dan mengerti apa rasanya kehilangan orang yang mereka sayangi.

   Salah satu anak buahnya maju dan memberanikan diri untuk berbicara "Kami akan berusaha untuk menemukannya lagi" Ucap salah satu anak buahnya yang bernama Marco.

   Samatoki melihat kearah anak buahnya "Aku akan ikut dalam misi kali ini" Ucapnya dingin. Mata Rubynya ia arahkan kepada ponselnya. Ia mengambil ponsel tersebut dan mencoba menghubungi Riou dan Jyuto.

   Beberapa menit kemudian mereka semua berkumpul di aula gedung tersebut. Samatoki memberi tahu tugas apa saja yant harus mereka kerjakan. "Paham?!" tanya nya dengan lantang. "Paham!" jawab mereka serentak.

   Jyuto menepuk pundak Samatoki keras "Sepertinya aku mulai merasakan hawa kebucinan yang besar pada Samatoki-sama ini" Ucap Jyuto meledek. Samatoki yang peka langsung menatap Jyuto tajam dan mengacungkan jari tengahnya.

×××

   Disisi lain seorang pemuda berambut hitam legam itu sedang berusaha melepaskan dirinya dari jeratan tali yang mengikat tubuhnya.

"Jika kau bergerak terus aku akan menghabisimu sekarang juga" Ucap seseorang dengan suara beratnya.

   Tapi biarpun begitu ia sangat keras kepala "Jangan menganggap bahwa aku lemah!" Ucap pria yang diikat itu lantang. Dalam hati ia terus menyebut nama Samatoki. Ia berharap bahwa Samatoki menyelamatkannya.

   Pria hitam itu mencoba meraba-raba dengan susah payah. Tangannya mencari ponsel tersebut namun nihil ia tak menemukannya.

"Mencari ini bocah?" Ucap pria itu mendekat. Mata Heterochromia nya membelalak kaget 'Kenapa ponselnya ada disana?!' teriaknya dalam hati.

"Aku tau pasti kau mau menghubungi pria ini kan?" Ucapnya menunjuk kotak Samatoki yang tertera dilayar. Orang itu memencetnya dan menghubungi Samatoki.

×××

Tut...tut...tut

   Ponsel Samatoki berdering menandakan ada panggilan masuk ia buru-buru mengambil ponselnya dan melihat nama sang penelpon "ICHIRO!" Ucapnya kaget. Samatoki buru-buru mengangkatnya.

"Halo Ichiro?" Ucap Samatoki bersemangat.

"Yo tuan Samatoki, masih ingat denganku?" Ucap seseorang ditelpon yang ternyata bukan Ichiro. Samatoki memandang ponsel itu Horror. Pikirannya mulai diisi oleh pikiran negatif tentang Ichiro.

"Siapa kau?!" Teriak Samatoki.

"Kau lupa siapa aku? aku orang yang telah kau tembak seminggu yang lalu" ucapnya dengan smirk yang tidak dapat Samatoki lihat.

"Hanzel! cih ternyata kau masih hidup! tapi kenapa Ichiro menjadi sasaranmu kali ini sialan!" ucap Samatoki dengan amarah yang meledak-ledak.

"Bukankah laki-laki ini adalah salah satu kelemahanmu? Aku berpikir dengan cara seperti ini kelompok Yakuzamu akan melemah" Ucap pria itu dengan tawa menggelegar.

"Cih itu takkan terjadi!" Samatoki langsung mematikan telpon itu dan berkata "Kita ke gedung E di Shibuya" mobil perak itupun bergerak menuju Shibuya dengan sangat cepat.

×××

"Kau lihat ia sangat lemah, kenapa kau mau dengan pria ini?" ucap Hanzel dan memandang wajah Ichiro yang sudah memerah karena marah.

"Itu bukan urusanmu! sekarang kembalikan ponselku dan lepas ikatan ini!" Ichiro berteriak dengan lantang dengan amarah yang meledak-ledak.

"Jika kau terus berisik aku takkan membiarkanmu hidup!" Hanzel mengancam Ichiro lalu ia meraih ponsel Ichiro dan mengetikan sebuah pesan pada Samatoki"

Isi Pesan :

To : Kuda Albino
From : Ichiro

89100 10020 8136813 82781714 18411012019 1417810013 100128 200136 184101324010 3200 128118017 82781714 010013 100128 12013207!

   Lalu ia memencet tanda mengirim pesan. Wajahnya menyeringai seram dan membuat Ichiro takut dan memilih diam.

'Samatoki selamatkan aku' Ucapnya dalam
hati

×××

   Samatoki melihat isi pesan tersebut dan menatapnya geram "Si sialan itu tidak bisa ku maafkan". Beberapa menit kemudian mobil perak itu sampai disebuah gedung tua.

   Samatoki langsung berlari kedalam setelah mobil dimatikan Riou, Jyuto dan yang lain mulai bergegas masuk kedalam untuk mengejar Samatoki.

   Setelah sampai depan pintu utama Samatoki dijegat oleh 8 orang penjaga berbadan kekar namun Bukan Samatoki namanya kalau ia tidak bar-bar. Dihajar mereka dengan tinjunya hingga pingsan "Cih pertahanan yang lemah" Samatoki berlari menuju ruangan paling atas.

"Shoukan sebaiknya kita atur strategi dulu!" Ucap Riou.

"Ini bukan waktu yang tepat, sekarang saatnya untuk bertindak barbar!" Samatoki tak mau kalah. Akhirnya Riou dan yang lain mengikuti apa kemauan bos besar mereka.

   Sesampainya mereka didepan sebuah pintu besi. Samatoki mengambil sebuah tembakan biasa dan menembak ke arah lubang kunci tersebut. Samatoki membuka pintu dengan kasar "ICHIRO!".

   Mata Heterochromia itu menatap Samatoki. "Samatoki" Ichiro mulai menangis ketika melihat Samatoki didepan pintu. Samatoki berlari ke arah Ichiro namun dijegat oleh 6 anak buah disana. Anak buah Samatoki pun juga dijegat dengan anak buah dari Hanzel.

   Hanzel mendekati Samatoki dan berkata "Lama tak berjumpa tuan Samatoki yang terhormat" Ucapnya dengan nada mengejek.

"Jangan halangi jalanku sialan!" Samatoki mulai mengumpat dan ia mengangkat tangan keatas dan memberi kode anak buahnya serta beberapa polisi bawaan Jyuto.

"Anda ditahan!" ucap Jyuto dengan nada seriusnya.

"A...apa?!" Hanzel panik, beberapa anak buahnya mundur kebelakang.

   Hanzel beserta anak buahnya diborgol oleh beberapa polisi dan dibawa kebawah. Hanzel yang memberontak kakinya dilumpuhkan dengan cara ditembak dibagian betis.

    Samatoki beralih pada Ichiro, ia mendekati pemuda rapuh yang tengah menangis itu dan melepas ikatannya yang sangat menyiksa.

"Ichiro kenapa bisa begini?" Tanya Samatoki

"Ceritanya panjang aku akan menceritakannya setelah sampai di tempatmu" Ichiro berdiri namun ia merasa kakinya sangat lemas hingga hampir terjatuh untung saja Samatoki dengan sigap menopang tubuhnya.

"Ayo pulang dan beristirahat lah" Samatoki mengecup kening Ichiro lalu pergi dari tempat itu.

End.

×××

Kritik dan sarannya sangat dibutuhkan ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hypnosis Mic Oneshoot [YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang