Prolog

1K 96 5
                                    

Attack on titan © Hajime Isayama

Levi Ackerman × Eren Jaeger

Silahkan komen jika ada yang kurang

Warning : Typo, OOC


.
.
.
.

Pria dengan potongan rambut undercut berjalan perlahan di lorong sebuah apartemen dengan membawa kardus besar, yang berisikan benda-benda berharganya. Ia terus berjalan sambil menengok kanan dan kiri mencari nomor kamarnya. Sampai akhirnya dia berhenti di salah satu pintu bernomor 120. Perlahan ia letakkan kardus itu di bawah, merogoh saku celananya mencari kunci.

"Ya tuhan, apakah aku akan mati hari ini!"

Teriak salah satu pemuda berambut coklat yang tidak jauh jaraknya dengan menggemblok ransel hitamnya dan kedua tangan yang menyeret koper abu-abu.

"Bisa kah kau pelankan suaramu bocah?! Kau ingin di usir dari sini ha?"

Tanya Levi sambil membuka pintu.

"Cepat masuk dan tutup pintunnya Eren!"

Lanjutnya.

"Lagipula kau kan seme, kenapa tidak kau saja yang bawa?"

Terkutuklah kau Eren sudah bertanya seperti itu.

Secara tidak sadar Eren mengatakan kata-kata yang diluar dugaan membuat Levi tersenyum iblis.

"Aku mendengarnya bocah"

"Kalau begitu bantu aku!"

"Tidak"

Tolak Levi sambil meletakkan kardus itu. Kemudian perlahan ia berjalan mendekati Eren tanpa raut wajah sediki pun.

"Tidak, jika malam ini kau tak memberiku jatah"

Bisik Levi tepat di telinga Eren, membuatnya geli dengan bisikan dan hembusan napas yang di ciptakan oleh semenya sendiri.

Tangan Levi sedari tadi sudah setia melingkar di pinggang Eren. Oke jantungnya kembali berdetak kencang entah terdengar atau tidak tapi yang pasti ini sangat memalukan. Wajahnya mulai memanas, tangannya yang mulai dingin. Itu artinya Eren kembali gugup.

"Jadi apa jawabanmu Eren"

Lanjut Levi sambil melirikkan matanya kearah Eren. Sedangkan orang yang di lirik hanya menelan ludah kasar.

.
.
.

 PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang