part 7

7.4K 450 2
                                    

"Yah itu bukannya pelayan dicafe itu"tanya bunda tak percaya dan diangguki olh ayah

Mereka pun mendekat keranjang dimana aldo terbaring
"Ini adek kamu gab"tanya bunda

"Iya bun"jawab gabi

"Kamu ketemu sama aldo dimana"tanya bunda

"Gabi ketemu sama aldo di depan taman kota sambil bawa boneka"jelas gabi sambil mengingat awal mereka bertemu

"Boneka"ulang satrio dan diangguki olh gabi

"Ayah keluar dulu ya angkat telfon"pamit ayah dan diangguki olh mereka

"Boneka apa"tanya bunda

"Kalo nggak salah boneka singa iya boneka singa"pernyataan dari gabi tersebut membuat bunda dan satrio terdiam

"Emang kenapa bun"tanya gabi

"Enggak kok oh ya aldo punya tanda lahir nggak"tanya bunda

"Ada"jawab gabi binggung

"Dimana"tanya bunda cepat

"Dibagian bahu bagian kiri"jawab gabi sambil membuka piyama rumah sakit yg dipakai aldo.
Saat mereka melihat tanda lahir di bahu aldo satrio dan bunda sama sama terdiam dan air mata mereka tiba tiba keluar tanpa diminta dan saat itu juga satrio langsung memeluk aldo dgn air mata yg trs mengalir

"Bun kenapa kok nangis"tanya gabi

"Al...aldo i..tu anak bunda"jawab bunda terbata bata dan gabi langsung membolakan matanya tak percaya

Sedangkan ayah tengah ditaman rumah sakit untuk mengangkat telfon
"Ada apa"tanya ayah

"Saya sudah mengetahui siapa itu aldo"jawab orang diseberang sana

"Langsung keintinya"ucap ayah tak sabar

"Baiklah aldo adalah anak anda yg 14 thn lalu hilang kalo anda tak percaya saya bisa mengirim hasil tes dna yg saya lakukan secara diam diam maaf sebelumnya karena tak memberitahu anda"jelas orang tersebut

"Tak apa kirim sekarang"ucap ayah dan mematikan sambungan telfon tersebut

"Jika benar aldo anakku betapa bodohnya aku menjadi seorang ayah padahal aldo berada didekatku"gumam ayah dlm hati

"Permisi apakah anda tuan alex"tanya sseorang yg berdiri didepan ayah

"Iya ada apa"tanya ayah

"Ini ada paket untuk anda"jawab orang tersebut

"Iya terimakasih"ucap ayah dan orang tersebut pun pergi

Ayah pun mulai membuka amplop tersebut dan ternyata itu adalah hasil tes dna antara ia dan aldo dan ternyata hasilnya positif
Setelah ayah melihat tersebut ia pun langsung bergegas kekamar rawat aldo

Saat sampai disana ayah disuguhi bunda dan satrio yg menangis sambil memgelus elus kepala aldo

"Ayah aldo itu dek aku yah"ucap satrio kpd ayah

"Iya ayah tau lihatlah"ucap ayah dan memberikan amplop tersebut kpd satrio dan satrio dan bunda pun langsung membuka dan membacanya setelah membacanya satrio dan bunda lagi dan lagi menangis haru

"Jadi bener aldo adek satrio"ucap satrio dan diangguki olh ayah dan bunda

"Gabi makasih ya udh rawat aldo dgn baik "ucap bunda pada gabi

"Sama sama bun gabi juga seneng kok kalo aldo udh ketemu sama keluarganya"ucap gabi dgn senyum terpaksa

"Kamu nggak perlu khawatir kita nggak akan jauhin kamu dari aldo kok"ucap ayah dan diangguki olh gabi

"Yah aku punya ide gimana kalo gabi tinggal sama kita"ucap satrio dan disetujui olh ayah dan bunda

"Emang nggak ngrepotin yah"tanya gabi

"Nggak ngrepotin kok malah kita seneng kamukan abang kedua aldo"ucap bunda sambil mengelus rambut gabi

Matahari sudah menampakkan sinarnya namun aldo sampai sekarang masih belom membuka matanya dan keluarganya masih setia menanti aldo membuka mata

"Eghh"leguhan aldo membuat mereka menoleh ke aldo

"Dek ada yg sakit nggak"tanya satrio

"Sa..sakit"ucap aldo sambil meremat perutnya

"Yah panggilin dokter yah"ucap satrio sambil mengelus elus rambut aldo sedangkan aldo sudah menangis sambil meremat perutnya.
Setelah mendengar ucapan dari anaknya tersebut ayah pun langsung keluar dan memanggil dokter

"Permisi bisakah kalian keluar serahkan semua kepada kami"ucap suster tersebut dan mereka pun keluar saat diluar mereka menangis saat mengingat betapa tersiksanya aldo menahan sakit

"Yah aldo yah"rancau bunda dipelukan ayah

"Tenang bun aldo pasti nggak papa"ucap ayah sambil menenangkan bunda

Tak lama kemudian ruang rawat aldo terbuka

"Dok bagaimana keadaan anak saya"tanya bunda

"Maaf wali dari pasien mohon keruangan saya"ucap dokter tersebut dan diangguki olh bunda dan ayah

"Kalian bisa lihat pasien"ucap dokter tersebut dan satrio dan gabi pun pergi kedalama

Sesampainya diruangan dokter tersebut suasananya canggung tak ada yg memulai hingga

"Maaf sebelumnya tp saya harys memberitahu kalian bahwa pasien yg bernama rifaldo mengalami gagal ginjal"pernyataan tersebut bagaikan tersambar petir disiang bolong

"Jangan becanda anda anak saya tdk mungkin mengalami gagal ginjal"ucap ayah penuh penekanan

"Maaf tp itu hasil tes yg saya lakukan kalo anda tak percaya ini adalah hasil tesnya"ucap dokter tersebut sambil memberikan amplop berisi tes tersebut dan ayah bunda pun membukanya dan benar bahwa aldo mengalami gagal ginjal

"Mas hiks aldo hiks"rancau bunda

"Udah bun yg sabar yaudah dok kalo begitu kita permisi"ucap ayah dan keluar dari ruangan dokter kevin

Sesampainya disana aldo masih belum sadar sedangkan satrio dan gabi masih setia menunggu aldo membuka mata

"Yah gimana aldo nggak papakan"tanya satrio

"Aldo sakit hiks"ucap bunda

"Sakit apa bun jawab satrio yah jawab"ucap satrio

"Gagal ginjal"pernyataan dari ayah membuat satrio dan gabi sama sama tak percaya

"Nggak mungkin nggak"ucap aldo dan membuat mereka semua melihat kearahnya

"Dek kamu udh sadar"tanya bunda

"Jawab"ucap aldo penuh penekanan dan mereka pun hanya bisa mengaguk dan disaat itu jg aldo menangis sejadi jadinya

"Enggak nggak mungkin"rancau aldo

"Tenang dek disini ada kita pasti kamu sembuh"ucap satrio sambil memeluk aldo

"Aku nggak mau mati aku belum ketemu sama keluargaku hiks hiks"ucap aldo

"Kamu udh ketemu sama keluarga kamu kok mereka satrio dan orang tuanya adalah keluarga kandung kamu"jelas gabi

"Apa bener"tanya aldo dan diangguki olh mereka.disaat itu jg mereka semua menangis karena bahagia dan sedih karena kenyataan bahwa aldo mengalami gagal ginjal

RIFALDO(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang