Bagi mereka yang sangat mendambakan pujian, sebuah pencitraan adalah yang paling sempurna.
Terlihat peduli tapi ternyata tidak.
Terlihat baik tapi pada hal-hal tertentu saja.
Aku kadang merasa sangat terganggu dengan orang-orang semacam itu.
Kenapa tidak?
Antara yang benar-benar ada dan hanya numpang lewat saja terlihat sama tanpa ada bedanya.
Lebih bahagia terlihat sempurna di mata orang yang memandang, tetapi lupa jika tidak ada yang sempurna kecuali Sang Pencipta.
Beberapa yang lain malah lebih parah lagi terlihat seperti sedang berperan menjadi yang paling berkorban tapi ternyata hanya bayangan semu yang hampir tiba lalu pergi tanpa kata untuk waktu yang lama.
Apakah seperti itu yang disebut sempurna?
Hanya terlihat penuh dari luar tetapi kosong di dalam.
Atau menjadi apa adanya tetapi tidak menipu siapapun yang menatap mata.
Kurasa, semua tergantung pada siapa yang menatapnya.
Apa memang benar-benar ada atau hanya ilusi yang lewat seketika.
Entahlah..
Kau yang tau sendiri jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegelisahan Hati? Benarkah?
General FictionHanya sebuah kata kata penenang saat tiada satu pun orang yang bisa diajak berdiskusi, mungkin. aku tidak tau pasti.