Sembilan planet telah sejajar. 12 Gold Saint dengan zirah emas mereka, berkumpul di hadapan Dinding Ratapan-Dinding antardimensi yang membatasi Underworld dan Elysion. Demi mengantarkan Bronze Saint dengan selamat hingga bisa menyelamatkan Athena serta mengantarkan God Cloth Athena sampai tujuan, mereka membakar Cosmo hingga batas kemampuan mereka.
"Demi cinta dan keadilan, terbakarlah Cosmo! Terangi kegelapan dengan cahaya!" sahut mereka serempak.
Menyalurkan Cosmo mereka pada anak panah Sagittarius Aiolos, 12 Gold Saint membuat lubang besar pada Dinding Ratapan. Tak lama berselang, lubang itu mengeluarkan kekuatan penyedot yang besar. Membawa para Gold Saint tersedot ke dalam ruang kosong di balik dinding itu. Tubuh mereka perlahan hancur lebur bak kertas yang terbakar menjadi abu seiring mereka jatuh semakin dalam ke ruangan itu.
Hampa.
Yang terlihat sejauh mata memandang hanyalah ruang kosong yang hampa. Para lelaki berbaju zirah emas itu tampak tak sadarkan diri. Namun Seorang lelaki bersurai hitam kecoklatan dengan beragam senjata terpasang di tubuhnya perlahan membuka mata, mencoba mengembalikan kesadarannya. Dari sudut matanya, tampak seorang lelaki berjas hitam dengan mantel bulu yang melingkari lehernya. Sorotan matanya yang merah menyala tampak memiliki ketertarikan sendiri terhadap seorang Gold Saint di hadapannya.
"Astaga, lihatlah dirimu. Melihat wajahmu membuatku sangat bergairah. Aku yakin dari balik semua senjata yang membebani tubuhmu, kau punya tubuh yang kekar. Ada sesuatu yang bangkit, tapi itu bukan keadilan." kata lelaki misterius itu.
"D-dimana aku? Apa...yang terjadi?" Tanya sang Gold Saint.
"Aku membuka celanamu dan kita berhubungan selama kau tidur." jawab sang lelaki misterius.
"APA?" sang Gold Saint tiba-tiba terbangun untuk memeriksa keadaan tubuhnya.
"Ahahahaha, aku bercanda. Kau terlalu istimewa untuk sebuah adegan ranjang, Kawan." lelaki bermata merah itu tertawa. "Aku masih penasaran, bagaimana manusia sepertimu dan teman-temanmu bisa sangat kuat hingga tubuh Faa-san jadi sangat lelah dari menghidupkan kalian semua..."
"Apa maksudmu? Siapa kau?" sang Gold Saint mengambil sebilah pedang dari punggungnya, lalu menodongkannya pada lelaki misterius tersebut.
"Ohoho...cahaya emas dari pedang yang tajam itu...aku semakin bergairah untuk menerkammu." Ia menurunkan pedang itu dengan jemarinya, kemudian berdehem sebentar untuk memperkenalkan dirinya. "Aku Belial. Aku sama tersesatnya denganmu di ruang antardimensi ini. Jangan takut, teman-temanmu baik-baik saja."
"Sebentar, kau terangsang karena pedangku? Murahan sekali dirimu." kata sang Gold Saint.
"Semua penjelasan dan perkenalan dan hanya itu yang kau cerna di kepalamu? Kau seharusnya berterima kasih karena aku membujuk Faa-san untuk menyelamatkan hidup kalian." Lelaki yang dikenal sebagai Belial itu menotok kepala Gold Saint itu dengan jemarinya.
"Baiklah, aku minta maaf. Tolong, hentikan." sang Gold Saint dibuat kesal oleh tingkah Belial.
"Aku belum mendengar kata ajaibnya~" Belial masih menoyor kepala sang Gold Saint dengan santainya.
"Terima kasih karena telah menyelamatkan kami semua. Kau sudah puas?"
"Manusia yang pintar. " Belial menghentikan kegiatannya, lalu tidur terlentang sembari menyilangkan kedua kakinya. "Ngomong-ngomong, aku masih belum mengetahui namamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Corrupted Judgement(A Saint Seiya/Granblue Fantasy Crossover)
FanfictionSetelah 12 Gold Saint melubangi Dinding Ratapan, tubuh mereka hancur karena tersedot oleh ruang kosong antardimensi yang membatasi Underworld dan Elysion. Namun ketika mereka terbangun, dunia yang mereka temui sudah tidak sama lagi. Libra Dohko adal...