Suasana berubah menegang, Jungkook berjalan menghampiri siswa yang berani melawannya tersebut.
Sesampainya di meja itu, Jungkook lantas menarik kerah si siswa dengan tatapan sinis.
"Jangan kau pikir hanya karena pintar kau bisa bertindak semaunya."
"Begitu juga kau."
"Apa?"
"Jangan kau pikir karena kaya kau bisa bertindak semaunya."
"Kau...brengsek!"
"Cukup!"
Jeritan Eunha yang cukup keras di kelas itu membuat seluruh sorotan mata para siswa beralih kepadanya. Dan karena itu sekarang dia kembali salah tingkah. Dia merasa seperti orang yang terkena demam panggung, merasa terintimidasi dan ketakutan akan tatapan siswanya.
Tapi dia tidak bisa diam saja, sekarang dia adalah wali kelas, dia harus bisa ambil keputusan di sela-sela para siswanya yang membuat kesalahan. Dan ini adalah kesempatannya.
Eunha berjalan menghampiri Jungkook dan siswa yang bentrok dengan Jungkook. Sesampainya disana, dia melerai kedua pihak dengan melepaskan kerah siswa tersebut yang digenggam Jungkook.
Tatapan mata Jungkook menatap Eunha tidak percaya, ada yang berani mengurusi urusannya sampai segitunya. Padahal ini adalah urusan Jungkook dengan siswa tersebut. Sebelumnya tidak ada yang berani menyentuhnya bahkan mengganggunya, termasuk wali kelas terdahulunya, karena mereka tahu siapa dia sebenarnya. Tapi wali kelas barunya ini malah sebaliknya. Memang terlihat bahwa Eunha ketakutan, tapi dia mampu mengumpulkan keberaniannya dan menghadapinya, sama seperti yang Jungkook lakukan didepan sana padanya.
Eunha seperti berusaha menjadi berani dimatanya.
Jungkook mendengus.
"Kalau ibu takut padaku, jangan memaksakan diri menjadi wali kelas."
Eunha menoleh ke Jungkook. Eunha menatapnya dengan mantap dan berkata;
"Tutup mulutmu atau ibu hukum."
Jungkook terdiam dan tak terlukis kembali seringaian di bibirnya. Padahal dia tahu bahwa wali kelasnya itu pura-pura berani, tapi dia malah mengikuti perintahnya. Jungkook jadi tidak jelas sekarang. Dia awalnya memberontak, sekarang malah jadi penurut.
Jungkook mendengus dan berjalan keluar kelas merasa malu dengan sikap dan perasaannya yang tiba-tiba saja jadi campur aduk karena melihat Eunha.
"Mau kemana kamu?"
Jungkook tidak membalas dan langsung menutup pintu kelas.
"Jungkook!"
Untuk terakhir kalinya Eunha memanggil nama Jungkook yang pergi begitu saja, dan tetap tidak menggubris panggilannya.
Eunha menghela nafas dan beralih kembali ke siswa tersebut. Eunha merapihkan kerah dan seragam siswa itu yang menjadi kusut karena ulah Jungkook.
"Siapa namamu?"
"Hwang Min Hyun."
"Oke Min Hyun, aku cuma mau memperingatkan untuk jangan ikut campur lagi disaat ibu sedang bicara dengan temanmu. Ibu bisa mengurusnya sendiri, jadi jangan bantu ibu."
"Aku tidak ikut campur pada urusan ibu dengannya."
Entah kenapa Eunha tersedak mendengar ucapan muridnya tersebut.
"Aku cuma merasa terganggu dengan kelakuannya. Aku lagi tidur dan dia menggangguku."
Sekali lagi Eunha tersedak dan kali ini dia terbatuk-batuk. Sekarang malah rasa malu yang ia rasakan, dia menjauhi Min Hyun dan kembali ke meja gurunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROQUETTE
FanfictionNamaku Jung Eunbi. Aku bekerja menjadi guru freelance komputer di salah satu sekolah SMA swasta bergengsi di Seoul. Sejak awal aku diterima disekolah itu, aku sudah menjadi wali kelas X-2 yang dikutuk sebagai kelas yang paling sulit diatur dan nakal...