"Hidup", bahwa ia sementara

29 7 1
                                    

Kehidupan dunia tak mengenal kata abadi, segalanya hanya sementara, tak peduli mereka orang kaya yang memiliki gudang persediaan harta guna membiayai hidupnya, tak peduli mereka manusia-manusia berdasi dan bermobil yang rasanya tak pernah menginjak tanah becek, selalu berada dibawah naungan atap-atap yang mewah, berjalan dengan sepatu yang mahal, gagah dan indah sekali dipandang.
Juga terhadap mereka yang terlunta-lunta bahkan merangkak di pinggir jalan, emperan ruko, atau kolong jembatan hanya untuk sesuap nasi, semuanya sungguh berlaku sama.

Hanya dua waktu yang telah pasti.
Hari kemaren yang telah pergi berlalu, dan hari ini yang sedang kau jalani dengan berbagai rutinitas dan kesibukan.
Kemudian bagaimana dengan hari esok ??
Ah tidak, hari esok masih angan semata.
Tak ada yang mampu menjamin kau akan hidup dihari esok, iyaa kamu bahkan tak tau apa besok masih akan bertemu mereka yang kau cintai, membahagiakan mereka yang kau sayangi, entah itu engkau yang akan meninggalkan mereka atau mereka yang akan meninggalkanmu.
Sungguh, semuanya semata-mata rahasia Ilahi yang harus di imani.

Bicara kehidupan, kita adalah titipan.
Dan segala yang bersama kita, semesta hanya menitip.
Harta dan kekayaan, titipan
Jabatan, titipan
Keluarga, titipan
Kecantikan dan ketampanan, titipan
Nafas dan raga kasar, titipan
Bahkan iman dan ketaqwaan adalah bagian dari titipan Tuhan yang sewaktu-waktu dapat pergi dari mu.

Sudahlah, bahagia kan diri mu di hari ini.
Lakukan saja semampumu, tak perlu berlebihan.
Fokuskan dirimu pada tujuan dan arah lebih baik, masa lalu hanya permainan fikiran yang rumit, biarkan saja ia pergi, biarkan ia berlalu, lepaskan.
Pun masa depanmu adalah hal yang sama, bukan berarti tidak memikirkan, namun jangan sampai pemikiran masa depan membuatmu terlalu sibuk berfikir sampai membuat berantakan rencana hari ini.

Dan untuk menjadi bahagia, tak banyak tenaga yang harus kau kuras
Juga fikiran yang harus kau peras.
Kau hanya harus memaafkan hari kemaren, iyaa maafkan yang membuat mu sakit, lupakan yang membuatmu kecewa, tinggalkan yang membuatnya tersiksa.
Kemudian untuk hari ini, lakukan apa yang semestinya, cerdiklah dalam berfikir, totalitas lah dalam bertindak, konsisten lah dalam rutinitas, dan lakukan semampu mu tanpa merasa terbebani.
Untuk hari esok, ku mohon. Jangan berjanji, karena kau sudah tahu bahwa kau hanya kata "mungkin" di hari esok.
Sama sekali tak mampu berencana untuk tetap hidup, melainkan hanya raga yang berusaha menikmati nafas dihari ini.

Quotes : “Bahagia tak butuh menguras tenaga, pun tak perlu memeras fikiran, cukup maafkan hari kemaren, jalani hari ini, dan jangan pernah berjanji untuk hari esok” __Risa

♥️ Jazakillahu Khoir sahabat #penaRisa, sudah mampir dan membaca.
Jangan lupa tekan tombol Vote dan isi kolom komentar tulisan tentang apa yang sahabat inginkan untuk update selanjutnya.. 🤗😍

🎀🎀🎀____________________
Sampai jumpaa
Salam sayang dari kak Risa
____________________🎀🎀🎀

Celoteh MotivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang