💘Part 1💘

19.6K 449 39
                                    

Setelah memarkir mobilnya di area parkiran kantor, Dava melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor tempatnya bekerja. Perusahaan milik keluarga Wicaksana, dimana Nando Wicaksana sendiri adalah sahabatnya sejak mereka SMA.

Dava Atmaja adalah seorang pria dari keluarga terpandang, ayahnya seorang pebisnis suskes pemilik perusahaan terkenal setara dengan keluarga Wicaksana. Bukan tak mudah bagi Dava untuk ikut menguasai perusahaan keluarganya tersebut. namun Dava bukanlah seseorang yang suka terikat dan di tuntut dengan banyaknya tanggung jawab, ia lebih menyukai kehidupan yang bebas. Dimana ia sendiri yang bisa memilih kemana arah tujuan yang dia inginkan.

Seperti sekarang ini, bekerja di perusahaan Wicaksana sebagai bawahan Nando malah membuatnya tenang, nyaman dan santai.

"Selamat pagi pak Dava." sapaan hangat dari para staf-staf kantor.

"Selamat pagi," balas Dava tersenyum hangat seraya memberikan kedipan mata yang nakal untuk para staf wanita.

Satu lagi hal yang tak pernah lepas dari diri Dava adalah sifat playboy-nya. Berbanding terbalik dengan Nando sahabatnya, yang kini lebih memilih tobat menjadi playboy.

Hal itu Nando lakukan karena mendiang tunangannya Eva, meninggal sekitar 1 bulan lebih yang lalu. semenjak kepergian Eva membuat luka tersendiri bagi Nando, pria itu tampak seperti tak bersemangat hidup.

Dava jadi prihatin melihatnya, pernah suatu hari Dava mencoba mengajak Nando untuk bersenang-senang di club agar melupakan kesedihan tentang Eva. Tapi yang ada Dava malah kena semprot tante Nella dan om Rasyid.

Dava mengernyitkan dahinya saat membuka ruangan Nando dan melihat pria itu sudah duduk nyaman di kursi kebesarannya.

"Wow!" teriakan Dava nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.

Nando menoleh ke arah pintu dengan wajah datar, dan kembali fokus pada berkas yang sedang ia pegang.

"Hai bro! kaget gue lihat lo udah masuk kerja aja. kirain gue, lo udah gak niat buat kerja lagi." kekeh Dava menggoda Nando.

"Apaan sih lo, berisik banget." keluh Nando merasa kesal.

"Oke, gue diam." Dava menggerakkan tangannya seakan mengunci mulutnya.

Nando mengeluarkan sebuah benda pipih panjang tipis dari dalam tas kerjanya. Ia menyodorkannya ke hadapan Dava.

"Ambil!" titah Nando saat Dava tak kunjung bereaksi.

Dava pun mengambilnya dan spontan membulatkan matanya.

"Undangan pernikahan mu!" ucap Dava cepat sangking kagetnya.

Nando mengangguk. "Datang ya nanti ke acara pernikahanku Dav."

"Sama siapa?"

"Apanya?"

"Ck, lo menikahnya sama siapa?" kesal Dava.

"Yang pasti sama wanita lah."

"Gue tahu, maksudnya sama siapa?"

"Itu!" Nando menunjuk kartu undangan di tangan Dava. "Lo bisa baca kan?"

Dava pun dengan gerakan cepat membuka kartu undangan dari Nando.

"Kia...?" ucap Dava berusaha mengingat nama calon pengantin wanita yang akan Nando nikahi nantinya.

"Kia ini bukannya teman mendiang Eva ya?" Nando mengangguk lagi.

"Astaga! Kenapa bisa..., maksud gue bagaimana mungkin lo__"

"Panjang ceritanya Dav, nanti gue ceritain sama lo kalau waktunya udah tepat." ucap Nando menghela nafas beratnya.

"Oke, gue tunggu."

"Eh tapi, lo beneran udah sepenuhnya ngelupain Eva?" tanya Dava penasaran dengan Nando yang kini jauh lebih tampak tegar.

Nando tersenyum kecut mendengarnya. "Menurut lo gimana Dav?"

"Aelaah, mana gue tau Ndo. memang lu pikir gue cenayang." kesal Dava membuat Nando terkekeh.

"Ya udah, kalau gitu gue pamit ke ruangan gue dulu." Nando mengangguk.

"Aku pun sedang berusaha secara perlahan untuk melupakan Eva dan segala kenangannya Dav." gumam Nando lirih setelah Dava keluar dari ruangannya.

*******

Saat sampai di ruangannya Dava kembali membaca undangan pernikahan Nando.

"Anjirr lo Ndo! tuh anak gendeng kali ya, menikahnya sebulan lagi tapi undangan udah di cetak dan di sebarkan. Astaga!" umpat Dava menggelengkan kepalanya tak percaya.

Drrrrttt, drrrttt.

Bunyi suara getar ponsel milik Dava. Satu notifikasi pesan dari seseorang membuat senyuman terbit menghiasi wajah tampannya.

"Ooouugghh, sampai bertemu nanti malam sayang." gumamnya seraya mengecup layar ponselnya yang menampilkan foto seksi seorang wanita yang hanya memakai pakaian dalam.

Sepertinya nanti malam Dava akan bersenang-senang dengan salah satu wanita, teman kencannya.

"Wait for me beib!"

Tbc.

Semoga suka ya 😘
Di tunggu vomentnya.

Jum'at-08-November-2019.
Kisaran.

Davra (Dava & Airaa) (Sudah Di Bukukan-Tersedia Versi E-booknya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang