4 - Goodbye Summer II

149 16 0
                                    

Usai memasuki kamar yang akan menjadi tempat menginap nya hari ini hingga besok, Nine langsung merapikan semua barang bawaannya ke tempat yang menurutnya sesuai.

Begitupun Joong, merapikan semuanya hingga ia bisa rebahan sebentar sembari menunggu kegiatan diving yang akan dimulai 1 jam lagi.

Nine pun ingin mencuri perhatian di hadapan Joong, harap-harap Joong meliriknya atau memujinya.

Nine membersihkan kasur dan menyapu seisi ruangan , dan benar saja Joong pun mengeluarkan kata-kata
"Kau ini rajin sekali" Joong memperhatikan Nine

"Ini kan pasti kotor, jadi aku membersihkannya , lagipula aku punya alergi terhadap debu". Nine berusaha mencari jawaban

"Alergi? Lalu kenapa menyapu lantai?" Joong keheranan

"Justru itu karena aku takut alergi ku datang, aku membersihkannya segera.. lagipula apa kau tidak lihat aku pakai penutup hidung". Nine menjelaskan semuanya  , dan memang ia punya alergi terhadap debu dan kerap bersin tak terkendali hingga debu ruangan itu benar-benar hilang

"Kau kecil sekali sih, jadi aku tidak melihatnya" Joong meledek Nine

"Kurangajar, kecil-kecil tapi tuaan aku daripada kau". Nine mendengus.

Sungguh , dialog singkat itu membuat Nine girang bukan main, setidaknya Joong bukan orang yang cuek melainkan humoris dan cukup mengamati gerak gerik orang lain sepertinya.

Nine pun bersiap untuk diving bersama teman kelas lainnya, dan ia pun mencuci wajahnya di kamar mandi , Joong pun masuk untuk mengambil baju gantinya.

"Kau ini membuatku kaget saja, memangnya tidak bisa ya mengetuk pintu" Nine mendengus dengan wajah penuh sabun.

"Kukira tidak ada orang, eh kau pakai pencuci wajah" Joong menunjuk wajah Nine.

"Ya memangnya kenapa? jaman sekarang pria juga perlu merawat penampilan" Nine membasuh wajahnya.

"Tidak, aku boleh minta ya nanti.. aku lupa bawa" Seru Joong sembari meninggalkan Nine.

"Dasar kukira dia tidak pakai yang seperti ini" desis Nine dalam hatinya.

Nine pun bergabung bersama semua teman kelasnya juga guru utama, untuk menuju lokasi diving.

Siswa-siswi terbagi dalam dua kapal, tentu saja Nine memepetkan dirinya ke Joong, agar bisa berada dalam kapalnya. Tentu saja, rencananya berhasil karena Joong dan Nine berbaris di ujung otomatis membuat mereka berada di satu kapal, namun Nine sedikit kurang senang karena Samantha juga berada di kapal yang sama.

Setibanya di lokasi diving, mereka pun menggunakan peralatan keamanan untuk diving, semua siswa-siswi tampaknya larut dalam kesenangan saat mulai mengayunkan tangan dan kakinya di lautan sembari menapaki indahnya panorama alam yang disuguhkan.

Namun, Nine merasa dirinya hanya terombang-ambing ditengah laut, jujur ia tidak bisa berenang sehingga ia merasa ketakutan untuk diving.

Langkahnya semakin kaku, saat melihat Joong dan Samantha berpose untuk mengabadikan momen tersebut.

Saat Samantha pergi, Nine pun berusaha mencari kesempatan agar ia bisa berdekatan Joong.

Benar saja, bagai didengar oleh sang pewujud harapan, tiba-tiba Joong bergerak ke arah Nine, dan kebetulan Nine tidak bisa berenang sehingga ia menggunakan hal tersebut sebagai alibi.

"Joong, bisa aku memegang pundakmu aku tidak bisa berenang aku takut". Nine mengarahkan kedua telapak tangannya ke punggung Joong

"Dasar payah , kau kan pakai pelampung". Joong berbicara sambil mengelap wajahnya yang agak basah terkena air.

"Tapi itu tetap menakutkan bodoh". Nine berusaha membujuk Joong agar mau menuruti kemauannya

"Baiklah , pegangan kepadaku jangan lepas oke". Akhirnya Joong mengiyakan apa yang dipinta oleh Nine.

Sungguh, hari ini Nine berharap tidak pernah berakhir , rasanya hari ini terlalu menyenangkan untuk diakhiri.

Bagai ikan paus yang dibuntuti oleh ikan kecil  , begitulah kurang lebih penampakkan Nine dan Joong jika dilihat oleh temannya.

Kesenangan itu nampaknya harus usai , setelah waktu diving selesai dan mereka bersiap untuk menaiki banana boat yang berada 20 m dari lokasi diving.

Tentu saja , banana boat hanya mampu dinaiki oleh 4 orang satu kloternya. Samantha beruntung sekali karena Joong hanya mendapat 3 orang di kloternya , sehingga ia menaiki jatah 1 orang lagi.

Nine hanya tersenyum saja melihat pemandangan itu, lihat saja keberuntungan bahkan tidak mau memihak padanya.

Diving lebih menyenangkan daripada Banana Boat , itulah pikir Nine.
Seluruh rombongan pun kembali ke kamar untuk membersihkan diri, dan bersiap untuk barbeque and party night di sebuah gazebo yang mengarah ke laut.

Tidak ada percakapan lain antara Joong dan Nine selama masa istirahat itu, hingga mereka menuju gazebo untuk acara selanjutnya.

Sesampainya di gazebo, Nine hanya disambut oleh beberapa temannya, kemudian ia ditinggalkan karena mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Nine hanya berdiam bersama Newwie, Newwie ini merupakan siswa yang selalu menjadi teman Nine disaat Nine merasa sendiri.

Nine pun tertuju pada Samantha dan Joong yang mengobrol intens di tepi laut, entah apa yang mereka bicarakan hingga se intens itu.

"Anak-anak semuanya kumpul disini". Inilah acara yang paling menghibur, guru utama memanggil semua siswa-siswi untuk duduk membentuk lingkaran, dan menceritakan keluh kesahnya selama menjadi teman sekelas.

Setiap orang melantunkan cerita yang menggelitik hingga menyedihkan mengingat kebersamaan mereka di sekolah hanya tinggal hitungan hari.

Namun, Nine hanya tertohok diam saat lingkaran menyisakan Nine untuk menceritakan ceritanya , guru utama justru menyelesaikan segmen sharing itu dan memeprsilahkan semua siswa-siswi untuk menikmati BBQ dan beristirahat jika sudah menunjukkan larut malam , agar besok tidak kelelahan dalam perjalanan pulang.

Sungguh, Nine tidak mengerti apa salahnya , apakah ia hantu disana.. Bahkan teman yang lain tidak memberitahu bahwa Nine terlewat , dan belum membagikan ceritanya.

Namun , Nine menerima apapun kejadian yang menimpanya toh mungkin ocehan dia tidak selucu atau semenyedihkan orang lain hingga tidak layak untuk didengar orang.

Bahkan dia pernah saat praktek bermain badminton ganda di mata pelajaran Penjas, semua yang tidak kebagian bermain mendukung dipinggir lapangan badminton sekolah mereka, namun saat Nine bertanding seluruhnya berpindah ke ujung panggung yang berada 5 m , dari lokasi lapangan.

Sungguh Nine kadang tidak mengerti dengan pola pikir orang-orang disekitarnya, namun Nine berusaha sabar menahan sakit itu, karena seseorang diluar sana pernah mengatakan bahwa semuanya akan berlalu dan indah pada waktunya.

Semua siswa-siswi mulai kembali ke kamar usai waktu menunjukkan pukul 23:26, namun Nine masih terduduk disana.. hingga sebuah langkah dan ucapan menginterupsi Nine.

"kau kenapa masih disini?"...

.
.
.
.
.
TBC

Ini part 2 dari Goodbye Summer.. sepertinya masih bersambung next week, just wait and see..

C U Later

I Love You , 2000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang