prologue n cast

41.8K 3.8K 188
                                    

ps : cast pendukung menyusul mengikuti alur cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ps : cast pendukung menyusul mengikuti alur cerita.

p r o l o g u e  :

Satu jam yang lalu kalau Jaemin tidak salah ingat. Satu keluarga di buat geger gara-gara pengakuan pengantin perempuan yang tiba-tiba.

Dia mengaku, katanya tengah hamil anak orang lain saat ini.

Oh benar, pernikahan ini dilakukan dari sebuah perjodohan dua keluarga, bukan murni dari keinginan masing-masing calon pengantin.

Hanya saja, bukan kah hubungan ini sudah di setujui dari jauh-jauh hari. Pertanyaan nya, kenapa harus sekarang? Tepat di hari H—pernikahan.

Sungguh! hanya tersisa setengah jam lagi sebelum pemberkatan di lakukan.
Ibu dari pengatin lelaki—Jeno, tante Tiffany bahkan masih berusaha di tenangkan di sofa sana.

Jaemin untuk kesekian kali nya membasahi bibir. Melirik canggung kepada Jeno yang duduk di sebelah nya.

Bibir nya sedari tadi sudah gatal sekali ingin bersuara. Sementara otak nya bersusah payah memikirkan setidak nya sepatah kata tepat untuk di ucapkan kepada Jeno; korban pengantin yang baru saja di tinggalkan di hari pernikahan.

Oh, dimata Jaemin laki-laki itu terlihat begitu menyedihkan, padahal asli nya Jeno tampak nya baik-baik saja.

Cih.

Pada akhirnya nya, Jaemin memilih untuk tidak berbasa basi sedikit pun. Malahan menjatuhkan punggung nya pada sandaran sofa.

Diri nya dengan tidak tahu malu menguap lebar, memperhatikan Yoona—bunda nya yang masih setia menenangkan Mami Jeno.

Mata nya terpejam. Sial, pukul dua dini hari tadi dirinya di buru bangun untuk ikut Bunda mengurus dekor di hotel—yang kata nya masih belum juga selesai. Bahkan menanyai kesiapan catering di opor menjadi tugas nya.

"Udahlah mbak, gimana kalo Nana aja yang jadi pengantin nya Jeno? Soal nya sayang banget kalo acara nya di batalin? "

Tunggu.

Apa?!

Jaemin otomatis buka mata nya, satu yang pertama kali dia lihat adalah wajah Bunda juga Mami Jeno yang tertuju kepada nya.

"Emang nya Nana mau? "

Bunda ngangguk cepat, "Mau kan Na? "

Eh,

—terpaksa, bisakah Jaemin menyebut nya begitu? Entah bagaimana ceritanya, tapi kini tersemat sudah sebuah cincin di jari manis nya.

tbc or unpub?

dear, untuk keseluruhan cerita belum di revisi, karena itu mohon maaf atas segala ke typo-an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dear, untuk keseluruhan cerita belum di revisi, karena itu mohon maaf atas segala ke typo-an.

jika kamu suka silahkan tinggal kan kesan yang baik ( vote n comment ) terimakasih ( .◜‿◝ )

My Neighbor My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang