1. Kau Milikku Malam Ini

788 34 3
                                    

1 new message

Lucas Phabo

Hey, pretty lets go to the pub.

Gadis itu membaca pesan yang masuk ke ponselnya dengan tampang datar dan ekspresi tenangnya. Gadis itu menoleh, menyapukan matanya untuk mencari keberadaan Lucas.

Sial. Ternyata lelaki itu sudah keluar dari kelas. Kenapa mengetik panjang sekali padahal Ten menyuruhnya hanya mengirim pesan kode saja.

"Kemana Lucas?" Tanya gadis itu pada Nayeon.

Nayeon mengangkat bahunya. "Sudah pergi dengan Ten."

"Apakah Lucas tidak mengajakmu?" Ryujin berujar disebelahnya ketika mendengar pembicaraan tersebut.

Sejeong balas menunjukkan layar ponselnya masih dengan tampang datarnya meski ia tahu Ryujin sudah kesal membaca pesan dari Lucas di ponselnya.

"Padahal Lucas itu bisa mengajak gadis manapun yang dia mau."

"Aku tidak tahu. Tapi aku akan pergi." Sejeong merapikan tatanan rambutnya dan berdiri dari kursinya.

Beberapa gadis pendukung Ryujin menatap kepergian gadis itu yang kelewat santai melewati meja dosen membawa tas kulit hitam di sebelah bahu kanannya. Di kelas yang damai dan hening itu, high heels bermerek Jimmy Choo setinggi 5 centimeter terdengar  mengetuk lantai lalu perlahan menghilang begitu saja di balik pintu kelas.

Lama-lama kelakuannya sudah mirip Lucas dan Ten. Ryujin dari mejanya menggertakkan rahangnya dan satu tangannya mengepal.

Ryujin tidak ada urusan dengan Lucas maupun Ten meskipun mereka terkenal sebagai jajaran lelaki terkeren di kampusnya. Namun ia tidak suka seorang gadis biasa seperti Sejeong bisa mendapatkan segalanya.




[]




"Hei, kenapa lama sekali?"

"Aku tau kau ingin sekali menamparku, bukan?" Lanjut Lucas ketika Sejeong memasuki mobilnya. Lucas mengarahkan kaca kecil di dalam mobil ke arah wajahnya, sambil menampilkan tiga jenis pose berbeda. Seperti sedang melakukan photoshoot sendiri atau sekadar mengecek ketampanan di wajahnya itu.

"Kau sudah tahu bahkan sebelum aku sempat menamparmu kali ini. Ohya, kemana Ten?" Sejeong menoleh ke jok belakang tapi tidak menemukan siapapun disana.

Sejeong memang pernah menampar Lucas tapi itu terjadi karena kebodohan Lucas sendiri. Hari ini Lucas kembali melakukan kebodohan yang terbilang fatal. Untungnya mereka masih selamat.

"Benar ingin menamparku?" Lucas mengembalikan posisi kacanya, mencondongkan tubuhnya ke arah gadis di sampingnya lumayan dekat, mungkin dua centi lagi tubuh mereka akan bersentuhan.

"Aku dapat melakukannya." Sahut Sejeong dengan nada bicara yang kelewat santai, khas dirinya sekali dan Lucas hanya tersenyum. Sejeong menyemprotkan parfum dari botol kaca yang terlihat mahal ke seluruh tubuhnya lalu di area pergelangan tangan dan tengkuknya.

"Are you sure? Poppo lebih sopan ketimbang menampar. Ya, lagipula kau ingin merusak aset bernilai besar ini'huh?" Lucas kembali menggodanya dan ia pikir akan aman karena mereka hanya berdua di mobil untuk saat ini.

"Ohh Lucas apa yang bernilai besar?" Sejeong memberikan tawanya dengan pelit, menjaga martabatnya dalam gang tentulah sangat penting.

Sejeong mengoleskan body lotion ke lengannya yang terekspos juga area paha sampai kaki jenjangnya. Lucas memperhatikan semua yang dilakukan gadis itu. Beginilah seorang Sejeong siap memberikan service perdananya. Tapi sayangnya perdana Sejeong adalah Lucas, bukanlah Ten. Meskipun Lucas tidak sempat terlalu jauh bermain dengan Sejeong, ia lah yang mengambil ciuman pertama gadis itu.

THE SECRET AGENCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang