Pada suatu hari disebuah provinsi yakni jawa timur yang berada di kota blitar, terdapat dua anak pemuda laki laki kembar bernama Sagaga dan Ragasa. Sagaga merupakan pemuda yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama yang sangat rajin dan cerdas sehingga di kelas dia mendapat nilai terbaik. Sedangkan Ragasa merupakan pemuda Sekolah Menengah Pertama yang malas dan nakal namun dia sangat digemari oleh teman temannya karena keunikannya. Walaupun kembar, mereka sangat jauh berbeda dan berbanding terbakik sifatnya.
Setiap pagi, sebelum berangkat ke sekolah di rumah kediaman saudara kembar sagaga dan ragasa mulai terjadi fenomena yang sangat mengharukan.
"Sagaga, ayo sayang sarapan. Udah mandi kan? Entar terlambat lho?" teriak bundanya dengan mengetuk pintu kamar sagaga. "Cepetan ya, sarapannya udah bunda siapin di meja makan nih!"lanjut bundanya. Yang kemudian ragasa melewati kamar sagaga juga bundanya.
"Selalu ae dimanja, hehh dasar anak mama" cibir Ragasa dengan menekankan kata dimanja. "Klo gak dimanja, ya dikasihani" ucapnya dengan santai.
"Yang sopan sama orang tua ya,rag. Kamu itu kakaknya jadi jangan gitu dong. Ngertiin adik kamu!" tegas bundanya. Karena bundanya dahulu anak paskibra dan polwan.
"Lahir di hari yang sama, cuma beda 2 menit aja dibilang adik?" kesal ragasa "ahhh...iya sihhh dia adik yang gak pernah bisa banggain kakaknya" dengusnya sebal
"Apa sih ini kok ribut ribut, masih pagi juga?" ucap ayahnya "Jangan ribut pagi pagi, entar dunianya suram" ucapnya asal.
"Udah suram juga" perjelas ragasa dan pergi ke meja makan.
"Rag, jangan kurang ajar! Kamu itu anak bandel, liat tuh adek kamu nurut, pinter lagi sedangkan kamu malas, suka minum dan suka keluar rumah tanpa izin" ucapan bundanya membuat ragasa makin geram.
"mengapa sih bunda selalu bandingin aga sama saga. mengapa bun? Ahhhh...... Serahlah, serah apa kata bunda sama ayah. Aga pergi dahulu! Bye" dengan menekan kata 'bye' yang berartikan 'selamat tinggal' ragasa pergi dengan rasa yang sangat kecewa selalu dibandingkan dengan saudaranya kembarnya.
Pagi ini matahari memancarkan terik cahayanya tepat pada dilaksanakannya upacara bendera. Upacara ini bertujuan untuk pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan awal tahun ajaran baru. Selesai upacara, seluruh murid tidak diperbolehkan dan tidak diperkenankan meninggalkan barisan. Karena selanjutnya akan ada pengumuman mengenai kegiatan pembelajaran.
"Sebelumnya saya beritahukan bahwa tahun ini di adakan kelas unggulan. Untuk pembagian kelas silakan menuju ke kelas kelas, di pintu sudah di tempel deretan nama-nama kalian. Untuk pembelajaran di mulai minggu depan dan peminjaman buku bisa dimulai hari ini di perpustakaan" ujar Pak Jojo.
Kemudian para murid satu persatu meninggalkan lapangan dan menuju tiap kelas kelas untuk memastikan nama mereka masing masing. Termasuk Sagaga dan Ragasa yang kini Sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri.
"Rag, kamu masuk kelas mana?" Tanya Sagaga penasaran. "Rag, jawab dong!"paksanya
"Apa urusan kamu?" Tegas Ragasa.
"Aku cuma tanya,Rag. Apa salahnya?" Sagaga heran dengan sifat Ragasa yang seperti ini. Yang keras kepala dan misterius.
"F" Jawabnya singkat
"Sayang sekali, kita kali ini berbeda kelas" ucap sagaga dengan nda sedih.
"Syukurlah. Jadi sekarang Aku mohon kamu pergi dari hadapanku" usir Ragasa.
"Baiklah aku akan pergi. Jika kamu butuh bantuanku datang saja atau jika tidak panggilah aku." jelas Sagaga.
"Tentu saja, saudaraku!" tanpa pikir panjang ragasa menjawab dengan santai dan senyum seringainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secarik Kertas
Short StoryCeritakan kisah singkat kalian dalam secarik kertas . . . . . . . Jangan lupa VOTE+COMENT REKOMENDASI judul untuk cerita selanjutnya