♧♧♧
"ARKANA KEYN..!". Sebuah teriakan angin mulut segar di pagi hari dengan bau yang tak sedap, menerpa wajah kokoh seseorang yang tengah terlelap di kasur empuknya.
" woi..bangun..sampai kapan sih, loe tidur di rumah gue terus, kayak penampungan anak yatim aja ni rumah gue?.". Tanya pria tersebut, dengan suara lantangnya yang khas.
"Hmmm"..gumam pria tersebut yang masih tertidur pulas.
" mau sampai kapan sih, lo kayak gini terus, lama-lama kasian juga gue liat lo tuh". Gumam seorang pria tersebut , yang sedari tadi membuka suara lantangnya.
Seorang pria tersebut adalah ARVIN KAYRO sahabat dari ARKANA,
Dua minggu lalu arkana sudah menetap dirumahnya arvin, kebetulan dirumah arvin kosong, kedua orangtuanya sekarang tinggal di eropa untuk menjalani bisnis perusahaan mereka."Yaudah, sana lo mandi aja dulu, gue udah mandi tadi, sekarang giliran lo ka." .suruh arvin kepada arka.
" iya sewot amat sih lu". Gumam arka dalam batinnya.
♧♧♧
Setelah berselang waktu, sebuah mobil memasuki gerbang menuju perkarangan sekolah, terkhususnya ditempat parkir.
Arka dan arvin segera turun dari mobil tersbut dan langsung menuju ke kelasnya yaitu kelas XIII IPA 5."Aduh..sebenarnya gua males sekolah hari ini..pelajaran yang gue benci malah nongol". Gerutu arvin kepada arka.
arka siswa yang terbilang sedikit nakal dikelasnya, tapi ia salah satu siswa yang meraih penjuaraan olimpiade fisika tahun kemarin. Dikelas ia dinamai seorang siswa yang pintar dan selalu mendapatkan juara pertama.
Setelah kehadiran sosok siswa pindahan dari sekolahnya, ia pun terkalahkan olehnya.
Siswa yang baru saja pindah seminggu yang lalu, telah mengalahkan sang juara kelas.
Persaingan demi persaingan mereka terus berjuang mendapatkan juara masing-masing."Arka, lo tau gak?..kenapa setiap ditanya nama, alamat rumah, tempat tinggal, tanggal lahir, orang tua, blablabal....gadis itu gak nyaut sama sekali? Aneh emang.". Tanya arvin kepada arka sambil menghitung-hitung jarinya satu-persatu.
"Entah, gue juga lupa nanyain sama dia". Sahut gelidik arka dengan terkekeh.
Arvin hanya bisa mengusap-usapa kepalanya kasar.
"Ya mana gue tau, gue juga bukan emaknya." jawab arka kesal.
"Iya deh, nyerah gue". Arvin mulai pasrah terhadap arka. Yang ngawur entah kemana-mana.
Mereka berdua tengah asik berbincang-bincang di kelas, sambil menunggu kehadiran guru fisika.
gemuruh siswa-siswi yang sedari tadi berisik, ada yang ngerumpi, mainin perabotan kelas, nyanyi, memukul-mukul meja, duduk dimeja guru, dan lain-lain,
Seorang siswa tengah memantau keadaan sekitar didepan pintu kelas, supaya mereka bisa was-was terhadap guru yang lainnya.
"Woi, ada guru. Cepat kembali ketempat masing-masing". Sorak soraya seorang siswa yaitu kenzo, ia seorang siswa yang tergolong usil dan sangat nakal.
Semua siswa berlari-larian bak dikejar nenek lampir yang menghantui mereka. Sosok guru pendekar masuk kedalam kelas IPA 5. Guru tersebut adalah pak TONO.
Pak tono segera membuka pintu kelas tersebut.Saat pak tono mengintip seisi kelas tersebut, semuanya terlihat aman, semua siswa membaca buku pelajaran masing-masing.
"Apakah semuanya aman?." Tanya pak tono kepada semua siswa.
"Aman pak". Jawab kenzo berdiri sakin semangatnya.
"Apanya yang aman, masuki baju kamu kedalam celana". Suruh pak tono dengan marahnya, semua siswa pun hanya tertawa geli.
"Hari ini kalian belajar sama siapa?" .tanya pak tono
"Guru fisika pak". Jawab serempak siswa seluruhnya.
"Oh iya, hari ini buk dini nya mengambil cuti, jadi diharapkan tidak ada yang meribut, dan ulangi kembali pelajarannya". Ucap pak tono kepada seluruh siswa kela IPA 5.
"OK PAK..". Ucap salah satu siswi
Kemudian pak tono pergi meninggalkan kelas begitu saja, dan keadaan pun kembali seperti semula, seperti pasar riuh pikuk.
Mohon vote dan komentarnya ya, supaya tambah semangat lagi ngetiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE REASON [NEW]
Teen Fiction#28 OKTOBER 2019/2020 ~KALAU MENDUNG HITAM SUDAH DIATAS KEPALA, JANGAN LARANG HUJAN TURUN KEBUMI.~ ~KALAU ANGIN BERTIUP DENGAN KENCANGNYA, JANGAN LARANG DAUN-DAUN KERING BERGUGURAN.~ ~KALAU SENYUM MU SELALU MEKAR DIDALAM HATIKU, JANGAN LARANG AKU TE...