penasaran

49 6 0
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi. Waktunya para siswa mengisi perut mereka yang sedari tadi keroncongan meminta jatahnya masing-masing.
Arvin dan arka segera menuju ke kantin dengan teman-teman yang lainnya.

~saat sampainya di kantin~

"Ka, lo mau pesan apa?" Tanya arvin

"Terserah lo aja vin". Sahut arka.

"Seep". Arvin pun memesan mie goreng yang diinginkannya bersamaan dengan pesanan arka.

"Ka, ini pesanan lo", arvin menyodorkan mie tersebut kepada arka. Arvin melihat arka menatap sesorang yang berada di meja pojok sebelah kanannya.

"Arka lagi liatin siapa sih?". Batin arvin seraya melirik tatapan arka ke arah tatapan yang ditujiunya.

"Ekhem". Arvin sengaja berdehem supaya arka kembali tersadar seperti semula.

"Cantik" ucap arka dalam keadaan tak sadar.

"Yang bener aja lo, gue bukan gender kali". Sahut arvin dengan marah.

"Woii, sadar lo". Ujar arvin menyadarkan arka yang tengah menatap sesorang begitu dalamnya.

"Apaan sih,". Jawab arka yang sudah kembali kealam nyata.

"Lo lagi liatin siapa sih?" Tanya arvin sambil melihat kearah tatapan yang dituju arka tadi, ternyata dia melihat seorang gadis yang tengah makan bersama teman yang lainnya.

"Nggak". Ucap arka.

"Oowh, lo lagi liatin cewek itu ya ka?, cantik sih". Ujar arvin sambil tersenyum-senyum bangga.

"Keppo lo" jawab arka singkat.

"Lo tau gak, keppo itu sebagian dari iman". Ujar arvin dengan gaya bahasa berbicaranya yang sok serius.

"Serah, ngawur aja lo. Mana ada kepo sebagian dari iman". Arka sudah mulai kesal dengan temanya sendiri.

"Lo suka sama dia?". Tanya arvin.

Arka hanya mengangkat bahu dan kedua alisnya, dan lanjut memakan mie yang sudah dipesan tadi.

♧♧♧

"Oh iya,  temenin gue ke perpus sekarang ya, soalnya mau minjam buku." Ucap gadis tersebut.

"Ok, gue temenin lo". Jawab iva. Ia teman dari gadis tersebut.

Mereka sudah bersahabat semenjak baru kenal di kelas XIII IPA B,

Mereka sudah sampai ke perpustakaan,
Gadis tersebut sedang fokus mencari sebuah buku yang diinginkannya.
Seorang siswa tidak sengaja menabraknya yang lagi fokus membaca buku sambil berjalan.

"Eh," gadis itu melirih kesakitan seperti ada yang menghalaunya.

"Ma' maaaf," pinta cowok tersebut.

Ternyata yang menabrak gadis itu adalah arka, sang juara kelas. Yang sudah terkalahkan oleh gadis tersebut.

Mereka saling beradu pandangan tanpa mengejap sedikitpun. Arka melihat gadis tersebut begitu dalam sedalamnya sampai-sampai ke inti luar bumi.

"Emm..ga papa" ucap gadis tersebut.

"Oh iya, nama lo siapa? Kenapa setiap ditanya nama tentang lo, lo ga acuhin terus, begitu juga dengan yang lainnya." Ujar arka panjang lebar.

Gadis tersebut hanya tersenyum ramah kepada arka, membuat arka semakin penasaran dengan sosok gadis tersebut.

Gadis itu pergi meninggalkan arka begitu saja.

"Kenapa lo itu penuh tanda tanya dan teka-teki ya? Seperti ada selebuk yang tersembunyi yang gue gak ketahui" 

batin arka melihat punggung gadis tersebut sudah mulai menjauh dari hadapannya.

♧♧♧

Bel sudah berbunyi, waktunya mereka pulang kerumah masing-masing.

"Haii, kita pulang bareng yuk" ajak iva kepada gadis tersebut.

"Hmm boleh," sahut gadis tersebut.

"Kenapa sih lo ga mau ngasih tau tentang kepribadian lo? Terkhususnya nama lo aja masa ga dikasih tau sama orang lain, supaya mereka lebih tau dan kenal sama lo." Tanya iva kepada gadis tersebut sakin penasarnya.

Lagi-lagi gadis tersebut hanya bisa tersenyum ramah.

"Hmm, ga papa kok, lain kali nanti gue jelasin sama kamu kok.". Ujar gadis tersebut.

"Yaudah deh, janji ya".kata iva.




YOU ARE THE REASON [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang