ONESHOT COMPILATION
"Trus ini ngapain sewa kamar hotel jadi ruang rawat segala? Kenapa gak di rumah sakit aja sih?" Felix kebingungan.
"Ya gapapa sih, biar lu lebih nyaman aja." Changbin tersenyum. "Oh ya, di belakang apartemen lu kan ada minimarket...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Beneran si Changbin jadian sama Felix?"
"Iya beneran, udah hampir seminggu ini kok."
"Ya ampun, kasian sih gue sama Felix. Ntar nasibnya kaya Tzuyu gimana?"
"Iya bener. Gue juga gak nyangka si Felix mau nerima Changbin, padahal infonya tuh udah nyebar kemana-mana."
"Halah paling ntar kalo Felix tau juga dia pasti nyesel udah nerima Changbin."
Felix menarik nafas panjang.
Ini baru genap seminggu ia menjadi kekasih Changbin, dan genap seminggu pula kedua telinganya harus panas mendengar berbagai gosip mengenai kekasihnya.
'Changbin itu cuek'
'Changbin itu kaya es batu'
'Yang jadi jodohnya Changbin bakal jadi orang tersial sedunia sih, haha'
Nah.
Felix merasa orang-orang di luar sana hanya terbiasa berbicara tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi.
But yeah... That is how gossip works.
"Felix?"
"Eh... Iya?" Felix menoleh dan tersenyum manis saat melihat Seungmin, siswa terpandai di kelasnya, mendekat dan menyodorkan sebuah buku padanya.
Nah, satu informasi baru lagi, Seungmin menyukai Felix. Namun sifat pendiam dan tertutupnya harus membuat Seungmin lapang dada ketika ia tiba di sekolah dan mendapati fakta baru bahwa Felix telah menjadi kekasih Changbin, kakak kelasnya.
"Ini buku tulis lu yang kemarin gue pinjem. Makasih ya." Seungmin tersenyum tulus, menanggapi Felix yang sudah tersenyum lebih dulu padanya.
"Oh, iya sama-sama. Tulisan gue jelek ya? Bisa kebaca gak?" Felix menggigit bibir bawahnya.
"Haha, bisa kok. Rapi banget. Yang gak bisa gue baca sampe saat ini tuh jalan pikiran lu." Jawab Seungmin.
"Eh? Maksudnya?" Felix berkedip polos.
Seungmin membenarkan letak kacamatanya, kemudian menatap kedua manik Felix dengan lembut.
"Iya, gue gak bisa baca jalan pikiran lu. Seorang Lee Felix yang anak baik-baik, kok bisa jadian sama kak Changbin yang notabene not a good student." Seungmin tersenyum miring.
Ekspresi Felix berubah, ia sedikit tersinggung.
"Maksud lu apa ngomong gitu?" Felix menatap tajam kedua manik Seungmin.
"Haha, maksud gue...
... lu lebih pantes kalo jadi pacar gue daripada kak Changbin."
