Felix • 3 months little kitten
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Miaww..." Felix berlari mendekati Changbin saat pemiliknya itu baru saja pulang bekerja.
"Hi sweetie, I miss you." Changbin meletakkan tas kerjanya di sofa dan mendudukkan diri disana, membiarkan Felix melompat ke atas pangkuannya dan mendusel disana.
Felix menatap Changbin sekilas dengan kedua mata kucingnya, kemudian kembali mendusel di paha tuannya itu.
"Udah makan?" Changbin menggendong Felix dan meletakkannya di bahu, kemudian berjalan ke arah kandang kucingnya untuk mengecek apakah Felix sudah menghabiskan makanannya, dan rupanya sudah habis.
"Laper lagi ya? Tunggu kakak buatin susu." Changbin meletakkan Felix di lantai, membiarkan anak kucing itu berlari mengikutinya ke arah dapur apartemen.
Perkenalkan Seo Changbin, seorang HRD di sebuah perusahaan eksport-import yang sangat menyukai hewan. Changbin selalu menyisihkan 10% gaji bulanannya untuk berdonasi ke pusat perlindungan satwa langka, dan namanya tercatat sebagai salah satu penanam saham di salah satu perusahaan makanan hewan terkenal.
Sementara Felix, merupakan seorang anak kucing aktif yang baru berusia 3 bulan. Changbin menemukannya saat pulang bekerja, dimana anak kucing itu hampir mati kelaparan di pinggir jalan. Changbin tidak tahu juga mendapat inspirasi darimana, yang jelas ia hanya ingin memberi nama 'Felix' bagi anak kucing yang kemudian diadopsinya menjadi peliharaan itu.
"Miaaww... Miaaww..." Felix melompat ke atas meja makan dan terus mengeong sambil menemani Changbin yang sedang membuatkan susu baginya. Entahlah mungkin Felix sedang bercerita mengenai kegiatannya seharian ini dalam bahasa kucing.
"Nah, sini minum." Changbin meletakkan mangkuk susu Felix di lantai kemudian memindahkan kucing kecil itu dari atas meja ke lantai. Felix pun langsung meminum susunya sambil menggoyang-goyangkan ekornya.
*****
Hari selanjutnya, Changbin ada lembur. Mau tak mau ia harus menitipkan Felix di tempat penitipan hewan. Dalam seminggu, Felix bisa 2-3x berkunjung ke tempat penitipan hewan, dan Felix cukup nyaman disana.
Begitu tiba di ruangan khusus kucing, Felix sudah disambut Soonie, Doongie dan Dori yang langsung mengelilinginya dan mengajaknya bermain.
Tepat di samping ruangan kucing, terdapat ruangan anjing yang hanya dibatasi oleh jaring seperti di lapangan futsal.
"Guuk!! Guuk!!" Itu Kkami, seekor anjing kecil berbulu hitam-putih yang sangat menyukai Felix sejak kucing kecil itu berkunjung di tempat penitipan.
Felix berlari pelan sambil menggoyang-goyangkan ekornya, kucing kecil itu seketika memejamkan kedua maniknya saat Kkami membawa salah satu kaki depannya untuk mengusap kepala Felix (ruangan mereka hanya terhalang jaring).
"Guuk!! Guuk!!" Seekor anak anjing lain berbulu coklat-putih bernama Berry pun turut mendekat, Felix pun kini dikelilingi teman-temannya.
Setelah makan siang, Felix pun mencari tempat di sudut ruangan untuk meringkuk dan memejamkan kedua maniknya. Namun tiba-tiba turun hujan deras, dan Felix pun langsung berlari ke arah jendela ruangan itu.
"Miaaww... Miaaww..." Felix terus mengeong tanpa henti, membangunkan Soonie yang sudah nyaris tertidur di bawah meja.
"Felix kenapa hm? Nunggu kak Changbin ya?" Salah satu petugas mendekat dan membawa Felix turun dari jendela.
Iya, Felix mengkhawatirkan Changbin. Jika hujan deras begini biasanya Changbin ada di apartemennya dan Felix akan meringkuk nyaman di pangkuan Changbin.
"Miaaww..." Felix mendongak dan menatap sang petugas dengan tatapan sendu, bahkan maniknya berkaca-kaca.
"Astaga, sini sini kita videocall sama kak Changbin." Sang petugas mendudukkan diri di sebuah kursi, dan Felix langsung melompat naik ke atas pangkuannya.
Begitu panggilan tersambung, Felix langsung menggoyang-goyangkan ekornya, senang melihat Changbin yang tengah berkutat di meja kantornya.
"Miaaw! Miaaw!" Felix mengeong heboh, membuat Changbin terkekeh.
"Felix kenapa hm? Hujan ya? Gabisa main di luar?" Ledek Changbin.
"Miaaww..." Felix mengeong, seakan mengiyakan ucapan tuannya.
"Jangan nakal disitu ya, nurut sama kakak-kakak disana. Nanti malem kakak jemput Felix." Ujar Changbin.
Felix menduselkan kepalanya ke layar ponsel si petugas, seakan meminta Changbin mengusap kepalanya.
"Hehe, lucu banget sih. See you sweetie!" Changbin pun mematikan panggilannya, dan Felix pun kembali berlari ke sudut ruangan untuk tidur.
Ia sudah tenang sekarang setelah melihat Changbin.
*****
"Guuk! Guuk!" Kkami yang sudah bangun tidur siang berlari mendekati jaring pembatas, memanggil Felix yang masih nyenyak terlelap.
"Kkami jangan berisik, masih pada bobo." Seorang petugas mengomeli Kkami.
Bukannya diam, Kkami malah menggonggong makin heboh hingga Felix pun terbangun dan mengulet.
"Miaaww..." Felix berjalan mendekati jaring pembatas dan membiarkan Kkami mengusap kepalanya lagi dengan kaki depan anjing itu.
TING TONG!
Suara bel tempat penitipan hewan berbunyi, seorang petugas segera mendekat dan membukakan pintu.
"Miaaww!" Felix langsung berlari ke arah pintu saat melihat bahwa Changbin lah yang datang.
Bahkan bukan hanya Felix, Soonie, Doongie dan Dori pun ikut mendekat ke arah Changbin.
"Hei, temen-temennya Felix ya?" Changbin mengusapi kepala kucing-kucing itu satu persatu.
"Felix nya pulang dulu ya, ketemu lagi besok." Changbin pun menggendong Felix dan berpamitan pada beberapa petugas di situ.
Di dalam mobil, Felix tidak mau duduk di joknya sendiri. Kucing kecil itu memilih membaringkan tubuhnya di pangkuan Changbin sambil mencakar-cakari celana pemuda itu dengan cakar-cakar mungilnya.
"Betah gak di tempat penitipan?" Tanya Changbin sambil menoleh ke arah Felix.
"Miaww." Felix mengeong pendek, membuat Changbin terkekeh.
Biasanya jika Felix hanya mengeong pendek, itu tandanya ia tidak menyukai sesuatu.
"Kenapa gak betah? Kan asik banyak temen-temennya, ada Kkami sama Berry juga?" Changbin mengusap kepala Felix.
Felix mendongak, menatap Changbin dengan kedua mata kucingnya yang berkaca-kaca.
"Miaaww..."
Changbin kembali terkekeh, ia paham maksud Felix yang tidak ingin berada jauh darinya.
"Yaudah, sampe rumah kita cuddle ya." Changbin pun mengangkat tubuh Felix dan menggesek-gesekkan hidungnya ke hidung mungil Felix.
END
[felbiex©191214]
PASTI KALIAN KECEWA KARNA FELIX NYA KUCING BENERAN BUKAN HYBRID? AWOKWOKWOKWOK 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TALK || changlix
FanficONESHOT COMPILATION "Trus ini ngapain sewa kamar hotel jadi ruang rawat segala? Kenapa gak di rumah sakit aja sih?" Felix kebingungan. "Ya gapapa sih, biar lu lebih nyaman aja." Changbin tersenyum. "Oh ya, di belakang apartemen lu kan ada minimarket...