Shosei mengerjapkan matanya, setengah terkaget juga setengah mengantuk. Pemuda itu mengangkat kepalanya dari meja, menahan rasa pusing yang memutar sebab ia melakukan gerakan bangkit-dari-tidur secara sangat tiba-tiba.
Di mana Ren?
Tentu, hal yang pertama kali terbersit di pikiran Shosei adalah Kawashiri Ren. Ia melirik ke samping kanan dan kirinya, hanya ada meja kosong dekat jendela di sebelah kiri dan jarak beberapa puluh sentimeter dari meja lain di sisi kanannya.
'BRAK!'
Pemuda pirang itu terlonjak kaget dari kursinya, dalam hati hendak mengeluarkan sumpah serapah kepada sang pelaku yang kemudian ia urungkan niatnya.
Itu dia Kawashiri Ren.
The love of his life.
"Eh?" ia menopang dagunya dengan kepalan tangan sembari memperhatikan setiap gerak-gerik Ren. "Rasanya hari ini Ren out of character sekali, ya?"
Tentu saja.
Kawashiri Ren yang di mata Shosei sangat menggemaskan, manis, ramah, gentle—pokoknya semua yang baik-baik ada di dalam diri dia—sekarang berkelakuan bak bos preman sekolah yang berhati dingin.
Begitu fokus atensinya kepada Ren hingga Shosei tidak sadar bahwa sudah ada seseorang yang mengisi meja di sebelah kirinya, alias, yap, teman sebangku Shosei.
Ia mengikuti arah pandang Shosei penasaran, lalu mengangguk paham. "Kagum dengan Kawashiri?"
Shosei melirik lelaki itu—dengan mata membulat. "Errr... bukannya semua orang di sekolah ini sudah menebak kalau aku memang mengaguminya?"
Sang lawan bicara terdiam, hanya menatap Shosei dengan tatapan yang sulit diartikan. Mungkin kasihan? Aneh? Entahlah.
"O-oke...?"
"Omong-omong," kali ini Shosei benar-benar mengalihkan perhatiannya dari Ren. "Kau siapa?"
Duh.
Sebelah alis terangkat, wajahnya nampak tersinggung. "Sudah seminggu berlalu dan kau tidak tahu... namaku?"
Shosei hanya menyengir tanpa dosa, mengedikkan kedua bahunya.
"Sato Raira."
"Ah oke, baiklah. Aku Ohi—"
"Ohira Shosei yang malang. Tahu."
Tatapan mata itu, julukan baru itu; Shosei menaruh sedikit rasa curiga kepada teman sebangku barunya.
"Maksudmu?"
Shosei tidak betul-betul bertanya, sebab kini adu mulut antara Ren dan Kawanishi Takumi—si cowok populer yang sialnya sekelas dengan Shosei—lebih mencuri perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OHIRAIRA] 本音 & 建前
Fanfic"Ren! Ren! Ren!" Sato Raira sampai bosan sendiri mendengarnya.