BERDUA

5 0 0
                                    

Libur semester telah usai dan saatnya kembali kedalam jerat buku pelajaran.

Kemarin adalah liburan paling istimewa yang pernah ada dalam hidup gue. Masih terngiang dalam benak gue tentang apa yang terjadi di hari terakhir Classmeeting, di samping Ruang OSIS, tepat ketika kami bertemu sebelum dia pamit untuk pulang bersama teman temannya.

Dia merunduk menempelkan punggung tangan gue dan diarah ke pipinya

Dia mencium tangan gue dengan pipinya

Sebuah hadiah liburan yang tak pernah gue pikirkan

Masih jelas ingatan gue gimana gue hanya bisa terdiam kaku, setelah Uwi mencium punggung tangan gue

Yang gue tau, perasaan gue tiba tiba berhamburan layaknya daun daun di musim gugur. Semuanya luluh di terpa angin yang begitu hangat merambat.

Kehangatannya menyelimuti sakit yang pernah gue alami dengan peristiwa yang sama.

3 tahun lalu, tepat di depan pagar SMP, hal ini benar benar menghancurkan gue.

Tapi siang itu, Uwi dan senyumnya yang tersungging setelah melakukan hal itu, membuat gue sadar bahwa sosok didepan gue ini, adalah malaikat yang dulu pernah singgah dan menetap di hati gue.

It is a part of you that make me so falling in love with you

Jam pulang sekolah berbunyi

Gue nungguin Uwi dibawah tangga sebelum nantinya gue ke Ruang OSIS karena ada yang harus gue kerjakan. Pekerjaan penting yang gak bisa gue tinggal, yaitu menata tempat buat gue tidur sampai sore nanti, terus lanjut pulang.

Tak lama kemudian dia muncul dari kegelapan seperti Batman

"Mau pulang ?"

Dia menggeleng

"Ha??" gue bingung dengan maksud dia

"Mau nabokin kamu aja ah"

"Dih... Ya gapapa sih asal jangan pake tasmu yang isinya karung beras itu"

Dia hanya menutup tangan sambil tertawa sembari tangan kirinya menyeret gue ke bawah. Saat sampai di RO ( Ruang OSIS ) gue ngasi kode ke dia buat nunggu gue sebentar karena gue mau naruh tas, dan dia pun mengangguk pelan. Gak lama setelah gue keluar RO, gue celingak celinguk keheranan.

"Lah  ini anak kemana ?"

Gue putuskan untuk jalan ke parkiran siapa tau dia sedang nongkrong dengan pak satpam, ngeghibahin gue.

"Uwi, bisa anterin ibu ke rumah ?" tanya Bu Siro

"Saya nggak bisa kalau bonceng bu maaf ya bu" jawab Uwi

"Oh ya udah kalau gitu, maaf ya" bu Siro pun berlalu

Gue nyamperin dia yang sedang berdiri di motor kesayangannya setelah ngobrol bareng Bu Siro. Baru saja gue sampai didepannya, tanpa gue duga dia menodongkan kunci motornya ke gue. Gue yang setengah kaget spontan menerima kunci dan mengambil helm disebelah motor dia. Tau dah helm siapa yang gue ambil. Lagian bentar doang habis itu balik lagi gue. Balik tanpa helm karena udah gue jual hahaha

"Heh !!! Heh !!! Helm siapa itu ?" jawabnya sedikit tinggi karena kaget

"Punya Hendik tenang aja udah apal aku, eh bentar.. kamu gak bawa jaket?" tanyaku basa basi, lagian yang kuambil emang helm punyanya hendik, dari karakteristik helmnya sudah pasti ini helm punya dia.

Dia cuman menggeleng. Geleng geleng manja gak jelas.

Gue mendengus pelan, kemudian melepas jaket gue,

When I See YouWhere stories live. Discover now