Happy Reading ❤️
Nyatanya omongan gue yang bakal minjam kamar Ka Seungwoo untuk malam itu salah besar, karna sekarang, terhitung udah lebih dari tiga hari gue tinggal disini.
Ka Seungwoo gak keberatan sama sekali, -katanya. Karna justru dia yang nyuruh gue untuk tinggal lebih lama.
Sebenarnya gue sempat keluar dari apartmen ka Seungwoo, tapi saat hari itu gue gak langsung dapat tempat tinggal ataupun pekerjaan, karna nyatanya emang sesulit itu.
Lagi dan lagi entah gimana caranya gue kembali ketemu sama Ka Seungwoo, dia kembali nawarin gue untuk tinggal ditempatnya, dan untuk kedua kalinya, gue nerima tawaran itu.
Pagi ini gue ada didapur milik ka Seungwoo, selama tinggal disini gue jadi ngebuatin dia sarapan setiap pagi, yang punya apartmen juga gak keberatan, bahkan ka Seungwoo sempat berterima kasih, karna katanya dia jadi bisa makan sehat setiap pagi.
Padahal, makanan yang gue masak juga berasal dari kulkas dia, bukan gue yang beliin.
"Selamat pagi Haera.." sapaan itu selalu gue dengar setiap pagi, dan bisa gue pastiin orang yang ngomong itu sekarang lagi duduk dipantry sambil ngeliatin gue masak.
Gue cuma ngedehem sebagai balasan dari sapaan ka Seungwoo, karena gue emang gak ada niat untuk jawab sapaan pagi dia.
Setelah selesai masak, gue segera naruh masakan itu diatas piring, dan ngebawa piring itu kemeja makan, tentunya Ka Seungwoo juga ngikutin langkah gue kemeja makan.
"jadi pagi ini kamu masak apa?" tanya Ka Seungwoo saat dia udah duduk dimeja makan, padahal jelas jelas dia bisa ngeliat apa yang gue masak, tapi Ka Seungwoo malah nanya ke gue.
"nasi goreng" ucap gue singkat, setelahnya gue duduk dihadapan dia.
Suasana meja makan akhirnya hening, gue sama Ka Seungwoo sama sama sibuk ngehabisin sarapan yang ada.
Ka Seungwoo ngehabisin makanannya duluan, sedangkan gue berusaha mati matian untuk tetap makan dengan tenang.
Walaupun udah lebih dari tiga hari, tapi kebiasaan ka Seungwoo yang natap gue saat lagi makan, masih ngebuat gue ngerasa risih.
"hari ini, kamu punya rencana apa?" tanya Ka Seungwoo saat ngeliat gue selesai makan.
Gue nyempatin diri untuk minum air mineralnya terlebih dahulu sebelum ngejawab pertanyaan ka Seungwoo.
"nyari tempat tinggal lagi" jawab gue enteng.
Ka Seungwoo sempat sedikit nyeritin dahinya, dia kelihatan kaya mau ngomong sesuatu, tapi masih ditahan.
"Saya punya penawaran" ucapnya pelan.
Gue cuma natap Ka Seungwoo dengan pandangan bingung.
" Maaf sebelumnya, saya gak ada niat untuk ngerendahin kamu atau apapun itu, tapi.."
" kalo kamu mau, saya bisa ngejamin kehidupan kamu, dengan syarat, kamu harus ada disisi saya"
Gue cuma diam, masih gak paham sama apa yang Ka Seungwoo maksud, otak gue benar-benar blank.
"maksudnya?" ujar gue akhirnya.
"Saya tau kalo kamu butuh tempat tinggal, maka dari itu saya nawarin hal tadi, kamu boleh tinggal disini, kamu boleh makai uang saya untuk keperluan pribadi kamu, kamu juga boleh ngegunain fasilitas yang ada diapartmen ini, tapi dengan syarat, kamu tetap disini, disisi saya."
"Friend With Benefits?" ucap gue pelan, mencoba menerka apa yang dia maksud.
Ka Seungwoo kelihatan salah tingkah, dia ngegaruk tengkuk belakangnya yang gue rasa gak gatal.
"yah.., mungkin kasarnya kaya gitu" gue udah bersiap ngebuka mulut untuk nolak penawaran dia, tapi ucapan ka Seungwoo selanjutnya berhasil ngebuat gue kembali terdiam.
"please, jangan salah tanggap dulu, Friend with benefits disini gak sama kaya apa yang kamu pikirin, kita tetap ngelakuin skin ship, tapi gak berlebihan" ucapnya dengan raut wajah khawatir.
Gue natap ka Seungwoo dengan dahi menyerit.
" no sex" ucap gue
" sure, " jawabnya cepat " but, yes for kiss, cuddle and hug" lanjutnya.
Gue sedikit menimbang, sebelum akhirnya menganggukan kepala.
"Call"
Ya, pada akhirnya gue menyetujui penawaran itu, karena pada dasarnya gue memang membutuhkan uang, dan penawaran itu termasuk hal yang menggiurkan, walaupun gue tau, ini bukan hal yang baik.
Han Seungwoo dengan segala kebangsatannya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend - Han Seungwoo
FanfictionYeah, we are friend, Friend with benefits. ©Eldora_