PART 2. Ardy Darmansyah: Hari esok

0 1 0
                                    

London, Inggris 2016

Setelah selesai makan malam ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Esok adalah hari pertamanya kembali ke negara asalnya yaitu Indonesia, ia menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya besok. Begitu banyak barang yang harus ia bawa bahkan sudah dari hari-hari kemarin ia menyiapkannya karena sangking banyaknya.

Besok ia harus bangun pagi sekali untuk berangkat ke bandara karena ia tidak mau tertinggal pesawat, di tiket tertulis kalau pesawat akan take off jam 07.20 dan jarak antara tempat tinggal dan bendara lumayan jauh kira-kira akan memakan waktu sekitar sejam setengah. 

Rasannya ia sangat merindukan negara kelahirannya Indonesia. Sejak umur 10 tahun ia tinggal di Inggris karena orang tuannya di tempatkan bekerja disana, namun sesekali saat liburan ardy dan keluarga menyempatkan untuk kembali ke Indonesia. Dan kini akhirnya ia bisa kembali lagi ke negara asalnya tersebut.

Mungkin akan butuh waktu untuk dirinya menyesuaikan diri di lingkungan baru dengan orang-orang yang baru, namun itu bukanlah hal sulit bagi Ardy Darmansyah. Laki-laki yang kini berusia 20 tahun. Baru seminggu yang lalu ia genap berusia 20 tahun.

“akhirnya kelar juga” lalu ia membanting tubuhnya ke tempat tidur yang tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnnya.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan itu berhasil membuatnya bangkit dari tempat tidur, kemudian ia beranjak dari posisinya itu dan membuka pintu kamarnya, ternyata itu adalah ibunya.

“eh mamah, ada apa ma?” tanya Ardy sopan.

“kamu lagi apa?” wanita paruh baya itu adalahnya Susan ibunya.

“ini mah aku baru aja selesai beresin barang-barang buat dibawa besok”

“mamah ganggu gak?”

“enggak kok mah” sambil tersenyum manis pada mamahnya

“obat kamu jangan lupa ya”

“udah Ardy masukin ke tas kok mah tenang aja”

Kemudia mamahnya membalas dengan anggukan tak lupa diiringin dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

“yaudah sekarang tidur gih, biar besok gak kesiangan”

“siap mah” sambil menunjukan gaya hormat andalannya.

Mamahnya sangat menyayangi Ardy, di umurnya sekarang yang sudah menginjak kepala dua tak heran jika teman Ardy yang melihatnya mengira kalau Ardy adalah anak mamih. Namun Ardy tidak merasa malu sama sekali karena menurutnya itu bukanlah hal yang memalukan baginya.

Setelah ia selesai membereskan barang-barang yang akan dibawa besok, ia berniat untuk menuju tempat tidurnnya namun sebelum itu, ia ingin memastikan kalau jendela kamarnya sudah terkunci rapat.

Sejenak ia memandang langit malam yang indah dengan dihiasi bintang-bintang yang berkedip manja dan sinar bulan yang indah. Setelah ia memastikan jendela kamarnya sudah terkunci kemudian ia menuju tempat tidurnnya.

Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Perlahan matanya cokelat indahnya tertutup sempurna dan kini ia terlelap pulas dan bersiap untuk menyambut hari esok.










Dont forget to Voment ❤️
See you on the next part everyone
I hope you enjoy :)

MikrokosmosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang