RUDE 21+ (versi MeanPlan) Complete ✔

Tuan Muda End

Remake : RUDE  21+
By Story : armstae

Title
RUDE  21+
Main Cast : Mean Phiravit dan Plan Rathavit
Genre : Percintaan
Warning : boylove, bxb, boyxboy

_____________________________________

Plan terbangun ketika tenggorokannya terasa  begitu kering. mengedar pandang yang sedikit memburam ketika mendapati sekelilingnya nampak temaram
pemuda itu segera menolehkan pandangan ketika didapatinya wajah tampan sang tuan muda begitu dekat dengan wajahnya,  sungguh memuakkan.

Pemuda manis itu lantas bergerak gusar untuk menyingkirkan lengan kokoh  yang kini tengah  memeluk erat pinggangnya hingga membuat tubuh telanjang mereka menempel rapat,    namun  pergerakan tubuhnya tak cukup berarti untuk mengusik pria tampan yang nampak terlelap damai disampingnya.

Plan lantas meringis pelan ketika bangun dari baringannya,   menundukkan wajahnya hanya untuk mendapati tubuhnya yang dihiasi ruam kemerahan tak terbalut apapun lagi di balik selimut.  Plan lantas memejam netranya sebelum mulai merangkak perlahan turun dari ranjang tuannya.

Tungkai jenjangnya melangkah tertatih - tatih sembari menahan rasa panas serta perih yang luar biasa pada selangkangannya ketika jemari lentiknya bergerak memunguti serpihan pakaiannya yang hanya menyisakan kaus lusuh miliknya.

Dengan segera Plan memakai pakaiaannya, lalu membereskan kekacauan yang ada.  Ia harus segera keluar dari kamar ini sebelum pelayan lainnya terbangun dan mendapati kondisinya yang mengenaskan,  mereka hanya akan berpikiran buruk tentangnya.

Setelah sampai dalam kamarnya,  Plan bergegas mengunci pintu sebelum membaringkan tubuh lelahnya diatas ranjang,  menghiraukan pahanya yang kedinginan karena tak memakai bawahan,  Plan hanya terdiam memandang kosong ke arah langit - langit kamarnya.  sedetik kemudian,  bibir tipisnya tersenyum getir sebelum tersengguk menyedihkan

Harga diri dan kehormatan,  hah..  sekarang dia begitu tau artinya, 
Plan menangis bukan karena telah kehilangan keperjakaannya, bukan..
melainkan karena memikirkan dimana letak harga dirinya,  ketika ia yang sama - sama lelaki tak mampu melawan ketika tubuhnya di lecehkan oleh tuannya.

Menutup wajah dengan sebelah lengannya, Plan memejam mata erat ketika setetes liquid bening mengalir di sudut netranya,  dadanya terasa sesak seolah tubuhnya terhimpit batu besar hingga membuatnya sulit untuk bernafas.
jika bisa memutar kembali waktu,  Plan tak akan pernah bermimpi menginjakkan kakinya di rumah ini.

mengusap kasar air matanya,Plan segera beranjak untuk membersihkan tubuhnya,  ia tak boleh cengeng dan berputus asa,  tekadnya sudah bulat,  malam ini juga dia harus keluar dari rumah ini bagaimanapun caranya.
.
.
.
.