"Apa kau lupa kepadaku?" Jungkook bertanya dengan nada yang terkesan dingin.
"Jika kau benar-benar tidak mengenalku, kau sungguh keterlaluan" Lanjutnya masih dengan nada yang sama.
"Apa yang kau ucapkan Jungkook-ah? Kenapa kau selalu bertanya seperti itu?" Taehyung akhirnya menjawab semua pertanyaan Jungkook yang terdengar sedikit ambigu baginya.
"Kookie, apa kau tidak ingat padanya?" Ucap Jungkook dengan nada yang sedikit lebih tenang sekarang.
"Kookie? A-aku tidak tahu" Jawab Taehyung gugup.
Rahang Jungkook mengeras mendengar jawaban Taehyung tersebut. Memang benar pikirnya, jika Taehyung sengaja melupakannya.
"Aku tidak tahu siapa Kookie, memang dia siapa?" Taehyung kembali bertanya.
"Lupakan saja, percuma juga aku memberi tahumu" Jawab Jungkook dengan wajah datar.
Bus yang mereka tunggu sudah sampai, mereka segera menaikinya dan duduk berdua dibangku yang masih kosong.
Tidak ada pembicaraan dalam perjalanan mereka, Jungkook yang sibuk memainkan ponselnya dan Taehyung yang sibuk dengan pikirannya yang melayang kearah pembicaraannya tadi bersama Jungkook.
"Siapa Kookie? Aku merasa familiar dengan nama itu, tapi siapa dia? Kenapa aku lupa?"
Taehyung masih bergelut dengan pikirannya. Banyak sekali pertanyaan berkeliaran diotaknnya.
Sedangkan Jungkook dia sedang fokus pada ponselnya bermain sosial media di aplikasi yang sedang tren akhir-akhir ini. Namun kegiatannya harus terhenti saat dia mendengar ringisan pelan dari sampingnya.
Jungkook menoleh kearah samping dan mendapati Taehyung sedang meringis kesakitan sambil memegang kepalanua kuat.
Jungkook langsung menggoyangkan bahu Taehyung pelan seraya bertanya khawatir.
"Taehyung-ah kau tidak apa-apa? Kepalamu sakit bagaimana bisa?" Ucap Jungkook dengan nada khawatir.
Taehyung terus meringis pelan, entah mengapa mengingat siapa Kookie itu membuat kelapanya tiba-tiba sakit.
"Ahhk, appo" Taehyung berucap sangat lirih hampir tidak bisa di dengar.
Jungkook kalang kabut dibuatnya, ini pertama kalinya dia menangani orang yang sednag sakit.
Seorang wanita yang berada di kursi belakang bertanya kepada Jungkook karena melihat wajahnya yang sangat cemas.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Bibi tersebut menepuk pelan bahu Jungkook.
"Ahh, Ajumma tolong aku, temanku, dia bilang kepalanya sakit dan aku tidak tahu harus bagaimana" Jawab Jungkook seraya meminta bantuan kepada wanita tersebut.
Wanita tersebut menghampiri Taehyung yang sedari tadi memegangi kepalanya. Wanita tersebut mengusap pelan surai rambut Taehyung tersebut lalu berucap pelan.
"Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingatnya, kasihani dirimu nak" Ucap wanita tersebut yang bahkan hanya bisa didengar oleh Taehyung.
⚫⚫⚫
Taehyung sudah sampai dirumahnya beberapa menit yang lalu dan mendapati keadaan rumahnya yang sangat sepi, hanya ada asisten rumah tangganya dan satpam rumahnya.Taehyung memperkirakan kedua orangtua nya masih sibuk dengan pekerjaan mereka. Taehyung tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena baginya kasih sayang orangtuanya tidak pernah terhalang oleh pekerjaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME || BTS
RandomBersama dengan kalian adalah sebuah keinginan terbesar bagiku, namun bagaimana jika tuhan tidak berkehendak? -Kim Taehyung