Selamat menikmati! :D
---
Wayo POV
Akhirnya kami tiba di studio tempat pertemuan diadakan. Mau tak mau, aku melihat banyak cowok perwakilan Rembulan dari fakultas mereka masing-masing, yang penampilannya menarik.
Waktunya untuk menghadap P'Ging. Terlihat sudah berasap sejak aku tidak menjawab panggilannya tadi. Mungkin dia bakal mengamuk dan menceramahiku tentang akan betapa pentingnya tepat waktu, tapi sepertinya kemudian langsung lupa ketika melihat Ming yang berlari kecil mengiringiku.
Yap. Ming itu memang paket komplit. Kulit gelap langsat, tinggi dan tampan. Queer manapun bakal berhamburan heboh melihat keberadaannya. Ia akan membakarmu dengan tampang dan tubuh seperti itu.
Gak tahu gimana ceritanya, kami bisa menjadi sahabat karib. Kulitku putih pucat, bulu mata lentik – cowok bermuka bayi. Pokoknya paket bottom abis. (Yap, aku sudah menerima kenyataan itu.)
"Dia pacarmu?" Tanya P'Ging blak-blakan.
"Hahaha!" Ming hanya tertawa lepas. Aku tahu, dunia bisa terbalik kalau aku pacaran dengannya.
"P' salah paham. Dia cuma temanku saja." Aku mengambil alih perannya untuk menjawab pertanyaan itu.
"Menarik sekali. Jadi temanmu ini juga ikut kompetisi ya." Ia menghela napas. Tak tahu tujuannya apa.
"Tahun ini bakal jadi tahun yang hebring. Mereka jor-joran* masalah bujet. Banyak kegiatan diadakan nanti, termasuk produksi buat konten promosi kompetitor tahun ini." Ucap P'Ging berbinar-binar. "Dan sepertinya kali ini banyak banget cowok yang menarik ya." Sambungnya. Terus yang cewek?
(notes: jor-joran, totalitas, tidak terlalu dipikirkan dan dipertimbangkan yang penting sukses)
"Tapi sejujurnya, Yo. Kurasa temanmu ini yang bakal jadi pemenang kompetisi ini. Emang luar biasa deh fakultas teknik."
Apa-apaan ini? Luar biasa P'Ging. Terima kasih LOH atas semangatnya.
***
Di dalam studio..
"Menurutmu P'Pha ada dimana?" Ming berpikir tapi bersuara dengan lantang. Dia nampaknya tak menyadari kalau para gadis-gadis mengamatinya sejam terakhir ini.
"Gak tahu. Bukannya seharusnya AKU ya, yang tanya kayak gitu?"
"Iya. Aku sudah bisa tahu kamu bakal tanya aku kayak gitu. Makanya sekalian aja aku tanyain. Itu lehermu kayak udah mau putus gara-gara mencari orang itu."
Orang ini sungguh melihat segalanya tentangku.
Hampir saja. P'Ging tidak dengar apa yang kami bicarakan.
"Sana bersiaplah. Kita mau mulai sesi foto untuk profil di website dan sosmed. Tak terlalu sulit. Kalian hanya perlu kelihatan imut saja didepan kamera." P'Ging memberitahu kami.
Hey, kurasa aku cukup imut jika disandingkan dengan rembulan-rembulan lainnya. Tapi kalau dilawankan dengan sahabat karibku ini, lain cerita.
Semuanya sudah berbicara tentang kemenangan orang ini di kompetisi Rembulan. Bakalan kece! Sahabat karibku adalah Rembulan Kampus dan (calon) pacarku adalah senior Rembulan Kampus, anjer!
Pokoknya abaikan apa yang barusan kukatakan. Aku hanya mencoba keberuntunganku disini.
Omong-omong, entah darimana asalnya, tiba-tiba aku melihat cowok-cowok berdatangan.
YOU ARE READING
Dua Rembulan - Bagian Pertama
Ficção AdolescenteWayo, seorang mahasiswa baru di sebuah universitas tempat pujaan hatinya, Phana Kongtanin (Pha) juga sama-sama sedang berkuliah. Pha adalah sosok sangat terkenal dikampusnya itu. Bahkan sampai jadi Rembulan Kampus tahun lalu, walau sejatinya ia tak...