Prolog🍁

0 0 0
                                    

Ketika semua masalah terasa berat antara hati dan ego , aku tak tau harus mengikuti kata hati atau egoku , dunia terasa berat untuk aku jalani , banyak ujian yang aku lewati , ketika aku selalu menuruti nafsu hatiku selalu berakhir sakit.
Aku sempat berfikir apakah aku wanita sebodoh itu hingga meninggalkan seseorang yang sangat setia mencintaiku walau kata cinta itu tak pernah terucap dan aku lebih memilih kebahagiaanku yang menuruti nafsu dengan percaya laki-laki lain yang selalu bilang sayang tapi hanya sekedar ucapan tanpa adanya kesungguhan.
Aku pernah kehilangan seorang laki-laki terhebatku yaitu ayahku dan kini aku tidak mau kehilangan seseorang untuk kedua kalinya.
Aku tersadar bahwa setia itu ada ketika dua orang yang saling mencintai namun tak berani mengutarakan, tetap menjaga hatinya walaupun aku selalu berpaling darinya. Walau jarak menghalangi keduanya tapi tidak dengan hatinya. Ada masa dimana dua orang yang saling mencintai ditakdirkan untuk jauh lalu Allah satukan mereka kembali setelah banyaknya kisah yang telah mereka laui.

Kring kring kring

Alarm hp ku bunyi tepat pukul 5 pagi , mataku masih sangat ngantuk , aku paksakan untuk pergi ke kamar mandi walaupun masih setengah sadar.
Aaaaa airnya dingin banget seperti mandi air es , suasana hari ini terasa sangat dingin membuatku malas buat beraktivitas.

"Aduhh kok macet banget sih ni jalan , mana udah siang lagi , bisa telat ntar." Kataku omong sendiri

Terpaksa aku turun dari angkot dan berjalan kaki walaupun jaraknya masih jauh dari pabrik, aku berlari agar tidak telat kerja. Nggk ada montor lewat lagi aduhh udah siang banget.

Pas aku berhenti sejenak karena hampir keabisan nafas tiba-tiba ada motor berhenti disampingku , dia menawariku barengan ke pabrik , aku rasa dia kerja di PT yang sama denganku karena seragamnya nggk asing lg.

"Ayo naik udh hampir masuk lu masih aja jalan kaki , nggk akan sampe pabrik tepat waktu liat tuh udh kaya mandi keringat aja lu."

Aku tak meresponnya , aku hanya menatap wajahnya heran.

Darimana dia tau kalo aku satu Pt sama dia , aku aja nggk pake sragam kerja. Gumamku heran

"Udah nggk usah bingung gitu ayo cepet naik. Jangan lupa pegangan ntar jatuh lagi gua yang harus tanggung jawab bawa lu kerumah sakit."

"Jangan pegangan jok belakang , yang bener pegang sini (main tarik tanganku kepinggangnya lagi)."

Modus banget sih ni cowo , kalo nggk karena terpaksa gua juga ogah lagi diboncengin dia , mana maksa lagi suruh pegang pinggangnya.

Tanpa berfikir panjang aku langsung naik karena jam udah menunjukkan pukul 08.50 dan posisi masih jauh dari pabrik.

Laju motor sangat cepat , aku mengencangkan pegangan ku karena akupun takut jatuh. Tak lama sampai juga dipabrik tepat pukul 08.53 , hah cuma 3 menit perjalanan , gilaa dia ngebut banget naik motornya.

Diaryku❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang