Teng...teng...teng...
Lonceng berbunyi panjang, itu tandanya seluruh siswa sudah dapat kembali kerumah masing-masing.
Seluruh siswa bergegas membereskan atm mereka dan segera keluar dari kelas, sebuah ruangan yang mereka anggap sebagai ruangan yang paling membosankan, dan segera menuju parkiran.
Yang tersisa dikelas hanya Alana, Bedelia, Ciara, dan Darina. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk pulang paling akhir karena mereka tidak mau berhimpit-himpitan diparkiran sebab jika sudah siang begini pasti berbagai macam aroma akan tercium oleh mereka dan juga pasti banyak polusi bertebaran. Begitu pikir mereka.
"Yuk pulang. Kayaknya udah sepi tuh parkiran." Ajak Ciara karena merasa sudah tidak mendengar riuh motor.
Mereka berempatpun segera menuju parkiran dan benar saja disitu sudah sepi. Yang tersisa hanyalah beberapa siswa yang lagi nungguin angkot.
"Gue sama Cia duluan ya. Kalian hati-hati." Pamit Bedelia pada Alana dan Darina.
"Iya, kalian juga hati-hati. Jangan ngebut. Pake helmnya." Ujar Alana memperingati kedua sahabatnya ini.
Bedeliapun segera mengambil motornya dan berlalu meninggalkan sekolah.
"Al, duduk disitu yuk. Capek nih berdiri terus. Mana angkot belum nongol lagi." Ajak Darina dan langsung mendapat respon anggukan dari Alana.
Alana dan Darinapun berjalan menuju tempat duduk yang memang sudah disediakan oleh sekolah untuk siswa yang pulang menggunakan angkot atau yang sedang menunggu jemputan.
"Hai Aldar." Sapa Raka.
Alana sedikit terkejut karena melihat Raka yang lebih dulu duduk dibangku itu.
"Eh hai Rak. Tumben lo disini, lo kan naik motor ngapain pake duduk disini segala? Terus temen-temen lo mana?" Yah begitulah Alana, tingkat keramahannya pada cowok hanya sedikit.
"Yailah emang salah gue duduk disini? Lagian motor gue lagi dibengkel. Mereka udah pulang." Balas Raka tanpa menoleh ke Alana
"Eh wait wait, lo tadi manggil kita apa? Aldar? Heloww nama kita tuh udah cantik-cantik, jangan disatuin gitu. Ga ENAK didenger. Benerkan Al." Ujar Darina sadis. Dia baru sadar bahwa cowok itu barusan manggil mereka dengan sebutan Aldar.
"Yadengg maap." Ucap Raka cekikikan.
Tak lama kemudian angkot yang akan dinaiki Raka datang.
"Eh gue duluan ya." Pamit Raka ketika melihat angkot yang akan mengantarnya pulang sudah dekat.
"Rak, cariin gue gaco ya. Yang gak php kayak kemarin." Ucap Alana sebelum Raka masuk kedalam angkot. Raka hanya mengacungkan jempolnya, pertanda ia mau.
Benar sekali, selama ini Alana meminta Raka untuk mencarikannya pacar, dan Raka akhirnya mencomblangkannya dengan Arka sepupunya yang ujung-ujungnya cuma php-in Alana.
• • •
"Ohiya Dar, gue hampir lupa nih nanya sama lo. Lo bilang tadi lo kenal sama cowok yang dilapangan basket itu, siapa namanya? Kasih tau gue dong."
"Yee sok-sokan bilang gak suka. Eh ujung-ujungnya maksa pengen tau nama. Hehehe dasar lu." Ucap Darina sambil mengacak-acak rambut Alana.
"Gue gak suka ya. Cuman sedikit tertarik gitu. Kasih tau dong siapa namanya."
"Gue gak bakal kasih tau sebelum lo ngaku kalo lo suka sama dia." Ancam Darina
Alanapun pasrah, "iya gue suka. Tapi dikit. Mungkin suka, hanya karena liat dia yah gitu. Hehe." Ucap Alana malu-malu.
"Gitu dong ngaku. Namanya Kenan."
"Nama lengkapnya? Kelas berapa? Tinggalnya dimana? Punya adek atau kakak?," dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh Alana
"Aelah nanya tuh satu-satu bego!" Ujar Darina sambil menoyor kepala Alana.
"Yahkan gue penasaran. Ayolah Darina cantik, dijawab ya. Gak jawab semua juga gpp." Ucap Alana dengan nada sedikit memelas dan ditambah pujian agar Darina luluh.
"Namanya Kenan Pradipa, kelas 10 Ipa, gue gatau Ipa berapa, rumahnya selisih empat rumah dari rumah gue, punya dua adik cowok namanya Fatir sama Baim, mereka masih SD. Udah puas?!" Ucap Darina jutek.
"Adek kelas ya, gpp deh kalo gantengnya begitu. Eh tapi, What? Jadi lo tetanggaan sama Kenan? Kok gue baru tau ya? Kita kan sering ke rumah lo." Alana terkejut saat tau bahwa cowok itu ternyata tetangganya Darina, sahabatnya.
"Yah si ogeb mulai. Udah ah, gue pulang duluan. Bye!" Darina pun segera menuju angkot tujuannya dan meninggalkan Alana yang masih diam memikirkan kata-kata yang baru saja didengarnya.
Dan seketika kedua sudut bibir Alana terangkat membentuk sebuah senyuman penuh arti.
*dpdb*
~Jangan lupa vote dan comment ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Alana
Teen FictionKamu Kenan kan? Iyakan? Please jawab aku! Aku udah gak tau mau ngomong apa lagi, tapi yang jelas aku sangat merindukanmu. Sangat!! Alana, gadis cantik dan banyak disukai oleh para pria namun sulit untuk didapatkan. Entah pemilih atau memang jual ma...