Happy reading guys...
"Al, please maafin gue. Gue gak sengaja nabrak lo. Maafin ya Al," ujar pria bernama Aldi memohon agar dimaafkan sambil memegang tangan kanan milik Alana.
Alana sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Aldi dan cepat-cepat dia melepaskan tangannya dari genggaman Aldi.
"Gak usah pegang-pegang juga kali," ucapnya.
"Iya sorry, tapi lu maafin gue kan?" tanya Aldi untuk meyakinkan bahwa Alana sudah memaafkannya.
"Iya," hanya jawaban singkat itu yang keluar dari mulut Alana dan ia segera mengumpulkan kembali buku-buku yang berserakan dilantai itu.
Tanpa pikir panjang, Aldi pun ikut membantu Alana mengumpulkan beberapa buku dan menyerahkannya kepada Alana.
"Makasih ya, dan maaf tadi gue marah-marah soalnya gue udah buru-buru banget tapi lo tiba-tiba nabrak gue," ucap Alana karena merasa bersalah dengan sikapnya tadi.
"Iya sama-sama, gue pamit duluan ya," balas Aldi tersenyum ramah dan pergi meninggalkan Alana.
"Aldi," panggil Alana tiba-tiba
Aldi yang sedang berjalan pun menghentikan langkahnya sebentar karena merasa Alana memanggil namanya.
"Kenapa?" tanyanya
"Kalau ketemu sama Darina, bilangin tungguin gue."
"Oke siap," balas Aldi kemudian melanjutkan langkahnya.
***
Di depan gerbang terdapat Bedelia, Ciara serta Darina yang sedang asik duduk dibangku yang memang sengaja disediakan oleh pihak sekolah untuk siswa-siswi yang menunggu jemputan dan untunglah bangku itu berada dibawah pohon-pohon yang rindang sehingga orang yang duduk disitu tidak akan merasakan teriknya matahari.
"Alana mana sih? Udah tiga puluh menit tapi belum nongol aja tuh bocah," tanya Bedelia sambil melirik jam berwarna biru pastel yang melingkar indah dipergelangan tangannya.
"Darina," panggil Aldi. Namun orang yang dipanggil tak merespon panggilan tersebut.
Aldi berpikir, mungkin saja Darina tidak mendengar panggilannya karena keadaan disitu terbilang berisik dengan suara kendaraan yang berlalu lalang dijalanan.
Ia pun memutuskan untuk menghampiri Darina dan teman-temannya.
"Woy!" panggil Aldi sambil menepuk pundak Darina.
Darina terkejut, dan seketika itu juga naik pitam. "Apaan sih Aldi! Harus banget ya lo megang-megang bahu gue?!" bentaknya.
Pasalnya, dia paling tidak suka jika seorang pria menyentuh bagian pundaknya.
"Udah-udah, gak usah marah-marah," ujar Ciara berusaha melerai.
"Awas aja lo," geram Darina.
"Ada apa Di? Tumben lo manggil Darina," tanya Bedelia ketika melihat Darina yang sudah mulai tenang.
"Tadi Alana suruh gue buat bilang ke lo jangan ninggalin dia. Bentar lagi dia bakalan kesini."
"Loh emang tuh anak lagi ngapain? Perasaan nganterin buku doang lama banget," tanya Bedelia lagi.
"Gak tau. Ohiya, gue pamit duluan ya. Bye," ujar Aldi berpamitan lalu pergi meninggalkan Darina, Ciara dan Bedelia.
***
Sementara itu, di parkiran terdapat Kenan, Kenzo dan Aris yang sedang duduk diatas motor mereka menunggu Zidan.
"Dari mana aja lo?" tanya Kenzo saat Zidan baru tiba diparkiran.
"Ngapelin Bu Fatma."
"Dih, saae lontong sayur."
"Cabs kuy, dah gerah pengen mandi," ajak Kenzo kepada teman-temannya.
Mereka berempat pun segera menyalakan mesin motor dan keluar dari halaman parkiran menuju ke rumah masing-masing, tapi tidak dengan Kenan.
Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Kenzo. Alasannya sih karena dia malas pulang ke rumah, sebab setiap kali dia pulang pasti orang yang ditemuinya hanya Mba Asri art dirumahnya. Mama dan Papa-nya sudah pasti belum ada dirumah dan adik-adiknya juga ada dirumah nenek.
Hal seperti ini sudah biasa dilakukan Kenan, seperti keluar tanpa izin, pulang larut malam, bahkan tak pulang seharian juga sering dia lakukan.
Toh, orang tuanya juga tak akan memarahinya, entah karena sudah bosan menceramahinya atau mereka berpikir Kenan sudah dewasa dan mampu menjaga dirinya sendiri.
.
.Setibanya dirumah Kenzo, Kenan langsung menghempaskan tubuhnya diatas kasur king size yang terdapat dikamar Kenzo.
Saat hendak memasuki kamar mandi, Kenzo berhenti dan memutar badannya menghadap Kenan dan bertanya, "lo gak pulang dulu? Mandi kek, makan kek, apa kek."
"Dirumah lo ada kamar mandi kan? Ada makanan kan? Yah gue tinggal mandi sama makan disini aja," jawab Kenan enteng.
"Eh si monyet, terus habis mandi lo make baju apaan?"
Kenan tak menjawabnya dan langsung memalingkan tatapannya ke lemari pakaian Kenzo.
Seakan tau maksud dari tatapan Kenan, Kenzo langsung melemparinya dengan handuk yang berada digenggamannya dan... Chaps, handuk itu jatuh tepat diwajah Kenan.
"Taik lu!" geram Kenan dan melemparkan kembali handuk tersebut, tapi sayangnya Kenzo dapat menangkapnya sebelum mengenai wajahnya juga.
***
Guys.. Maaf banget lama up soalnya lagi sibuk nugas krn bntar lgi ulangan..
Mungkin bakalan lama lagi upnya..
Tungguin terus yaa💜
Doain ulangan aku lancarrr..
Jangan lupa vote sama comment yah, biar tambah semangat nulis ceritanya
Luvlah...
Ohiya, jangan lupa follow Instagram:
@putributang_
@tentangalana_storyofc
@kenanpradipKenan bakalan opfoll sebelum followersnya sampe 100. Jadi buruan follow sebelum terlambat..
See u next part❤
~dpdb~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Alana
Teen FictionKamu Kenan kan? Iyakan? Please jawab aku! Aku udah gak tau mau ngomong apa lagi, tapi yang jelas aku sangat merindukanmu. Sangat!! Alana, gadis cantik dan banyak disukai oleh para pria namun sulit untuk didapatkan. Entah pemilih atau memang jual ma...