Kelas 2-6 heboh.
Kenapa?
Soalnya nanti ada murid pindahan di kelas mereka.
Tau dari mana?
Jaringan lambe turah di sana lebih kenceng dari pada wifi di rumah author.Ada yang penasaran kayak nqrse, "eh, murid pindahannya kayak gimana ya kira-kira? Cewek apa cowok? Cantik apa ganteng?"
Atau yang bomat kek Mafu "oh, y." Tumben ini albino satu gak heboh.Baru saja mafu mau buka mulut langsung dipotong sama mamat "mau apa?"
"Ama-chan tau aja, bolos kuy" jawabnya polos.Lagi-lagi kepala mafu ditimpuk pake kamus setebal dosa author//ga gitu.
"Tumben lu map mau bolos jam pertama" Shima nanya, entah dateng dari mana tuh anak.
"Males coy jam pertama kan mtk. Lo ikutan bolos aja yuk bareng gue ajak senra juga," setan emang ini anak.
Shima mikir sok serius, "ayoklah map males juga gue pelajaran mtk"
Yeu ujung-ujungnya ngikut dasar ubi ungu.
(~•_•)~(~•_•)~
Pintu kelas di buka, tapi yang masuk ke kelas 1-6 bukan guru mtk melainkan wali kelas mereka, Bu Rahwia.
"Tenang semuanya, duduk di bangku kalian masing-masing. Hari ini kita kedatangan murid baru walaupun ibu tau kalian pasti udah tau." Jelas Rahwia panjang × lebar.
"Baiklah silakan masuk"Pintu kelas kembali di buka lalu seorang murid perempuan masuk ke dalam.
"Namaku Dhita, pindahan dari sma Hypmic, salam kenal semuanya." Peekenalan singkat itu di akhiri dengan senyuman dari Dhita.
Para murid cowok mulai ribut karena hal ini."Karena hari ini ada rapat, dan seluruh guru wajib ikut, jadi seluruh kelas di pulangkan," teriakan murid kelas menyusul setelahnya.
Amatsuki yang baru aja mau nyariin mafu, dapet line dari si albino.
"Aku dah balik ke kosan bareng Soraru-san"-mafu
Karena si calon ustad males marah-marah dibiarin lah itu albino satu.
Baru juga mau keluar kelas, baju mamat di tarik sama si Dhita."Um..kamu ngekos di kos utaite kan?"
"Eh,iya" mamat bales canggung.
"K-kira-kira masih ada kamar kosong gak?"
"Ada kok masih banyak, kamu mau ngekos di sana?"
Dhita diem sebentar terus ngangguk. "Ya udah nanti ikut aku aja ama yang lain ya" Mamat senyum manis lebih manis dari gula.
"Oke" jawab dhita singkat(*'﹃ '*)(*'﹃ '*)
Sesampainya di kos utaite Dhita langsung diantar mamat ke kamar pemilik kosan alias author sendiri.
Dhita ngetuk pintu authir tiga kali tapi gak ada jawaban. Akhirnya di dobrak lah itu pintu sama dia. Di dalem author lagi asik pake headphone dengerin rinne tensei volume full.
Anjir gak budek itu kuping.
"Oh, dah dateng toh" si author laknat lepas headphone nya terus ngambil sebuah kunci dari laci. "Nih kunci kamarnya, kamarnya di lantai dua yang samping kanannya ada pintu warna bendera Indonesia, samping kirinya ada tulisan bucin hanpen, kamar kamu di tengah itu dua kamar yak." Jelas author panjang lebar.
Dhita melongo bingung dengan penjelasan author.
Gak mau lama-lama pergilah dia ke kamarnya.Di lantai dua Dhita ketemu jerapah- eh salah maksudnya Luz. "Lu kan anak baru di kelas tadi, ngekos di sini?"
Dhita mah iya iya aja di tanya Luz, pas ditanya kamarnya dimana Dhita jelasin lagi "di tengah kamar yang pintunya kayak bendera Indonesia sama kamar yang ada tulisan bucin hanpennya."
Luz ngangguk "kamarnya di sono" sambil nunjuk kamar yang di maksud.
Dhita ngucap terima kasih ama Luz terus cabut ke kamarnya. Sampe dalem kamar Dhita langsung nyusun barang-barangnya.
Kamarnya cukup luas dan ada kamar mandi pribadi, kasur single bed dan sebuah lemari kayu juga ada disana.Setelah selesai ngurusin barang-barangnya Dhita langsung nguling di atas kasur. Entar waelah kenalan sama penghuni kost yang lain yang penting istirahat dolo.
Bersambung...
(A/N)
Sebagai info kos mereka itu kos campuran jadi cewek cowok bisa nge kos di sana.
Jangan lupa vote and comment (o゚▽゚)
KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite Gaje Story
Humorini adalah cerita tentang kehidupan sehari-hari para utaite yang dipenuhi dengan kegajean. *slow update *warning bahasa kasar *humor receh *chara×reader