"Oke deh makasih tuan putri" ucap akbar
Setelah semua masuk. Semua orang sibuk dengan ponselnya masing masing, sampai membuat adeeva geram.
"Kan gini nih kalau ngumpul, semuanya megang hp gada yang ga megang hp" ucap adeeva sentak membuat teman-temannya kaget.
"Yaudah iya maap" ucap arfan dengan nada rasa bersalah.
19:00 WIB
Tidak terasa waktu sudah larut malam, dan akhirnya pun mereka semua pulang ke rumahnya masing-masing. Tetapi setianya adeeva masih menunggu orang tuanya pulang. Sampai jam 12 malam ini orang tuanya tidak kunjung pulang sampai-sampai adeeva ketiduran di ruang tamu.
Kebetulan hari ini hari libur. Semua orang pastinya berada dirumah, tetapi tidak dipungkiri lagi orang tua adeeva pun masih sibuk bekerja.
Adeeva sudah terbiasa setiap hari tidak ada yang menemani ia di rumah. Walaupun adeeva jenuh tapi adeeva bisa buat apa? Mau membuat orang tuanya berhenti kerja? Mustahil sekali jika orang tuanya mau menuruti kata anaknya untuk berhenti kerja.
☆☆☆
Senin, 07.00 WIB
"Elah upacara lagi males gua nih" gumam adeeva
Dalam perjalanan menuju kelasnya tiba tiba adeeva tertabrak seorang pria, sepertinya ia kakak kelas.
"Ih kalau jalan tuh yang bener dong jadi berantakan buku gue" gumam adeeva sembari merapihkan buku-buku yang jatuh.
"Sini gua bantuin" ucap arka
"Gausah udah bisa..." ucap adeeva sambil menengok keatas dan terkejut saat melihat di hadapannya itu kakak kelas.
"Eh kak..."seru adeeva kaget
"Lain kali kalau jalan liat-liat" ucap arka dengan tegas membuat adeeva kaget
Lalu arka bergegas menuju kelasnya, dan meninggalkan adeeva.
Sampai dikelasnya adeeva masih memikirkan kejadian tadi pagi.
"Kok mirip ya kaka kelas tadi sama yang nabrak gue waktu itu" gumam adeeva
"Lu kenapa dev ngoceh-ngoceh ga jelas aja daritadi" ucap qaila sambil menepuk pundak adeeva dan adeeva pun kaget akan kehadiran temannya itu.
"Eh lo, nggak tadi tu gua ga sengaja nabrak kakak kelas tapi mukanya ga asing gitu. Kayak pernah ketemu sebelumnya tapi gatau dimana" ucap adeeva panjang lebar kepada qaila.
"Ada apa cantik, kenapa murung aja" ucap akbar yang membuat adeeva pun geli dengan kata-kata yang baru diucapkan akbar
"Apasih bar kok jadi gua yang geli ya" ucap qaila sambil menertawakan akbar
Bel istirahat pun berbunyi...
Semua siswa siswi berbondong-bondong menuju kantin sekolah. Salah satunya adeeva dan teman-temannya.
"Sana pesan makan dev sama qaila nanti gua sama arfan yang nyari tempat" ucap akbar menyodorkan duitnya ke adeeva.
Tanpa berkata-kata lagi adeeva dan qaila langsung mencari makanan yang mereka inginkan saat ini.
"Woi gila kalau jalan liat liat dong. Liat tuh minuman gua jadi tumpah semua baju gua jug basah kan" bentak arka
"Aduh kak maaf ya tadi temen gue ga sengaja" ucap qaila membela adeeva yang sedang ketakutan atas omongannya kak arfa tadi.
"Ga bakal gua maafin sebelum ada timbal baliknya" ucap arka
Dan arka pun meninggalkan adeeva dan qaila. Lagi-lagi qaila masih memikirkan kata-kata arfa tadi.
"Makanya dev besok-besok kalau jalan liat-liat ya. Lagian lu kenapa sih keliatannya murung amat dari tadi pagi?" tanya qaila
"Hah apa nggak kok gapapa" ucap adeeva gugup
Dan akhirnya makanan yang mereka pesan datang. Tak tunggu lama mereka langsung menyantap makanannya tersebut dengan lahap. Setelah selesai mereka kembali ke kelas.
Bel masuk pun berbunyi...
"Qai menurut lu gimana nih gua minta maaf ke kakak tadi apa gausah?" Tanya adeeva bingung
"Minta maaf atu cantik" ucap qaila gemas
"Hm iya deh, eh tapi dia kelas apa ya?" tanya adeeva
"Nanti gampang itu mah serahin aja ke gua" ucap qaila sombong. Karena memang qaila orangnya itu suka stalker-stalker yang ga penting, maka dari itu pasti apa aja dia tau.
Tidak perlu waktu lama qaila pun sudah tau kelas berapa orang yang tadi adeeva tabrak.
"Dev dev gua udah tau dong kelas berapa" ucap qaila
"Kelas berapa?" Tanya adeeva kepo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! You!
Teen Fiction"Woi dev lu ngapa dah diem diem bae" ucap arfan sambil menepuk pundak adeeva "apa jangan jangan lu kesambet setan lagi" sambung akbar "serem ih kek singa" ucap arfan