AMARA. I LOVE YOU

1

Amara tidak menyukai pemandangan seperti ini, sangat-sangat tidak suka. Ia melangkah kedepan lalu berbicara dengan sopan ke guru yang tengah menulis soal matematika diwhite board, setelah sudah mendapat izin ia berteriak pelan ke arah mejanya yaitu tempat teman sebangkunya yang sedang melamun.

"Vany ih, anterin bego" Ucap Amara dengan nada kesal.

Sontak membuat Bu Inda melirik tajam kearahnya, ingin menegur tapi Amara keburu bicara
"iyaa, Bu Inda, maaf." Dengan senyum yang dipaksakan.

Sedangkan Vany yang asik melamun tersentak karena ada yang memanggil namanya, Ia menoleh ke sumber suara agak bingung sebentar dan langsung menganggukan kepala lalu mulai berjalan ke arah Amara yang menunggunya.

Mereka berdua keluar kelas dan berjalan beriringan melewati koridor, dengan perasaan lega dan senang karena akhirnya bisa menghirup udara segar walaupun sekarang jam 11 siang.

"Kesel, pusing banget kepala gue, pengen pulang." Protes Amara sambil memijit kepalanya yang nyut-nyutan.

"AAAHHHH" Teriak Amara tiba-tiba, Vany yang awalnya menghiraukannya jadi kaget akibat teriakan Amara yang berada disebelahnya.

"Jadi ini gimana? Ke toilet atau pulang?" Tanya Vany dengan raut wajah datar.

"Kantin ah, pengen minum yang dingin, biar fresh otak gue." Ucap Amara dengan ekspresi yang senang.

"Baru juga beres istirahat pertam-"

"YAA BIAR, JANGAN SALAHIN GUE! SALAHIN SI INDA YANG UDAH BIKIN GUE STRES, LAGIPULA YA--"

Amara berhenti berucap dan juga menghentikan langkahnya dengan mata yang menatap lurus seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi panjang depan ruang guru sambil memainkan hp. Vany yang mengikuti arah tatapan Amara terkejut dan dengan cepat memikirkan ide agar Amara tidak berurusan dengan lelaki tersebut.

tbc~
.
.

Kan ga jelas kan:( ...
Bingung sih.