"Suatu hari kau akan mengerti.. Bahwa cinta bisa mati jika tidak ada harganya lagi."
-COMARE-
___
Setelah usaha keras yang ia lakukan, dan loyalitas besar yang diberikan, akhirnya pria itu berhasil menduduki posisi puncak dalam Camorra. Bagi seoran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pilihlah satu pisau, dan asah setajam mungkin. Karena apa yang diri pilih, akan menjadi alasan napas bertahan.
ᴥ ᴥ ᴥ
Membayangkan hidup tanpa darah bukanlah yang terbaik, terbiasa hidup dengan sesuatu yang keras lalu tiba-tiba terlena dengan kenyamanan yang hangat, rasanya masih sulit untuk dimengerti. Desingan yang tidak bisa didengar dengan baik, dipadukan dengan pekikan beberapa suara minim membuat nada semakin tertutupi. Satu demi satu yang terbaik akan bertahan, begitu sebaliknya. Tidak ada yang bertahan selamanya di dunia, begitu juga apa yang didengar hari ini. Sajak tidak akan dipedulikan, begitu juga dengan desingan yang tidak berarti itu. Setidaknya apa yang terdengar hari ini tidak sekasar beberapa tahun terakhir ini, semua darah dan lucahan telah dilewati dengan berani.
Pekikan terjadi lagi, kali ini hal itu beriringan dengan benda yang terjatuh. Miami memang buruk untuk wanita baik, karena tempat ini mengajarkan banyak hal yang buruk. Tidak ada seorang pria yang akan mengajak seorang wanita beragama ke tempat ini, kecuali tujuannya hanya untuk berekreasi. Miami adalah bagian terkecil dari Amerika, tapi orang mengatakan jika tempat ini adalah yang terjahat dari kota lainnya.
Asap yang melayang dan menyebar dalam malam yang pekat membuat telinga kehilangan pendengaran. Perlahan namun pasti peluru menggelinding di lantai tanpa suara, tapi kehangatan masih dipertahankan Miami. Aku tidak ingin memanfaatkan hal ini dengan hal bodoh, atau sesuatu yang akan merusak suasana. Pernikahan yang sudah terjalin selama empat tahun terakhir ini bukan hal mudah untuk diteruskan. Banyak sekali perbedaan yang terjadi diantara kami, salah satunya adalah bagaimana kami melewatkan malam.
So Eun tetap menjadi Comare, walau ia pernah melepas jabatan itu selama satu tahun penuh diawal pernikahan kami, tapi aku pikir sebagai seorang Comare istriku tidak boleh kehilangan tanggung jawabnya. Miami terlihat sedap untuk dihirup, vodka dan koktail beradu untuk dinikmati. Desingan itu terjadi lagi, kali ini suaranya lebih dari sekadar sebatas-sebatas. Aku dapat mendengar dengan baik apa yang sedang terjadi, terutama saat istriku sedang menuang vodka untuk para tamu. Tempat ini meninggalkan banyak kenangan untukku, sama seperti Chicago yang dulu sering kali dibenci. Kata orang saat kau jatuh cinta, maka otakmu akan menjadi setangah, karena tingkat kenormalan akan berkurang. Sayangnya aku tidak mengalami hal itu, rokok yang saat ini sedang dihisap tidak melayangkan pernyataan itu.
Perlahan namun pasti hujan datang dengan ritme yang pelan, desingan mulai kehilangan kendali, menghilang dengan seiring waktu. Aku tersenyum tipis saat melihat wanita cantik ini berjalan melintas dihadapanku, sepatu tinggi yang wanita itu kenakan menambah kesan berkuasa disini. So Eun bukan wanita yang seperti dulu, melahirkan tiga orang anak untukku membuat wanita itu harus siap sibuk sepanjang hari. Aroma vodka disini jauh lebih pekat, aku tebak jika hal itu disebabkan karena koktail disembunyikan istriku.
"Kau akan tinggal seterusnya disini?"
"Tidak sampai istirku mengatakan bosan."
Kami tidak memutuskan untuk tinggal disini dan menjadi warga negara liar, tapi aku tahu So Eun cinta dengan pemandangan kota liar ini. Rumah intiku yang berada di Ankeny sepertinya harus diurus lebih lama oleh Roshque. Semua berjalan dengan baik-baik saja selama empat tahun terakhir ini, walau pada kehamilan pertama Comare membuat banyak kegemparan, tapi semua sudah menjadi masa lalu. Cacco menurunkan senapan yang tadi dipegang, pria itu meletakkan senjata itu di atas meja dan memberikan senyuman singkat padaku. Sekali lagi vodka menyebar disini, aku tidak begitu suka dengan aroma ini. Cacco menggulung kemeja panjang disebelah lengannya, tubuh pria itu berkeringat di musim semi ini.
