4 - Kencan

1.5K 147 27
                                    

"KAU GILA TEME!!!"

"Diamlah, Dobe."

Naruto diseret paksa oleh Sasuke begitu bell pulang sekolah berbunyi. Alhasil mereka menjadi pusat perhatian para murid yang berlalu-lalang.

"Lepaskan, teme!" protes Naruto untuk kesekian kalinya.

"Tidak." Jawab Sasuke seadanya tanpa menoleh kearah Naruto.

"Ck. Teme!"

Ohh jangan salah paham. Bukan berarti Naruto tidak bisa melepas paksa tangannya dari genggaman Sasuke. Dia hanya menghindari hal gila yang akan dilakukan Sasuke nantinya jika sampai Naruto bertindak gegabah lagi.

Ya, lagi.

Bayangkan saja, saat tadi Naruto berhasil melepaskan genggamannya, Sasuke langsung merapatkan tubuh Naruto ke dinding dan menciumnya dengan ganas. Beberapa siswi memekik kaget melihat adegan mereka saat itu. Bukan sekedar ciuman biasa, Sasuke menjelajah mulut Naruto dengan lidahnya seperti orang kesetanan yang kurang asupan makanan hingga Naruto nyaris merosot ke bawah jika saja Sasuke tidak memeluk tubuhnya.

Gila kan?!

Bayangkan diposisi Naruto saat itu. Bukan hanya rasa syok yang harus ditanggung tapi juga rasa malu. Hilang sudah citra Prince Charming Penyayang Perempuan yang disematkan pada Naruto karena ulah Sasuke. Entah apa lagi citra yang akan di sematkan pada Naruto nantinya setelah adegan yaoi barusan.

Setelah kejadian singkat nan-gila tersebut, Naruto berpikir ulang untuk mengabaikan ancaman Sasuke. Si Teme ini tidak akan segan-segan menyerang Naruto di tempat umum, dimana pun dan kapanpun. Membayangkan hal tersebut terulang lagi di tengah keramaian sungguh membuat Naruto merinding bukan main.

Naruto mulai berpikir, apa dosa yang pernah ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai ia harus mengalami kejadian memalukan hari ini. Dalam hatinya dia mulai resah kalau sampai gosip tentang Sasuke menciumnya di lorong sampai terdengar oleh Hinata, dan kemudian memutuskan hubungan dengannya bagaimana? Kalau sampai itu terjadi ia bisa saja menangis tujuh hari tujuh malam tanpa makan dan minum.

"Sasuke, kita mau kemana?" Sebenarnya Naruto mulai pasrah Sasuke menyeret nya seperti ini, tapi mulutnya tetap gatal ingin bertanya.

Sasuke membalik badannya, mencuri kesempatan mencium bibir Naruto lagi, "Kau akan tahu nanti." Balas Sasuke mengecup lagi bibir manis pria beriris sapphire disampingnya.

"Isshh! Sasuke!!!" Protes Naruto sembari mengelap bibirnya sendiri. Miris rasanya mengingat bibir manisnya sudah tidak suci lagi. Bukannya di ambil sama perempuan cantik, tapi diambil oleh lelaki tampan di depannya sekarang. Lah?

Beberapa anak perempuan yang melihat adegan SasuNaru tersebut hanya tersenyum sambil berbisik. Mulai dari membisikkan tingkah lembut Sasuke sampai membicarakan akan membuat fansclub pendukung SasuNaru shipper.

"Kenapa, hm?" Tanya Sasuke balik tanpa menatap Naruto.

Naruto mendengus kesal, "Ck. Berhenti menciumku! Kau tidak lihat banyak anak-anak lain yang memperhatikan kita sedari tadi?"

Sasuke yang ditanya hanya mengangkat bahunya seolah tidak perduli, "Entahlah. Aku tidak perduli. Kalau pun mereka ingin melihat ya silakan saja. Biar mereka tau siapa pemilik dari pemuda manis di sampingku ini." Gombal Sasuke sukses membuat Naruto melongo bodoh. Ia mulai meragukan kalau orang yang bersamanya sekarang ini adalah Uchiha Sasuke yang pernah ia kenal. Karena orang yang di juluki Ice prince dengan pesona kalem sedingin es ini sedang menggombalinya sekarang. What the...

"God, help me. Adam ciptaan mu satu ini mulai gila." Bisik Naruto pada dirinya sendiri.

Sasuke membawa Naruto ke parkiran dan berhenti tepat di damping motor besar berwarna hitam metalik. Tertempel stiker berhuruf S dengan warna biru di samping motor tersebut. Setahu Naruto, ini motor yang pernah Sasuke pakai beberapa hari lalu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I LOVE YOU,TEME!!!Where stories live. Discover now