Fajar setelah waktu subuh

8 2 0
                                    

Hari Jadian kami ditandai dengan wafatnya guruku Matematika Wajib saat aku kelas 10. Seluruh murid SMA berduka cita atas meninggalnya guru itu. Disaat itu aku pulang dan membaca kembali materi Eksponen dan Logaritmaku, aku bisa melihat sebuah gambaran guru itu sekarang. Bagaimana dengan Nurfa, apakah dia juga terkejut dengan meninggalnya bapa Matematika Wajib itu.

Esoknya, sekolah mengumumkan sebuah wacana untuk datang ke Rumah duka bapak guru matematika wajib itu. Aku berniat mengajak Nurfa agar aku dapat berkencan dengannya setelah penguburan bapa matematika kami.

"Say, Ikut ke Rumah duka yok!, sama aku. Ntar habis itu shopping deh.."

Nurfa Menolak ajakanku dan dia lebih memilih rebahan baca WP dirumah.

"Ngga Say, kalau ke rumah duka ya kerumah duka ngga usah kemana mana. Ngga boleh lagi ada yang berduka barang kok! Kalau kamu pergi kesana Hati hati, Habis kerumah duka langsung pulang! Ngga boleh dolan kemana mana! Awas ya"

Akhirnya dia malah menasehatiku. Kemudian aku mengajak Ketua Kelas aja kerumah duka.

.

Seminggu setelah kami jadian, banyak temen temen yang suka mengejek aku. Dan hubunganku. Seminggu ini kami baik baik saja tidak ada masalah ataupun ancaman dari diri kami pribadi masing masing

"Hawah, Rizal ndisik menengan saiki dadi barbar", "Ciee Rizal, udah punya Pacar", "Haa!! Rizal emang bisa pacaran?", "Wibu kok Punya Pacar","Eh Zal satu ekstra ya kamu pacaran sama dia","Rizal udah punya pacar ya ampun"

Begitu mereka bilang terus menerus, kalau aku sendiri sih biasa aja. Emang aku orangnya Los dor kalau masalah kaya gini mah. Ntar mereka juga berhenti sendiri deh. Lagian aku ini merasa dijodohin lho sama kakak kelas. Dasar Mas Asada sialan.

Tapi, apakah Nurfa juga baik baik saja ya?

Nurfa itu cewe tapi dia menyebut dirinya ngga feminis, padahal suka dimanja. Biasanya sepulang sekolah aku ngapel di kelas Nurfa, ya biar merasa seneng dulu kalau aku deketin. Ternyata dirinya suka bercerita tentang diri sendiri dan tentang hubungan asmara disekolah.

Aku sering banget presensi apel dikelas Nurfa seminggu setelah jadian.. bahkan pernah menonton film di laptop, Five Feet Apart. Bersandar di bahu kiriku, Nurfa mellihat filmnya. Aku sedang mendengarkan puisi yang dibaca oleh hatiku.

Setelah melihat konflik dalam Film itu, Nurfa Menangis mengeluarkan air mata. Aku yang merangkulnya mengusap air mata itu dengan jari manisku. Bawaanya dia memang cengeng dan suka menangis, tapi apakah kebiasaan itu dapat menular kepadaku.

Kebiasaan Monoton ini ternyata membuat Nurfa Bosan dengan kelakuanku. Jadi aku hanya sedikit merubahnya. Yang tadinya mengajak ke kelas kini suka mampir di Kantin Tosca. Di kantin itu kami setelah pulang dapat mengutarakan rasa cinta dan mesra bersama. Saling menyuapi dan bercerita.

Di Tempatku sedang ada proyek Pensi Desa. Aku sebagai dokumenter dalam acara itu, kuharap Nurfa datang dan menyemangatiku.

"Say, Malam ini ada pensi. Aku Jadi dokumenter.. di Terminal Matesih, ikut ya?"

"Uwu, dasar jurnalis. Oke aku akan ikut, tapi aku dianter ibu ku"

Disaat Pensi tiba aku tidak melihat keberadaan nurfa. Berkali kali aku membuka WA katanya dia ada di kerumunan Penonton tapi aku tidak melihatnya. Dimana dia berada?

Terlalu Gelap pada malam hari aku tidak dapat melihat Nurfa, tidak ada.. dia tidak mengabari posisinya.

"Woey Rizal, Lu ngapain disini. Sana dokumentasi Dance . Kerja dong.. udah dibayar juga"

"Maaf mas"

Aku sempat dimarahi oleh Wakil 2 Panitia Pensi demi mencari Nurfa.

"Sayang aku pulang ya, habis pensi langsung balik kerumah jangan kemana mana, Semangat!"

Chat oleh Nurfa membuatku merasa sedih karena aku tidak bisa menemukan keberadaanya tadi, tapi tidak apa setidaknya dia memberi ucapan selamat kepadaku. Diriku menjadi senang kembali.

Pensi Selesai.

Bangun Tidur tiba tiba aku mendapat chat Whatsapp diajak untuk datang kerumah sahabat Nurfa, "Say, sini datang ke rumahe temenku. Jangan lupa beli goodmood di alfamart ya.."

Begitu katanya.

"Ha? Ngapain?"

"Udah pokoknya sini o say"

Aku membeli air yang dimaksud di alfamart. Dari sudut tembok tampak ada seseorang laki laki yang membuat wanita itu menangis. "Sayang, Kita Putus!!" hal itu terdengar saat aku masuk ke pintu alfamart. Wanita itu menangis ditinggal oleh pasanganya. Itu membuatku merasa sedih, apakah hubunganku nantinya akan seperti itu? Bagaimana cara ku agar bisa membuat Nurfa tetap bahagia dan mencintai aku?. Aku meminum cola dikursi alfamart dan menghalu apakah Hubunganku dan Nurfa ini dapat berjalan dengan baik?.

Bagaimana apabila aku dipisahkan oleh waktu dan bagaimana aku dapat merasakan kebahagiaan dengannya?

Aku tiba dirumah temannya Nurfa. Disitu ada 3 Sahabat Nurfa dan Hanya aku sebagai laki laki disana. Awalnya aku merasa malu bermesraan dengannya sementara aku sendirian disini.

"Aaa, Minumnya sudah datang.. makasih ya sayang, uang e perlu diganti ngga?"

"Ngga usah"

Aku memasukan tanganku ke kantong baju dan melihat dia bahagia dengan sahabatnya, Sahabat dapat mengalahkan Pacar, tapi Pacar akan tetap satu rusuk bersama Sahabat itu. Sahabat mungkin dapat menyelesaikan masalah apabila hubunganku dan Nurfa Pecah seperti seseorang di Alfamart tadi. Tapi kejadian itu aku berharap dan berusaha agar tidak terjadi seperti orang itu.

Aku diperbolehkan masuk ke rumah temennya dan aku disana Cuma diam doang, ngga ngapa ngapain. Satu satunya jalan adalah Bermain Smartphone. Aku tidak mau mengganggu pacarku yang lagi akrab akrabnya dengan sahabat. Semoga sahabatnya bisa menjadi penolong ketika sifat jahat didalam diriku mulai keluar.

Aku menilai perilaku Nurfa terhadap sahabatnya, ternyata Nurfa juga seorang KPOP aku tidak menyangka sebelumnya,

"Hey, Fa aku punya Poster Dongpyo,"

"Heei aku we ndue Adiknya dong"

Begitu mereka berdiskusi memamerkan Hobi KPOPnya di rumah, aku tidak bisa menyangkal atau ikut nimbrung dong. Aku kan wibu. Kalau wibu ikut nimbrung di forum KPOP ya Pecah lah bicaranya pada ngga nyambung.

Sudah setengah jam aku diam dan Scrolling Instagram, diriku mulai ngantuk dan tidak bisa menahannya ingin tidur pulas dirumah karena kemarin aku habis Dokumenter. Tak lama kemudian, Nurfa menghampiriku.

"Apa Zal.. ngantuk to, weh kamu punya ig to rupanya"

"Iya fa, hehe oh iya ig kamu namane siapa?"

"@chchclta"

"Weh, Followermu dikit nog,"

"Dari pada banyak ngga ada postingan, huu"

Sambil jitak dahiku, Lalu nurfa duduk disebelah menggenggam tanganku dengan erat lalu bersandar di bahuku

"Fa, emang ngga apa apa dirumahe temenmu"

"Ga apa apa, biar pada iri hehe"

"Dasar".

Entah kenapa Setiap ia bersandar dibahuku hatiku terus melantunkan puisi romantis untuknya, Halu seketika pikiranku langsung melompat ke masa depan. Aku berangan angan untuk Menikahinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear My NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang