Could it be that we meet again?

54 2 0
                                    

"Apakah kasih sayang dan cintamu masih ada, atau sudah memudar seiring berjalannya waktu?
Aku berharap, kamu tidak akan pergi saat itu. Tapi harapan aku salah. Akan ada waktu yang tepat bagi kita bertemu lagi."

- Senn

***

Author POV

Suasana di kedai kopi pada hari Kamis ramai seperti biasa, cuaca hari itu cukup cerah. Dua orang wanita sedang sibuk dengan kegiatan dan pikirannya masing-masing.

Tidak lama kemudian, salah satu wanita memanggil sahabatnya.

"Senn." panggil Acha sambil meletakkan es kopi yang baru saja dihabiskannya di atas meja.

"Iya?" balas Senna, menatap sahabatnya.

"Terlalu serius dan terbawa suasana saat menulis di buku khusus untuknya," sindir Acha.

"Y-ya," jawab Senna gugup.

"Lo harus mencoba membuka hati dan melupakan si bajingan Jean," kata Acha jengkel.

"Dia bukan bajingan, Ca," jawab Senna.

"Terserah! Tapi yang gue bilang itu benar kok. Lo masih berharap sama dia," kata Acha mengejek sahabatnya.

"Bukan gitu, tapi..." jawab Senna.

"Tapi apa? Cukup sudah pembahasannya," balas Acha.

"Ayo kita window shopping." Acha berseru, suasana hatinya tiba-tiba menjadi cerah.

"Oke, lo mau traktir gue?" Senna menebak-nebak sambil merapikan barang-barang di atas meja.

"Idih, lo pede banget." Acha menjawab sambil menepuk kening Senna.

"Hehehe... mungkin aja."

Di sisi lain...

Istirahat makan siang sudah dimulai ketika ponsel Jean berdering, dan yang menelepon adalah orang yang tidak dia duga. Yaitu sahabatnya.

"Apa?" Jean menjawab dengan singkat.

"Langsung saja, lo sibuk nggak? Gue mau ajak lo ke mall," kata Egi.

"Oke."

"Naik mobil lo aja, gue mau ke kantor lo sekarang." ajak Egi sambil menunggu angkutan umum di halte.

"Hm." Jawab Jean.

"Gue sampai di sana 15 menit lagi."

***

Kedua wanita ini tiba di pusat perbelanjaan, yang masih berada di area yang sama dengan kedai kopi, setelah berjalan kaki selama 7 menit.

Acha langsung menggandeng tangan Senna dan menuntunnya ke sebuah toko pakaian yang populer di kalangan anak muda.

"Gue mau beli hoodie." Kata Acha.

"Oke, gue menemani lo sambil liat-liat." Senna menimpali.

"Lebih bagus mana, yang kanan atau yang kiri?" tanya Acha meminta pendapat sahabatnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Note: Gambar pertama itu kanan dan gambar kedua itu kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Note: Gambar pertama itu kanan dan gambar kedua itu kiri.
* Image: from Pinterest

"Keduanya bagus, tapi gue lebih suka yang kiri," jawab Senna.

"Great choice!"

"Gue mau bayar ke kasir, lo tunggu di sini. Siapa tahu ada pria tampan yang datang dan mengajakmu kencan." Acha berkata sambil tersenyum dan pergi ke kasir, yang berada tidak jauh dari tempat ia memilih pakaian.

"Sialan lo!" Jawab Senna dengan kesal.

***

Mereka telah sampai di pusat perbelanjaan, salah satu pria itu segera memarkir mobil di basement.
Kemudian, mereka berdua turun dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk.

"Mau beli apa?" tanya Jean yang sudah berada di eskalator menuju lantai satu.

"Kemeja dari toko langganan," jawab Egi sambil melihat daftar barang yang dibutuhkannya.

"Gue juga mau cari barang di sana," jawab Jean sambil turun dari eskalator dan berjalan menuju toko.

"Oke. Jean, tunggu gue!" balas Egi kesal, ia sempat tertinggal oleh Jean yang masuk ke dalam toko.

***

Tbc.

Halo! 👋🏻

Suka nggak dengan ceritanya?
Pertama kali nyoba genre chicklit
Aku harap kalian suka 😁

Jangan lupa buat vote dan komen! 🤘

Terima kasih! 🤗

Never Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang