Taeyong menatap pantulan dirinya didepan cermin. Ia menghela nafas kasar saat melihat wajahnya menjadi buruk rupa. Kantung mata hitam ini benar-benar menghancurkan wajah tampannya.Salahkan saja Jaehyun yang dengan seenaknya tidur dikamarnya. Apalagi lelaki yang sudah beristri itu tidur dengan kepala yang ia letakkan di perpotongan lehernya. Membuat Taeyong tentu saja tidak bisa tidur! Taeyong bahkan masih mengingat dengan jelas bagaimana nafas hangat itu—
"Aaaarrggh!" Taeyong berteriak seraya menarik rambutnya kesal.
Taeyong takut Rose curiga dan mengira mereka melakukan hal macam-macam. Padahal Jaehyun hanya melakukan satu macam.
Yaitu terus-terusan mengecup lehernya.
"Nghh hyung! Berhenti! Bagaimana jika nanti Rose nuna melihh— ahh!"
"Sst! Jangan mendesah terlalu keras sayang. Atau Rose bisa memergoki kita."
"Bukankah kau belum mandi? Tapi mengapa kau sangat harum hmm?"
"H-hyungg.."
"Ahh Jaehyun hyung!"
Taeyong kemudian menepuk kedua pipinya untuk membuyarkan lamunannya. Ia menutup kedua pipinya yang terasa memerah malu bukan karena bekas tamparannya.
"Aku merasa tak punya muka untuk bertemu dengan Jaehyun hyung. Apalagi Rose nuna. Bagaimana jika ia tahu?"
"Apa aku bolos saja?"
"Tidak tidak tidak. Jaehyun hyung pasti akan menghukumku lagi."
"Tapi aku—"
"Yongie! Cepat bangun kau kurcaci pemalas!"
Taeyong dapat mendengar Rose tengah berteriak memanggilnya dari bawah. Ahh.. itu artinya mereka semua sudah siap, tinggal menunggu kedatangannya.
"Rose, berhenti berteriak. Ini rumah bukan hutan. Sudah sana siapkan sarapan, aku yang akan membangunkan Taeyong."
Eunghh?
Sepertinya Jaehyun masih belum siap. Karena buktinya lelaki tampan itu dengan seenaknya jidatnya membuka pintu kamarnya dan bersandar pada daun pintu.
"Mau sampai kapan kau berdiri di depan cermin hah? Aku tahu kau cantik, semua orang juga tahu itu. Tak perlu dandan yang aneh-aneh."
"Cepat turun kebawah. Hari ini aku akan mengantarmu ke sekolah. Tidak ada bantahan, sayang." Lanjut Jaehyun dengan seringai sebelum berlalu meninggalkan Taeyong yang masih membeku.
Sebentar. Sepertinya Taeyong salah dengar.
Iya kan dia salah dengar kan?
AAAHHHHH! BAGAIMANA BISA JAEHYUN HYUNG AKAN MENGANTARKANNYA?
"Kenapa kau duduk di belakang Taeyong? Kau pikir aku supirmu?" Ucap Jaehyun dengan salah satu alis terangkat. Ia menatap adik tirinya dari kaca dengan tatapan datar.
"A-ahh.. maaf hyung." Cepat-cepat Taeyong berpindah duduk didepan disamping Jaehyun.
Tapi Jaehyun malah menghela nafas tanpa berniat melajukan mobilnya. Lelaki tampan itu masih betah memandanginya dengan alis bertaut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Sugar Daddy
FanfictionMeskipun ibunya menikah dengan orang kaya, tak lantas membuat Taeyong menjadi anak yang bergelimang harta.