SATU

24 3 0
                                    

"Jungkook!"

Teriak Shena pada Jungkook yang tak lain adalah suaminya sendiri, Shena memijit pelipisnya ia benar-benar kelelahan melihat isi rumah mereka seperti kapal pecah. Shena dan Jungkook sudah menikah sejak empat bulan yang lalu akibat perjodohan kedua orang tua mereka. Padahal usia Shena masih 19 tahun, tetapi ia harus menikah dengan seorang Jeon Jungkook pengidap difabel (penyandang cacat) sejak kecil. Jungkook bukan seperti difabel seperti pada umumnya, ia mengalami Tuna grahita yang memiliki tingkah laku layaknya anak kecil padahal ia sudah dewasa. Sehingga Shena butuh tenaga ekstra menjaga bayi besarnya ini.

"Hehe, Shena ... Maafin Jungkook ya, Jungkook udah buat rumah berantakan." Jungkook terkekeh sambil memperlihatkan gigi kelincinya, tingkah Jungkook yang begitu polos dan menggemaskan membuat Shena tidak bisa memarahinya.

"Baiklah, tapi ... nanti setelah itu, bantu aku membereskannya, oke?" Shena mengacak rambut Jungkook gemas, Jungkook terkekeh lucu dan mengangguk pelan sembari memeluk boneka kelincinya.

"Kamu sudah makan?" tanya Shena kembali, Jungkook menggeleng, Shena tersenyum tipis. "Yaudah, kamu main aja dulu, aku mau buatin kamu makanan." Jungkook mengangguk semangat dan berlari ke halaman depan rumah mereka layaknya anak kecil pada umumnya. Shena menatap sendu Jungkook, ia bingung sampai kapan Jungkook akan terus seperti ini.

Shena dan Jungkook tinggal berdua di sebuah rumah yang mewah yang telah disediakan oleh keluarga Jungkook. Meski Shena masih muda, tetapi pola pikirnya sudah dewasa seperti usia dua puluh tiga tahun. Ia pun bekerja di salah satu perusahaan milik keluarga Jungkook, ia  direkrut bukan karena ia menantu keluarga Jeon, tetapi karena melihat nilai dan kecerdasan Shena yang di atas rata-rata, padahal ia masih muda. Jadi, jangan heran jika Shena akaan kelelahan dengan tingkah Jungkook, karena dia memiliki dua tanggung jawab besar di dalam keluarga. Namun, di balik itu, Shena tidak pernah mengeluh sedikit pun jika ia lelah mengurus Jungkook, karena ketika melihat senyum Jungkook justru ia merasa senang. Shena tidak tahu, apa dia menyayangi Jungkook sebagai saudaranya atau suaminya sendiri, yang ia tahu ia akan berusaha untuk menjaga Jungkook.

Shena cekatan dalam memasak, selang tiga puluh menit kemudian, masakan pun siap, ia mengatur makanan di meja  makan dan segera memanggil Jungkook yang tengah menonton kartun kesukaannya.

"Jungkook, ayo makan," ajak Shena mengacak gemas surai Jungkook.

"Shena, ambilin Jungkook makanannya. Jungkook mau makan di sini sambil nonton," pinta Jungkook menampilkan deretan giginya. Shena mengangguk dan segera mengambilkan makanan untuk suaminya itu.

"Nih, makanlah, Kookie." Shena menyodorkan sepiring makan pada Jungkook dan menaruh segelas air putih di samping Jungkook.

"Suapin Jungkook, Shena," pinta Jungkook dengan manja. Lagi-lagi Shena menuruti keinginan Jungkook karena ia telah berjanji untuk menjaga dan merawat suaminya dengan sepenuh hati. Jungkook makan dengan lahap, Shena tersenyum lebar menatap suaminya yang begitu menggemaskan baginya.

********

Seperti biasa setiap malam sebelum tidur, Jungkook harus dibacakan dongeng terlebih dahulu, tidak lupa pula Shena membuatkannya susu putih untuknya agar Jungkook bisa tidur dengan nyenyak.

"Shena, bacain Jungkook, dongeng," pinta Jungkook sambil menyodorkan buku dongeng bergambar kelinci dan tupai.

"Baiklah, tapi kamu harus minum susu dulu, oke?" Shena tersenyum sambil menyodorkan segelas susu pada Jungkook, Jungkook mengambil dan meneguknya sampai tandas. Shena menyeka sisa susu yang menempel di bibir Jungkook. Jungkook terkekeh menampilkan deretan giginya.

"Bacain, Shena ...." Jungkook menyandarkan kepalanya di bahu Shena, tingkahnya begitu manja membuat Shena mencubit pipi Jungkook gemas.

Shena mulai membuka bukunya dan mulai menceritakan dongeng pada suaminya. Jungkook nampak tenang mendengarkan Shena yang membacakan dongeng untuknya.

" .... Tupai dan kelinci pun bersahabat kembali." Shena menutup buku dongeng tersebut dilihatnya Jungkook terlelap dalam tidurnya. Shena mengangkat kepala Jungkook perlahan dan menyandarkan di atas bantal tak lupa pula Shena membalut tubuh Jungkook dengan selimut tebal dan mematikan lampu kamarnya, Shena pun keluar dari kamar Jungkook dan menutup pintu kamarnua perlahan. Shena tidak sekamar dengan Jungkook, karena ia tahu Jungkook akan bertanya kenapa mereka harus tidur bersama dan itu membuat Shena gelagapan menjawabnya.

.
.
.
.


To be continued~
Maaf ini pendek ^_^

Diary JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang