Lalu ku goreskan pecahan kaca itu lembut tp penuh penekanan kewajahnya lagi. Kali ini garis itu ku mulai dr sudut telinga kiri lalu keatas dan melintang diatas alis. Mukanya kini penuh darah dan air mata. Ku usap kasar wajahnya dg kain bekas pel yg mungkin msh ada sabun pembersih lantai itu. Dia menggerang dan meraung disertai tangisan. Sebelumnya tangan dan kakinya sdh ku bekuk di belakang tubuhnya yg menggelantung. Dg senang ku usap kasar lagi wajahnya. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi. Aku benci sekali dg darahnya yg masih mengucur keluar. Mungkin muka itu butuh obat agar darahnya segera berhenti. Aku berjalan santai keluar gudang rumahku yg gelap dan kotor ini. Aku mengambil botol kaca dg tulisan (Air Keras) dan membawanya kembali ke dlm gudang. Boneka ini sdh lemas tak bertenaga. Mungkin dia kecapekan. Mungkin kepalanya sdh sakit luar biasa. Masa bodoh utk itu semua. Aku msh belum puas menyiksanya. Msh ada tahap selanjutnya dan ku yakin kali ini dia akan membuatku tertawa. Huh..sdh tak sabar lagi. Ku buka tutup kayu Air Keras ini lalu ku sodorkan di bwh lubang hidungnya. Aku ingin membuatnya sesak napas dulu. Sdh ku bilang kan. Bonekaku sekarang meraung mencari oksigen sekitar. Aku tertawa terpingkal-pingkal. Boneka ku ini sdh hampir pingsan. Tak bisa ku biarkan. Dg gerakan cepat aku mundur beberapa langkah dan.. Byur.. Tepat d wajahnya. Air keras itu melelehkan wajah yg sebelumnya sdh hancur tak berbentuk krn kaca dan kini kulit wajahnya mengelupas menampilkan darah dan nanah menjadi satu. Dia berteriak. Meraung. Bahkan meronta hingga rambut itu lepas dr kulit kepalanya. Menampilkan kepala pelontos penuh darah akibat rambut yg tertarik kasar.Bonekaku jatuh tersungkur dilantai kayu. Tapi.... (Bersambung)
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Puppet
Horrorstory pendek tentang boneka hidup ku, aku sangat suka membunuh boneka ku sekali tusuk, kali ini aku ingin membunuh nya dengan cara sedikit bersenang senang