🧚 Two of Us

43 5 0
                                    

Siang ini, lagi. Chaewon udah ada di ruang OSIS sambil menatap laptop di depannya. Capek, iya. Jelas.

"Udah?" Tanya Renjun mendekat pada Chaewon.

Lagi pada bikin editan buat feeds di instagram OSIS. Di saat yang lain panas-panasan gara-gara pramuka, Chaewon, Renjun, sama Yoshinori ngadem sambil ngedit di ruang OSIS.

"Belom lah. Susah, anju. Lu minta ganti mulu sih. Mati aja lo Jun," sungut Chaewon. Diikuti anggukan Yoshi yang sependapat dengan Chaewon.

CAPEK BOR DARITADI DIREVISI MULU GA BENER-BENER. AMPUN DAH INI BAPAK KETOSNYA MARAH-MARAH MULU.

Renjun memandang ke arah luar, yaitu lapangan tengah. Lalu berkata, "Gue mau ikut upacara pembukaan ah, gabut anjas."

"Gabut palamu kotak nyet. Ini mau digimanain ih lu gadanta!" Chaewon marah-marah, terus tiba-tiba kepalanya diusap sama Yoshi biar tenang. 

"Ya dah sana serah lu," pasrah Yoshi, mencoba memeluk cewek itu dari samping. Bingung dah ketosnya gak bener aslian.

15 menit, Chaewon sibuk ngedit sambil nyender di bahu Yoshi. Sementara Yoshi, dia tetep meluk Chaewon. Matanya udah pada tajem banget gak mau lepas. Kalo soal edit foto gini, Chaewon ahlinya. Tapi kalo edit video, ya Yoshi.

Ujungnya, sama-sama stress juga, gak selesai-selesai. Capek, apalagi. Tapi karna ini kewajiban. Atmosfer ruang OSIS ini kerasa ruwet banget. Pikirannya udah kesana-kemari karna hanya ada dua manusia itu di ruangan ini.

"Mau dengerin lagu gak Won?"

"Boleh,"

Salah satu lagu favorit seorang Yoshi, judulnya Aku Tenang dari Fourtwnty. Melodi lagu dari ponsel itu mengalir ke seluruh penjuru ruangan.

Denganmu tenang~
Tak terfikir dunia ini~
Karnamu tenang~
Semua hayal, seakan kenyataan~




Chaewon tertohok. Bagaimanapun juga, keduanya selalu bertukar keluh kesah untuk setiap kejadian yang terjadi pada malam hati. Pada akhirnya, Chaewon hampir kalah sebab dirinya punya perasaan lebih pada lelaki itu. Namun, segera Chaewon hilangkan karna itu berbahaya. Sangat.

"Won?"

Alih-alih menjawab, Chaewon justru menoleh dan membuat Yoshi tercekat dengan sebuah pertanyaan yang sangat menjebak.

"Lo, lagi naksir Xiyeon ya?"

DEG.

Diary of a MilleniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang