Cekidot joh
Happy reading
Abaikan typoSeorang bocah sekira berusia 17 tahunan menangis tersedu-sedu melihat ibu nya tengah sakit keras. Wanita awet muda itu terus mengelus surai hitam bocah pria yang kini terus memeluknya.
"Yunhyeong-ah..gwaenchanna...eomma tidak apa-apa, nak" tenang ibunya mencoba meradakan tangisan putranya yang bernama Yunhyeong.
Yunhyeong sedikit mengendurkan pelukannya sekedar menatap ibunya yang tersenyum di balik wajah pucat itu. Rasanya, hatinya tercabik-cabik melihat kondisi ibunya yang memprihatinkan.
"Eomma hiks..jangan pernah tinggalkan Yunhyeong sendiri hiks..Appa jahat...katanya Appa tidak suka Jung Ahjumma, tapi kemarin Yunhyeong melihat Appa membelikan cincin pada Jung Ahjumma...mengapa Appa membohongiku, eomma hiks..Appa menyuruhku untuk percaya padanya...aku bisa percaya padanya karna aku menyayangi Appa hiks..geundaeu hwaaaa...! Hiks..Appa bohong hiks..semua itu tidak benar hiks.."
Yunhyeong semakin mengeraskan tangisannya. Ia hanyalah pemuda polos yang belum bisa mendapatkan sebuah pengkhianatan.
Nyonya Song nampak menyendu melihat putranya yang tampak menyedihkan malam ini. Dia tau apa yang di rasakan putranya adalah sebuah penyesalan.
"Gwaenchanna...maksud Appa itu baik, nak...kau kan liat sendiri, sebentar lagi eomma harus pergi. Appa harus punya pengganti untuk mengurusmu...Eomma sudah tidak tahan di sini..eomma ingin istirahat, jadi lebih baik kau menurut saat Appa membawa Jung Ahjumma ke rumah nanti..emm?..arraseo?" Ucap Nyonya Song mencoba membohongi putranya yang tak lagi kecil.
"Eomma juga berbohong hiks...kau pernah berjanji padaku, eomma tidak akan meninggalkan Yunhyeong hiks.. tapi kenapa sekarang eomma berkata lain? Hiks.."
Yunhyeong menatap ibunya dengan mata sembabnya. Ia juga telah melepaskan pelukannya. Ia merasa kesal terhadap ibunya yang telah mengingkari janjinya sendiri.
Nyonya Song nampak begitu sedih mendengar perkataan Yunhyeong. Tapi dia memang tidak bisa bertahan lagi. Penyakit yang ia idap telah berhasil membuatnya kelelahan untuk bertahan.
Ia mengangkat tangannya lebih tinggi agar bisa menjangkau puncak kepala Yunhyeong. Mengusapnya lembut sampai membuat sentuhannya menjadi sebuah hipnotis ketenangan untuk Yunhyeong.
Yunhyeong sesenggukan melihat aksi ibunya yang semakin melemah. Senyuman itu menghiasi wajah pucatnya. Yunhyeong takut melihat nya.
"Song Yunhyeong...Eomma dan Appa sangat menyayangimu...bertahanlah di sini dan jadilah anak yang baik...Eomma tidak bisa lagi menghukummu kalau kau berbuat nakal nanti, jadi jangan buat Appa kesal. Ingatlah sayang, Appa bekerja keras untuk kebahagiaan mu..eumm?? Kau mengerti?"
Yunhyeong hanya sesenggukan mendengar penuturan ibunya. Ia masih ingin menolak perkataan ibunya.
"Yunhyeong-gi...jaga dirimu dengan baik...selamat tinggal"
Itu lah kata terakhir Nyonya Song sebelum dia menghembuskan nafas terakhir nya. Ya, Nyonya Song meninggal dunia akibat Kanker lambung yang ia derita selama 3 tahun belakang ini.
Yunhyeong kembali memecahkan tangisannya kala melihat ibunya telah terpejam rapat. Dia tidak terlalu bodoh untuk mengetahui semua ini. Dia tau, ibunya telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prime //hiatus
Fanfiction[TOBAT DULU YE] Hubungan persahabatan perlahan hancur hanya karna tentang cinta. Hubungan cinta juga hancur hanya karna perasaan dendam. Kesetiaan cinta bahkan terhalangi oleh keegoisan. Semua yang disini memiliki kisah mereka dan masa lalu tersendi...